britter

Literature Review: Format, Contoh, dan Cara Membuatnya

  • 1.1 1.1: Definisi Literature Review
  • 1.2 1.2: Tujuan dan Manfaat Melakukan Literature Review
  • 1.3 1.3: Perbedaan Antara Literature Review dengan Review Jurnal
  • 2.1 2.1: Memilih Topik Penelitian
  • 2.2 2.2: Mencari dan Mengumpulkan Sumber Literatur
  • 2.3 2.3: Evaluasi dan Seleksi Sumber Literatur
  • 2.4 2.4: Menyusun Kerangka Kerja Literature Review
  • 2.5 2.5: Menulis Literature Review
  • 3.1 3.1: Struktur Umum Literature Review
  • 3.2 3.2: Penulisan Kutipan dan Referensi
  • 3.3 3.3: Format Literature Review untuk Jurnal
  • 4.1 4.1: Contoh Literature Review dari Berbagai Bidang Studi
  • 4.2 4.2: Contoh Literature Review dalam Jurnal
  • 4.3 4.3: Contoh Review Literatur dalam Konteks Penelitian

Pengenalan Literature Review

1.1: definisi literature review.

Literature review, atau yang dikenal juga dengan review literatur, adalah suatu proses sistematis dalam mengkaji literatur yang telah ada terkait dengan topik atau masalah penelitian tertentu. Ini bukan hanya sekedar ringkasan dari sumber-sumber literatur, melainkan analisis kritis yang menunjukkan hubungan antara literatur yang satu dengan yang lainnya serta posisi penelitian Anda dalam konteks literatur yang ada.

1.2: Tujuan dan Manfaat Melakukan Literature Review

Melakukan literature review memiliki beberapa tujuan dan manfaat, di antaranya:

  • Mengidentifikasi Gap : Dengan memahami literatur yang telah ada, peneliti dapat mengidentifikasi celah atau gap yang belum diteliti sebelumnya.
  • Membangun Dasar Teoritis : Literature review membantu dalam membangun dasar teoritis untuk penelitian, dengan merujuk pada teori-teori yang telah ada.
  • Menghindari Duplikasi : Dengan mengetahui penelitian-penelitian sebelumnya, peneliti dapat menghindari duplikasi dan fokus pada aspek-aspek baru.
  • Menentukan Metodologi : Memahami metodologi yang digunakan dalam literatur sebelumnya dapat membantu peneliti dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penelitiannya.

1.3: Perbedaan Antara Literature Review dengan Review Jurnal

Meskipun keduanya melibatkan proses review, literature review dan review jurnal memiliki perbedaan mendasar:

  • Fokus : Literature review fokus pada analisis kritis dari berbagai sumber literatur terkait topik penelitian, sedangkan review jurnal lebih fokus pada evaluasi satu artikel jurnal tertentu.
  • Tujuan : Literature review bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang apa yang telah diteliti sebelumnya mengenai suatu topik, sementara review jurnal bertujuan untuk menilai kualitas dan relevansi sebuah artikel jurnal.
  • Sumber : Literature review mengkaji berbagai sumber literatur seperti buku, artikel jurnal, laporan penelitian, dan lain-lain. Sementara review jurnal hanya mengkaji satu artikel jurnal.

Cara Membuat Literature Review

2.1: memilih topik penelitian.

Sebelum memulai literature review, tentukan terlebih dahulu topik penelitian Anda. Topik harus spesifik dan relevan dengan bidang studi Anda. Pertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut saat memilih topik:

  • Apakah topik tersebut memiliki relevansi dengan bidang studi Anda?
  • Apakah ada literatur yang cukup untuk mendukung penelitian Anda?
  • Apakah topik tersebut menarik bagi komunitas akademik atau industri tertentu?

2.2: Mencari dan Mengumpulkan Sumber Literatur

Setelah menentukan topik, langkah selanjutnya adalah mencari sumber literatur yang relevan. Beberapa metode pencarian literatur meliputi:

  • Pustaka Digital : Gunakan basis data seperti Google Scholar, JSTOR, atau PubMed untuk mencari jurnal, artikel, dan publikasi lainnya.
  • Perpustakaan Universitas : Kunjungi perpustakaan universitas Anda untuk mencari buku dan jurnal fisik yang relevan.
  • Rujukan dari Artikel : Artikel yang Anda temukan mungkin memiliki daftar pustaka yang bisa Anda gunakan sebagai sumber tambahan.

2.3: Evaluasi dan Seleksi Sumber Literatur

Tidak semua sumber literatur yang Anda temukan akan relevan atau berkualitas. Oleh karena itu, Anda perlu mengevaluasi dan memilih sumber-sumber yang paling sesuai. Beberapa kriteria evaluasi meliputi:

  • Relevansi : Apakah sumber tersebut relevan dengan topik penelitian Anda?
  • Kredibilitas : Siapa penulisnya? Apakah mereka ahli di bidang tersebut? Apakah sumber tersebut diterbitkan oleh penerbit terpercaya?
  • Ketepatan Waktu : Apakah informasi tersebut masih relevan dan up-to-date?

2.4: Menyusun Kerangka Kerja Literature Review

Sebelum mulai menulis, buatlah kerangka kerja untuk literature review Anda. Kerangka kerja ini akan membantu Anda mengorganisir ide dan informasi dari sumber-sumber yang telah Anda kumpulkan. Beberapa langkah dalam menyusun kerangka kerja meliputi:

  • Identifikasi Tema Utama : Apa tema-tema utama yang muncul dari literatur yang Anda kumpulkan?
  • Susun Tema Secara Logis : Urutkan tema-tema tersebut sesuai dengan logika atau kronologi tertentu.
  • Identifikasi Hubungan : Bagaimana hubungan antara satu tema dengan tema lainnya? Apakah ada kontradiksi atau kesepakatan antar sumber?

2.5: Menulis Literature Review

Dengan kerangka kerja yang telah Anda susun, Anda siap untuk mulai menulis. Beberapa tips dalam menulis literature review meliputi:

  • Mulai dengan Pengenalan : Jelaskan latar belakang topik dan tujuan literature review Anda.
  • Bahasa yang Objektif : Gunakan bahasa yang netral dan objektif saat menyajikan informasi dari sumber literatur.
  • Kutip dengan Tepat : Pastikan Anda mengutip sumber literatur dengan benar sesuai dengan format yang diinginkan (misalnya APA, MLA, atau Chicago).
  • Kesimpulan : Ringkas temuan utama dari literature review Anda dan jelaskan bagaimana temuan tersebut relevan dengan penelitian Anda.
Baca Juga: Statistik Deskriptif dan Inferensial

Format Literature Review

3.1: struktur umum literature review.

Literature review memiliki struktur tertentu yang memudahkan pembaca untuk mengikuti alur pemikiran penulis. Struktur umum literature review meliputi:

  • Pendahuluan : Jelaskan latar belakang topik, tujuan literature review, dan pertanyaan penelitian yang ingin dijawab.
  • Tema-tema Utama : Bagilah literatur yang Anda review ke dalam tema-tema atau kategori tertentu. Ini membantu mengorganisir informasi dan memberikan struktur pada review Anda.
  • Diskusi : Analisis kritis terhadap literatur yang Anda review. Apakah ada kesepakatan atau kontradiksi antara sumber-sumber literatur? Apa implikasinya bagi penelitian Anda?
  • Kesimpulan : Ringkasan dari temuan utama literature review dan bagaimana temuan tersebut relevan dengan penelitian Anda.
  • Daftar Pustaka : Daftar semua sumber literatur yang Anda kutip dalam review Anda.

3.2: Penulisan Kutipan dan Referensi

Mengutip sumber literatur dengan benar adalah aspek penting dalam literature review. Hal ini tidak hanya menunjukkan integritas akademik tetapi juga memungkinkan pembaca untuk merujuk kembali ke sumber asli. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan kutipan dan referensi:

  • Pilih Gaya Sitasi : Ada beberapa gaya sitasi yang umum digunakan, seperti APA, MLA, Chicago, dan lainnya. Pilih salah satu yang sesuai dengan bidang studi Anda atau sesuai dengan instruksi jurnal/lembaga Anda.
  • Konsistensi : Pastikan Anda konsisten dalam menggunakan gaya sitasi yang Anda pilih.
  • Gunakan Alat Bantu : Ada banyak alat bantu sitasi online yang dapat membantu Anda dalam mengutip sumber literatur dengan benar.

3.3: Format Literature Review untuk Jurnal

Jika Anda berencana untuk menerbitkan literature review Anda di sebuah jurnal, ada beberapa format khusus yang perlu Anda perhatikan:

  • Panduan Penulisan Jurnal : Setiap jurnal biasanya memiliki panduan penulisan tersendiri yang mencakup format, gaya sitasi, panjang artikel, dan lainnya.
  • Abstrak : Sebagian besar jurnal meminta penulis untuk menyertakan abstrak atau ringkasan singkat dari literature review.
  • Kata Kunci : Sertakan kata kunci yang relevan dengan topik Anda. Ini membantu dalam proses indeksasi dan memudahkan pembaca menemukan artikel Anda.
  • Format Tabel dan Gambar : Jika Anda menyertakan tabel atau gambar dalam literature review, pastikan Anda mengikuti format yang ditentukan oleh jurnal.

Contoh-Contoh Literature Review

4.1: contoh literature review dari berbagai bidang studi.

Literature review dapat ditemukan di berbagai bidang studi, mulai dari ilmu sosial hingga ilmu alam. Berikut adalah beberapa contoh literature review berdasarkan bidang studi:

  • Ilmu Kesehatan : “Pengaruh Diet Mediterania terhadap Penurunan Risiko Penyakit Jantung Koroner: Sebuah Review Literatur.”
  • Psikologi : “Dampak Mindfulness Meditation terhadap Kesejahteraan Psikologis: Sebuah Tinjauan Literatur.”
  • Teknologi Informasi : “Penerapan Teknologi Blockchain dalam Manajemen Rantai Pasokan: Sebuah Review Literatur.”

4.2: Contoh Literature Review dalam Jurnal

Banyak jurnal yang mempublikasikan literature review sebagai salah satu jenis artikelnya. Berikut adalah contoh-contoh literature review yang diterbitkan dalam jurnal:

  • “Tinjauan Literatur tentang Strategi Pemasaran Digital dan Dampaknya terhadap Loyalitas Pelanggan.”
  • “Penggunaan Energi Terbarukan di Asia Tenggara: Sebuah Review Literatur.”
  • “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan: Sebuah Tinjauan Literatur.”

4.3: Contoh Review Literatur dalam Konteks Penelitian

Dalam konteks penelitian, literature review seringkali menjadi bagian dari proposal atau laporan penelitian. Berikut adalah contoh bagaimana literature review disajikan dalam konteks penelitian:

  • Pendahuluan : “Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa pola tidur mempengaruhi kinerja akademik siswa. Namun, sedikit penelitian yang mengeksplorasi hubungan antara kualitas tidur dengan konsentrasi siswa.”
  • Tema Utama : “Beberapa studi menunjukkan bahwa durasi tidur yang kurang dari 7 jam per malam dapat mengurangi kemampuan kognitif (Smith & Jones, 2010). Sementara itu, studi lain menemukan bahwa kualitas tidur, bukan durasi, yang memiliki dampak lebih besar terhadap konsentrasi (Lee & Kim, 2015).”
  • Diskusi : “Meskipun ada bukti yang mendukung hubungan antara tidur dan konsentrasi, masih ada ketidaksepakatan mengenai faktor-faktor apa yang paling berpengaruh.”
Baca Juga: Ketahui Tingkatan dan Urutan Jurnal SINTA, Cek Disini

Leave a Comment Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Gramedia Literasi

Literature Review : Pengertian, Metode, Manfaat, dan Cara Membuat

literature review

Dalam dunia penelitian terutama karya ilmiah, tidak bisa dilepaskan dari literature atau dalam bahasa Indonesia literatur. Literatur merupakan sumber atau referensi atau acuan bagi para peneliti karya ilmiah, sehingga tidak bisa dilepaskan begitu saja. Dengan kata lain, melalui literatur, seseorang atau peneliti bisa memperoleh informasi serta data-data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan yang kemudian dijadikan sebagai rujukan untuk membuat karya tulis ilmiah.  Salah satu penelitian yang berkaitan dengan literatur adalah literature review.

Literatur yang sering dijadikan sebagai rujukan atau referensi dalam membuat karya tulis ilmiah, sehingga literatur sangat sulit dilepaskan dari dunia pendidikan. Oleh karena itu, literatur seringkali digunakan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhirnya atau skripsi. Bahkan, literatur juga dibutuhkan oleh para dosen yang sedang melakukan penelitian atau membuat jurnal.

Literatur ini bentuknya sangatlah beragam atau bisa dibilang bukan hanya buku saja, tetapi juga ada yang dalam bentuk jurnal ilmiah, disertasi, tesis, dan sebagainya. Semakin banyak literatur yang dijadikan sebagai referensi atau rujukan untuk membuat karya tulis ilmiah, maka karya tulis ilmiah yang dihasilkan menjadi optimal. Karya tulis ilmiah yang dikerjakan dengan optimal, biasanya isinya akan lebih kompleks dan tetap mudah dipahami.

Meskipun banyak literatur yang digunakan, tetapi tidak bisa menjamin akan menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas. Oleh karena itu, dalam membuat karya ilmiah, sebaiknya pilih data yang berkualitas atau pilihlah data yang berkaitan langsung dengan topik karya ilmiah yang sedang dibuat.

Untuk bisa mendapatkan data-data yang valid dari literatur, maka pembuat karya ilmiah, sebaiknya melakukan kegiatan literature review terlebih dahulu. Hal ini perlu dilakukan agar penulis karya ilmiah mengetahui data penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan bisa dijadikan sebagai referensi. Selain itu, literature review bisa juga digunakan untuk mengetahui pendekatan apa yang sudah dipilih oleh peneliti sebelumnya.

Literature review terdiri dari dua kata, yang pertama literature dan kata kedua yaitu review. Oleh karena itu, sebelum membahas lebih jauh tentang literature review, maka dalam artikel ini akan membahas pengertian literature dan pengertian review.

Pengertian Literature

Literature adalah semua karya tulis yang bisa dijadikan sebagai bahan rujukan atau referensi dalam melakukan berbagai macam bidang penelitian atau karya tulis ilmiah. Dalam bahasa Indonesia, literature lebih dikenal dengan sebutan literatur. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (KBBI), literatur adalah bahan bacaan yang digunakan dalam berbagai aktivitas, baik secara intelektual maupun rekreasi.

Literature dijadikan sebagai referensi dikarenakan dianggap bahwa dalam literature terdapat banyak sekali data-data yang valid. Selain itu, literatur juga dianggap mempunyai banyak sekali manfaat yang sifatnya abadi. Dengan kata lain, literature tidak akan pernah mati dan akan terus ada dan akan terus berkembang.

Dalam hal ini, berbagai macam karya tulis termasuk dalam bagian literature selama masih berkaitan dengan topik pembahasan yang akan digunakan dalam membuat karya tulis ilmiah. Meskipun bisa digunakan untuk bahan referensi dalam membuat karya ilmiah, tetapi data-data yang ada pada literature harus dicek terlebih dahulu, apakah data-datanya valid atau tidak. Selain itu, bisa juga dicek melalui penulis literature, editor, hingga siapa yang menerbitkan literature tersebut.

Pengertian Review

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa literature review terdiri dari dua kata, setelah membahas pengertian literature, maka pengertian review adalah suatu ringkasan atau juga ulasan yang berasal dari beberapa sumber, seperti film, buku, berita, dan jurnal. Selain itu, review bisa juga berasal dari beberapa produk yang biasanya kita lakukan setelah selesai belanja online .

Review yang dilakukan setelah menyelesaikan belanja online sangat bermanfaat bagi tokonya karena bisa mengetahui hal-hal apa yang perlu ditingkatkan dan hal-hal apa yang perlu dipertahankan. Oleh karena itu, toko online sangat mengharapkan review dari para pembelinya. Dengan begitu, pemilik toko bisa memperbaiki kualitas pelayanan atau kualitas dari produk itu sendiri, sehingga bisa meningkatkan omset penjualan.

Pada dasarnya, hampir sama dengan review produk, arti kata review pada literature review berarti suatu penilaian seseorang terhadap kualitas dari sebuah karya tulis. Dalam hal ini, karya tulis yang dimaksud sangatlah beragam, seperti karya tulis jurnal, novel, buku, dan lain-lain.

Dengan adanya literature review, maka sebuah seseorang akan mengetahui apakah karya tulis tersebut bisa dijadikan referensi untuk penelitian (karya ilmiah) atau tidak. Literature review juga bermanfaat bagi pembuat karya tulisnya karena mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas karya tulisnya.

Tidak hanya itu, literature review bisa juga bermanfaat bagi orang lain dalam membantu untuk menemukan karya tulis yang memiliki kualitas bagus dan bisa dijadikan sebagai rujukan dalam melakukan penelitian. Dikarenakan cakupan review sangatlah luas, maka review itu sendiri dibagi menjadi beberapa jenis, seperti review jurnal, review, buku, review, artikel, dan masih banyak lagi.

cara mudah menulis karya ilmiah - literature review

Apa Itu Literature Review?

Meskipun literature review terdiri dari dua kata, tetapi sebenarnya arti dari literature review berbeda tidak sama dengan arti gabungan dua kata tersebut. Dalam bidang penelitian terutama pembuatan karya ilmiah, literature review lebih dikenal dengan istilah tinjauan Pustaka. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa literature review adalah suatu kegiatan menganalisis yang dapat berupa kritikan dari suatu penelitian yang sedang dilakukan terhadap suatu topik khusus yang merupakan bagian dari bidang keilmuan.

Isi yang ada di dalam literature review ini berupa penjelasan atau pembahasan tentang teori dari suatu temuan atau topik penelitian. Dari penjelasan teori-teori tersebut dapat dijadikan sebagai landasan teori dalam membuat karya ilmiah atau dalam melakukan kegiatan penelitian. Selain itu, penelitian yang sedang melakukan ini bisa berupa pengembangan dari penelitian sebelumnya atau bisa juga penelitian yang baru pertama kali dilakukan.

Untuk membuat literature review ini, seseorang perlu melakukan beberapa hal terlebih dahulu, seperti membaca sekaligus memahami karya tulis yang ingin dianalisis, mengkritik karya tulis tersebut, dan memberikan ulasan atau tanggapan terhadap karya tulis atau literature tersebut. Maka dari itu, kegiatan literature review ini sangat identik dengan mahasiswa atau dosen. Hal ini dikarenakan mahasiswa atau dosen biasanya akan mendapatkan pekerjaan untuk melakukan literature review.

Pada umumnya, kegiatan membuat literature review ini memang sering dilakukan oleh mahasiswa atau dosen. Adapun beberapa jenis literatur yang sering dikaji ketika melakukan kegiatan literature review, seperti artikel ilmiah yang berasal dari jurnal ilmiah, tesis, disertasi, paper atau makalah yang berasal dari seminal, buku teks (novel, cerpen, buku non fiksi, dan sebagainya), dan laporan dari suatu organisasi yang memiliki tingkat kepercayaan cukup tinggi.

Metode Literature Review

literature review

Ketika ingin melakukan atau membuat literature review bisa menggunakan beberapa metode, yaitu metode systematic mapping study , systematic literature review, dan traditional review. 

Systematic Mapping Study

Systematic mapping study adalah jenis metode literature review yang di mana dalam penulisannya dilakukan secara sistematis dan memakai langkah-langkah yang sudah ditentukan sebelumnya. Dengan metode literature review ini, maka dalam memilih karya tulis yang akan diteliti tidak bisa dilakukan secara subjektif, sehingga harus dilakukan secara objektif.

Systematic mapping study lebih kompleks dan karya tulis yang dapat digunakan lebih banyak bila dibandingkan dengan traditional review . Selain itu, peneliti yang ingin membuat literature review dengan metode ini biasanya sudah memiliki standar tertentu. Dalam hal ini, standar yang dimaksud adalah standar dalam memilih judul dan jenis karya tulis yang akan digunakan.

Maka dari itu, peneliti yang menggunakan metode ini dalam membuat literature review, biasanya akan mengumpulkan berbagai macam karya tulis. Setelah mengumpulkan karya tulis, maka peneliti akan membaca satu per satu karya tulis tersebut yang kemudikan diulas atau dianalisis dan disesuaikan dengan topik pembahasan yang akan diteliti.

Systematic Literature Review

Systematic literature review biasa disingkat menjadi SLR. Systematic literature review adalah sebuah cara yang secara sistematis yang bertujuan untuk mengumpulkan, kemudian menganalisis secara kritis dengan menyajikan data-data serta temuan yang berasal dari berbagai macam penelitian lainnya.

Membuat literature review dengan metode systematic literature review biasanya dilakukan secara berurutan atau secara sistematis. Dengan kata lain, literature review dibuat mulai dari hal-hal yang paling mendasar kemudian baru mengerjakan hal-hal yang kompleks.

Tahapan-tahapan yang perlu dilalui dengan metode ini memang bisa dibilang cukup panjang. Akan tetapi, literature review yang akan dihasilkan menjadi lebih detail, akurat, dan lebih kompleks. Oleh karena itu, ketika melakukan literature review dengan metode ini, maka penulis bisa memperoleh suatu landasan teori yang lebih tajam dan berkualitas.

Traditional Review

Metode kedua yang digunakan dalam membuat literature review adalah traditional review. Traditional review adalah suatu metode yang biasa digunakan untuk membuat literature review oleh para peneliti. Hasil dengan metode traditional review yang biasa digunakan untuk membuat tinjauan pustaka ini sering kita temukan pada survey paper. Oleh karena itu, literature review yang dihasilkan melalui metode ini lebih dikhususkan fokus terhadap satu topik saja. Selain itu, karya tulis yang dipilih sudah diketahui pembuatnya terlebih dahulu.

Dengan metode traditional review ini, maka karya tulis yang dijadikan referensi masih dalam topik pembahasan yang sama dengan penelitian yang sedang dilakukan. Metode ini memang bisa membuat literature review menjadi lebih khusus, tetapi karya tulis yang dapat dijadikan sebagai referensi menjadi terbatas. Padahal tidak menutup kemungkinan kalau bisa jadi data atau sumber yang bisa digunakan bisa diperoleh dari topik pembahasan yang berbeda.

Bukan hanya terbatas dari segi data dan sumber saja, tetapi metode traditional review juga terbatas pada wawasan dan tingkat pemahaman peneliti. Dengan kata lain, semakin luas wawasan peneliti, maka semakin banyak juga karya tulis atau literatur yang sudah dibaca serta diteliti atau dianalisis oleh peneliti.

panduan praktis menulis karya ilmiah - literature review

Manfaat Literature Review

Banyaknya peneliti yang menggunakan literature review bukan tanpa alasan, karena literature review itu sendiri memiliki beberapa manfaat diantaranya:

1. Mengetahui Perkembangan Ilmu Pengetahuan (Bidang Tertentu)

Manfaat pertama yang bisa diperoleh dengan membuat literature review adalah mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan bidang tertentu. Dengan manfaat ini, seorang peneliti bisa terus mendalami ilmu pengetahuan tersebut, bahkan bisa ikut andil dalam perkembangan ilmu pengetahuan tersebut.

2. Mengetahui Metode atau Teknik dalam Membuat Karya Ilmiah

Manfaat kedua dari membuat literature review adalah mengetahui metode atau teknik dalam membuat karya ilmiah. Manfaat ini dapat terjadi karena dalam membuat literature review, langkah-langkahnya hampir sama dengan membuat karya ilmiah. Selain itu, dengan membuat literature review, peneliti bisa juga mengetahui teknik-teknik dalam menyelesaikan suatu permasalahan, sehingga solusi dari permasalahan tersebut bisa digunakan oleh pembaca lainnya.

3. Menambah Ilmu Pengetahuan

Selain mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan, membuat literature review bisa juga bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan yang semakin bertambah, maka wawasannya juga akan ikut bertambah. Hal ini dapat terjadi karena ketika melakukan kegiatan literature review, peneliti akan membaca dan memahami berbagai macam karya tulis, baik yang relevan topik pembahasan atau tidak.

4. Mengetahui Hasil Penelitian yang Saling Berhubungan

Ketika melakukan kegiatan literature review, maka kita akan membaca dan memahami karya tulis yang berupa hasil penelitian sebelumnya. Oleh sebab itu, dengan melakukan literature review, maka peneliti akan mengetahui hasil penelitian yang saling berhubungan dengan topik pembahasan yang akan diteliti.

5. Menentukan Topik Pembahasan dan Permasalahan yang Akan Diteliti

Manfaat kelima dari membuat literature review adalah dapat menentukan suatu topik pembahasan dan permasalahan yang akan diteliti. Hal ini dapat terjadi karena ketika membuat literature review, peneliti akan dengan mudah mencari permasalahan atau topik pembahasan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu, literature review bisa juga bermanfaat bagi peneliti agar penelitian yang dilakukan tidak melenceng kemana-mana.

Setiap manfaat literature review umumnya berhubungan dengan kegiatan penelitian atau membuat karya ilmiah karena membuat literature review itu sendiri termasuk bagian dari membuat karya ilmiah.

pedoman penulisan karya ilmiah  - literature review

Cara Membuat Literature Review

Di bawah ini akan dijelaskan beberapa langkah dalam membuat literature review, antara lain:

1. Mencari, Membaca, dan Memahami Karya Tulis yang Relevan

Dalam membuat literature review, maka peneliti harus mencari karya tulis yang akan digunakan pada penelitian nanti. Bukan hanya dicari saja, tetapi juga harus dibaca, dan dipahami agar bisa mendapatkan sumber data yang relevan dengan topik pembahasan.

2. Memilih Sumber Data yang Jelas

Langkah kedua dari membuat literature review adalah memilih sumber data yang jelas. Hal ini perlu dilakukan agar proses penelitian tidak melenceng dan menghasilkan literature review yang detail dan spesifik.

3. Melakukan Identifikasi Secara Mendalam

Langkah selanjutnya adalah melakukan identifikasi secara mendalam. Dalam hal ini yang diidentifikasi adalah semua karya tulis yang akan dijadikan sebagai rujukan dalam membuat literature review. Semakin dalam identifikasi yang dilakukan, maka sumber data yang diperoleh akan semakin bagus.

4. Membuat Kerangka Literature Review

Sebelum membuat langsung literature review, sebaiknya buatlah kerangka literature review terlebih dahulu. Dengan membuat kerangka literature review, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki dan ditambahkan dalam membuat literature review. Dengan begitu, dapat mengurangi kesalahan dalam membuat literature review dan bisa menghasilkan literature review yang berkualitas.

5. Membuat Literature Review

Langkah terakhir, yaitu buatlah literature review dengan sumber data yang sudah diperoleh sebelumnya.

Setelah mengetahui cara membuat literature review, apakah kamu tertarik untuk langsung mencoba membuat literature review?

menulis karya ilmiah - literature review

Literature review sering dikenal dengan sebutan tinjauan pustaka yang sering kita ditemukan oleh mahasiswa dan dosen yang sedang menyelesaikan tugas akhirnya, seperti skripsi, tesis atau disertasi. Dengan literature review, maka peneliti akan lebih mudah dalam menemukan karya tulis yang jenisnya sama dengan topik pembahasan yang akan diteliti.

Meotode literature review ada, tiga yaitu systematic mapping study , systematic literature review , dan traditional review . Setiap metode itu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu, sebaiknya gunakanlah metode yang sesuai dengan literature review yang akan dibuat, sehingga bisa menghasilkan literature review yang optimal dan berkualitas.

You may also like

kerangka literature review

Memahami Analisis Komparatif: Langkah-Langkah...

kerangka literature review

Mengupas Penelitian Komparatif: Pengertian dan Metode...

kerangka literature review

Mengenal Metode Komparatif: Pengertian, Prinsip, dan...

kerangka literature review

8 Peluang Kerja Jurusan Pendidikan Masyarakat, Temukan...

kerangka literature review

Mengenal Struktur Teks Editorial dan Kaidahnya

About the author.

kerangka literature review

Saya menulis sekian banyak tulisan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran–tentunya setelah diolah dan diracik sedemikian rupa agar menjadi menarik. Saya pikir, setiap orang bisa menulis tentang apa saja, selama mau belajar memahami.

Deepublish Store

Literature Review: Pengertian, Metode dan Cara Membuat

Penting gak sing yang namanya Literature Review? Nah, berikut akan kita bahas tentang pengertian literature review, metode, cara membuat dan perbedaan literature review dan systematic review.

Jika sibuk mengerjakan tugas akhir baik itu skripsi, tesis, maupun disertasi maka untuk memudahkan prosesnya bisa memahami dulu tema kali ini. Menyusun karya tulis ilmiah memang tidak mudah, biasanya masalah utama yang dihadapi adalah pada data. 

Data yang terlalu sedikit membuat hasil penyusunan karya tulis ilmiah kurang maksimal. Sebaliknya, jika data cukup banyak maka bisa memaksimalkan penulisan isi yang berbobot dari karya ilmiah tersebut. Memperoleh data sebanyak mungkin ternyata tidak cukup hanya bermain dengan kuantitas. Melainkan juga dengan kualitas. 

Jadi, percuma memiliki data banyak jika kualitas data ini buruk alias tidak dipercaya. Mengantisipasi adanya data-data yang tidak relevan, kurang berkualitas, dan kurang yang lainnya. Maka penulis karya tulis ilmiah perlu melakukan kegiatan penting, yaitu literature review. 

Pengertian Literature  

Istilah literature review pada dasarnya berasal dari dua kata dengan makna yang berbeda ketika dipisah. Pada kata literature akan dijumpai definisi semua karya tertulis yang dapat dijadikan rujukan atau acuan dalam berbagai kegiatan di bidang pendidikan dan bidang lainya karena dianggap memiliki keunggulan atau manfaat yang abadi. 

Affiliate Buku

Jadi, karya tulis apapun termasuk ke dalam literature yang selama relevan dengan tema yang dicari maka bisa digunakan. Sekaligus terbukti kredibel, bisa mengecek kebenaran data dengan mencocokan data pada sebuah karya tulis dengan karya tulis lainnya. Kemudian bisa juga memperhatikan siapa penulisnya, siapa penerbitnya, siapa editornya, dan lain-lain. 

Literature yang merupakan seluruh karya tulis ilmiah yang layak dijadikan referensi kemudian terbagi menjadi tiga jenis jika dilihat dari ketajaman analisisnya. Yaitu: 

1. Literature Primer 

Literature primer adalah literature atau karya tulis ilmiah yang berisi hasil penelitian dan kemudian dipublikasikan. Contoh literature primer ini adalah skripsi, tesis, disertasi, jurnal, laporan penelitian, hasil wawancara, dan lain sebagainya. 

2. Literature Sekunder 

Literature sekunder adalah literature yang disusun dari literature primer, artinya literature primer dijadikan rujukan untuk menentukan isi dari literature sekunder tersebut. Contoh literature sekunder ini antara lain ensiklopedia, indeks, majalah, koran, buku pedoman atau panduan, dan lain sebagainya. 

3. Literature Tersier 

Literature tersier adalah literature yang berfungsi menunjukan bagaimana cara mendapatkan atau membaca literature sekunder. Misalnya almanak, pedoman literature, daftar indeks, dan lain sebagainya. 

Pengertian Review

Kata kedua di dalam literature review adalah kata “review”. Review merupakan sebuah ringkasan, ulasan dari beberapa sumber seperti buku, jurnal, film, berita, suatu produk dan lain-lain. Ulasan mengenai suatu karya maupun produk disebut dengan istilah review tadi. Sehingga isinya bisa berupa pujian, saran, dan juga kritik. 

Review atau ulasan semakin familiar di telinga masyarakat, apalagi sejak kegiatan belanja online mulai rutin dilakukan. Belanja online dibarengi dengan pemberian review setelah barang yang dibeli diterima. Review ini bisa dijumpai di marketplace, media sosial, dan media jualan lainnya. 

Reseller Buku

Sebagaimana pada produk, adanya review membantu mengetahui kualitas produk sebelum membelinya. Sehingga bermanfaat untuk pembeli selanjutnya agar pertimbangannya kuat sebelum membeli produk. Sebaliknya, bagi produsen atau penjual adanya review bisa menjadi bahan untuk terus meningkatkan kualitas produk. 

Review kemudian tidak hanya terjadi pada produk melainkan juga pada karya tulis, baik itu novel, buku, jurnal, dan lain sebagainya. Review membantu menilai kualitas sebuah karya tulis apakah layak dibaca atau layak dijadikan referensi. 

Sehingga bagi pembaca lain bisa dibantu menemukan bacaan terbaik. Sementara bagi penulis bisa menjadi sarana untuk perbaikan kualitas karyanya. Review kemudian memiliki beberapa jenis, yaitu: 

1. Review Buku 

Review buku tentu saja dilakukan dengan mengulas isi buku dan unsur intrinsik lain dalam sebuah buku. Sehingga bisa membantu orang lain untuk mengetahui apakah buku tersebut tepat untuk dibeli dan dibaca atau sebaliknya. 

2. Review Jurnal 

Review jurnal adalah ulasan mengenai isi jurnal untuk memahami apa inti dari tema atau topik yang tercantum di dalam jurnal tersebut. Pada jurnal ilmiah, maka review dilakukan untuk memahami proses dan hasil penelitian yang tercantum di dalamnya. 

3. Review Gadget 

Review gadget adalah ulasan tentang gadget biasanya gadget keluaran terbaru entah itu smartphone, tablet, atau jenis lainnya. Ulasan ini membantu mengetahui apa saja fiturnya, daya tahan baterai, dan lain sebagainya. 

4. Review Makanan 

Review makanan adalah review yang mengulas tentang makanan baik itu dari segi tampilan atau plating , rasa, kebersihan, komposisi bahan, harga, dan lain sebagainya. 

Pengertian Literature Review 

Lalu, kemudian apa yang dimaksud dengan literature review? Apakah literature review ini adalah ulasan mengenai sebuah literature? Jadi, literature review yang merupakan gabungan dua jenis kata antara “literature” dengan kata “review” tidak lantas memiliki arti sesuai penggabungan arti dua kata tersebut. 

Promo Buku

Istilah literature review sering juga disebut dengan tinjauan pustaka. Sehingga literature review ini adalah analisis berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus atau pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan.

Literature review kemudian berisi tentang uraian teori sebuah hasil penelitian, temuan, dan juga bahan dalam kegiatan penelitian. Semua ini kemudian bisa digunakan sebagai landasan teori pada saat melakukan penelitian maupun menyusun karya tulis ilmiah. Adapun penelitian yang dilakukan bisa merupakan pengembangan bisa juga baru. 

Kegiatan ini cakupannya mulai dari membaca sejumlah literature, memahami, mengkritik, dan memberikan ulasan terhadap literature tersebut. Bagi kalangan akademik kegiatan ini sering dilakukan karena memang dekat dengan perilaku satu ini. Terutama kalangan dosen dan juga mahasiswa. 

Kebanyakan mahasiswa menganggap jika kegiatan ini hanya dilakukan dengan membaca literatur jenis tertentu dan judul tertentu. Padahal prosesnya lebih kompleks karena tidak hanya membaca melainkan juga menilai dan memberikan ulasan. Adapun jenis literatur yang umum dikaji dalam literatur review antara lain: 

  • Paper atau artikel ilmiah dari Jurnal Ilmiah. 
  • Paper dari konferensi atau seminar yang kemudian dikenal dengan sebutan prosiding. 
  • Tesis dan Disertasi. 
  • Report (Laporan) dari Organisasi yang Terpercaya. 
  • Buku Teks. 

Semua literature ilmiah kemudian bisa dijadikan sumber untuk dilakukan literature review. Tujuan dari kegiatan ini sangat banyak, misalnya untuk memperdalam pengetahuan terhadap suatu bidang khususnya setelah membaca dan mengulas buku teks.

Baca juga: Cara Membuat Artikel Ilmiah

Metode dalam Literature Review 

Dalam melakukan literature review, setiap peneliti bisa menggunakan salah satu dari tiga jenis metode. Metode tersebut adalah: 

A. Systematic Literature Review

Metode yang pertama adalah Systematic Literature Review (SLR). SLR sendiri merupakan cara sistematis untuk mengumpulkan, mengevaluasi secara kritis, mengintegrasikan dan menyajikan temuan dari berbagai studi penelitian pada pertanyaan penelitian atau topik yang menarik. 

Sesuai dengan namanya, literature review dengan metode ini dilakukan secara sistematis atau berurutan dari yang paling dasar ke yang paling kompleks. Misalnya dimulai dari mengumpulkan literature dulu baru kemudian membaca dan melakukan evaluasi. Memang tahapannya panjang dan memakan waktu yang lebih lama. 

Namun, dengan metode ini maka proses mengulas suatu karya ilmiah menjadi lebih akurat dan mendetail. Mengerjakan karya tulis ilmiah dengan metode ini membantu mendapatkan landasan teori yang mendalam dan beragam sekaligus berkualitas. Sifatnya yang berurutan membuatnya mudah dilakukan dan dipahami. 

B. Traditional Review

Metode yang kedua adalah Traditional Review, yaitu metode tinjauan pustaka yang selama ini umum dilakukan oleh para peneliti, dan hasilnya banyak kita temukan pada survey paper yang ada. Sehingga review terhadap karya ilmiah dilakukan khusus di satu topik saja dan memilih literature yang diketahui oleh pelakunya. 

Sebagai contoh ada seorang mahasiswa yang melakukan literature review dengan metode tradisional. Maka akan mencari literature dari jenis yang diketahuinya dan menyaringnya untuk menemukan literature dengan satu topik yang sama. Pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan SLR namun lebih terbatas. 

Terbatas dari jenis dan tema literature yang dibaca, padahal data dan informasi tertentu bisa didapatkan dari literature jenis dan tema lainnya. Selain itu terbentur juga oleh tingkat pemahaman dan wawasan peneliti. Semakin luas wawasannya semakin banyak literature dibaca dan di review. Begitu juga sebaliknya. 

C. Systematic Mapping Study

Metode yang terakhir adalah Systematic Mapping Study. Systematic Mapping Study adalah metode penulisan studi literature yang sistematis dengan menggunakan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan sebelumnya. Melali metode ini, pemilihan jenis literature tidak secara subjektif atau tidak sesuai keinginan dan pengetahuan pribadi. 

Melainkan menggunakan protokol atau filter tertentu, artinya peneliti menggunakan standar tertentu dalam menentukan jenis dan judul literature yang akan digunakan. Pada metode ini, tema literature lebih luas dibandingkan dengan metode Traditional Review dan kemudian dikelompokan. 

Jadi, semua literature baik berupa buku, jurnal, dan sebagainya disusun oleh peneliti berdasarkan kategori atau tema. Baru kemudian dibaca dan diulas satu per satu sebagaimana melakukan literature review pada umumnya. 

Metode dalam melakukan literature review cukup beragam, setiap peneliti bebas menentukan akan menggunakan metode yang mana. Bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan bisa juga disesuaikan dengan keadaan.

Namun, jika ingin melakukan penelitian pengembangan maka lebih dianjurkan menggunakan metode Systematic Mapping Study . 

Manfaat Literature Review 

Proses dalam melakukan literature review memang bisa memakan waktu, dan hal ini penting karena bisa menentukan kualitas penelitian maupun karya tulis yang akan disusun. Selain itu, literature review juga memberi banyak manfaat bagi pelakunya. Manfaat tersebut antara lain: 

1. Memperdalam Pengetahuan 

Manfaat pertama dari kegiatan literature review adalah bisa memperdalam pengetahuan, khususnya dari bidang keilmuan yang dipelajari. Sebab membaca lebih banyak sumber referensi dan kemudian melakukan review. Setiap sumber referensi memberikan ilmu dan wawasan baru bagi pembacanya.

2. Mengetahui Hasil Penelitian yang Relevan 

Literature review juga bermanfaat untuk mengetahui penelitian sebelumnya yang relevan. Sehingga bisa tahu apakah topik penelitian atau topik karya tulis yang diambil sudah pernah diteliti sebelumnya atau tidak. Jika sudah, maka akan ada lebih banyak literature bisa dibaca.

3. Mengetahui Perkembangan Ilmu di Bidang Tertentu 

Melakukan literature review juga bermanfaat untuk mengetahui apa saja yang berkembang di sebuah bidang keilmuan. Misalnya saja di bidang kesehatan, pada tahun sekian mulai ditemukan mesin X-ray, di tahun sekian ada mesin CT-Scan, di tahun sekian ada mesin MRI, dan seterusnya.

4. Memperjelas Masalah yang Diteliti 

Saat menyusun karya tulis ilmiah maupun melakukan penelitian maka akan mengangkat topik. Topik ini pada dasarnya adalah masalah yang terjadi di lingkungan sekitar. Melakukan literature review bisa membantu memperjelas masalah yang diteliti, sehingga bisa memberi batasan agar tidak meluas.

5. Mengetahui Metode Terkini dalam Menyelesaikan Masalah 

Literature review membantu membaca banyak literature terkini dan hal ini bisa membantu mengetahui metode penyelesaian masalah terkini juga. Artinya, setiap masalah yang sudah diteliti ada penyelesaiannya. Penyelesaian ini sifatnya baru atau modern yang tentu belum semua orang mengetahui dan menerapkannya.

Cara Membuat Literature Review  

Tahap berikutnya yang wajib diketahui adalah bagaimana cara membuat literature review yang baik. Berikut beberapa tahap yang perlu dilakukan: 

1. Mencari Literature yang Relevan 

Tahapan yang pertama adalah mencari literature yang relevan atau sesuai dengan topik penelitian maupun karya tulis ilmiah yang diusung. Misalnya mencari buku, jurnal, dan literature jenis lainnya yang sekiranya relevan dengan topik. Setelah dirasa sumber ini cukup maka bisa beralih ke tahap selanjutnya.

2. Memilih Sumber Spesifik

Tahap selanjutnya adalah membaca semua literature yang sudah dikumpulkan atau didapatkan. Selama proses membaca, silahkan menentukan literature mana saja yang spesifik membahas topik yang relevan tadi. Jadi dalam proses ini dilakukan penyaringan terhadap semua literature yang berhasil dikumpulkan sebelumnya.

Tujuannya untuk menghapus literature yang ternyata isinya kurang sesuai, kurang lengkap, dan ada kekurangan jenis lainnya. Sehingga pada saat proses menulis literature review tidak perlu menggunakan terlalu banyak sumber. Sebab kadang kala semakin banyak sumbernya bukannya semakin paham malah semakin bingung.

Baca jenis-jenisnya pada jenis karya ilmiah yang wajib diketahui mahasiswa

3. Melakukan Identifikasi

Berikutnya adalah melakukan identifikasi, yakni mencatat semua data dan informasi yang diperoleh dari literature yang sudah dipilih secara spesifik. Daftar data inilah yang nantinya akan digunakan dalam menyusun isi literature review.

Sekaligus yang akan digunakan untuk menyusun karya tulis ilmiah atau menjadi dasar penelitian yang dilakukan. Bentuk identifikasi ini bisa berupa pandangan, daftar teori, mencari ketidaksamaan, meringkas, dan lain sebagainya.

4. Membuat Kerangka

Tahap selanjutnya dalam membuat literature review adalah membuat kerangka. Diketahui bahwa literature review memiliki beberapa bagian atau struktur. Dimulai dari pembuka, kemudian isi, dan ditutup dengan kesimpulan. Setiap bagian mengulas hasil pembacaan dan identifikasi semua literature yang berhasil dikumpulkan.

Adanya kerangka membantu menyusun literature review yang sistematis sehingga mudah dipahami dan tentunya enak dibaca. Sekaligus mencegah keluar dari topik karena membahas suatu hal yang ternyata tidak relevan dengan topik penelitian yang diusung.

5. Mulai Menyusun Literature Review

Tahap terakhir adalah mulai menyusun literature review itu sendiri. Isi literature review disesuaikan dengan semua data yang berhasil didapatkan dan dirangkut selama proses membaca dan melakukan analisa. Isi yang mendalam mungkin diperlukan jika memang perlu membahas kritik dan saran secara keseluruhan.

Kemudian, pastikan untuk menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan tidak terlalu boros kata. Gunakan susunan kata yang sederhana, padat, singkat, dan jelas. Supaya pada saat membacanya tidak mengalami kebingungan dan harus membaca ulang sumber-sumber yang dijadikan referensi. Hal ini tentu memakan waktu lama.

Melalui penjelasan di atas maka bisa lebih mudah memahami dan melakukan literature review. Jika dilakukan dengan baik, maka bisa meningkatkan kualitas penelitian maupun laporan hasil penelitian. Bagi mahasiswa, bisa membantu meningkatkan kualitas karya tulis ilmiah yang disusun. Jadi, silahkan dipelajari dengan baik dan dipraktekan (Puji).

Baca artikel terkait lainnya

  • Cara Membuat Kerangka Ilmiah
  • 13 Situs Mencari Sumber Ilmiah
  • Cara Menulis Daftar Pustaka Skripsi
  • Apa itu Studi Pustaka ?

FAQ Mengenai Literatur Review

Literatur review merupakan metode sistematis, eksplisit, dan dapat direproduksi untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menyintesis karya-karya hasil penelitian dan pemikiran praktisi yang telah ada.

Langkah awal dalam penulisan literatur review ini diawali dengan  pemilihan topik . Pemilihan topik ini menjadi kunci penting sebelum melakukan review terhadap literatur yang digunakan.

Literatur review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, dsb).

Tinggalkan komentar Batalkan balasan

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Januari 2023
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Februari 2022
  • Jurnal Internasional
  • Karya Ilmiah
  • Perguruan Tinggi
  • Uncategorized
  • Feed komentar
  • WordPress.org

internationaljournallabs

Contoh Review Jurnal

Cara Download Jurnal Internasional Gratis Dengan Doi

Cara Download Jurnal Internasional Gratis Dengan Doi

kerangka literature review

Contoh Karya Ilmiah PDF

Literature review.

Literature Review : Pengertian, Contoh, Cara Membuat, Manfaat, PDF

Syarat Pendirian Prodi Baru

Dalam dunia akademik, literature review atau tinjauan pustaka adalah suatu bentuk kajian yang sangat penting. Proses literatur review melibatkan penelaahan, pengumpulan, dan sintesis berbagai sumber literatur yang relevan dengan topik tertentu. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, metode, dan cara membuat literatur review.

Pengertian literatur review adalah proses penelitian yang melibatkan peninjauan serta evaluasi kritis terhadap sumber-sumber literatur yang telah ada. Tujuan utama dari literatur review adalah untuk memahami dan menggambarkan keadaan penelitian terkini di bidang yang berkaitan dengan topik yang diteliti.

kerangka literature review

Dengan melakukan literatur review, peneliti dapat menemukan pengetahuan terkini, mengidentifikasi kesenjangan penelitian yang ada, serta menyusun dasar teoretis yang kuat untuk penelitian yang akan dilakukan.

Metode yang digunakan dalam literatur review dapat bervariasi tergantung pada tujuan penelitian dan disiplin ilmu yang terkait. Beberapa metode yang umum digunakan meliputi identifikasi sumber literatur yang relevan, pengumpulan data dari sumber-sumber tersebut, analisis dan sintesis data, serta penulisan laporan literatur review yang komprehensif.

Cara membuat literatur review yang efektif melibatkan beberapa langkah penting. Pertama, identifikasi topik atau area penelitian yang akan diteliti. Kemudian, lakukan pencarian literatur yang komprehensif menggunakan basis data akademik, jurnal ilmiah, dan sumber-sumber tepercaya lainnya.

Setelah itu, baca dan pahami sumber-sumber literatur yang relevan secara menyeluruh. Selanjutnya, analisis dan sintesislah data yang ditemukan, temukan pola atau tema yang muncul, dan buat rangkuman yang jelas dan terstruktur.

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan dengan lebih rinci tentang pengertian, metode, dan cara membuat literatur review. Kami juga akan memberikan tips praktis dan saran yang berguna dalam menyusun literatur review yang berkualitas.

Dengan memahami pentingnya literatur review dan mengikuti langkah-langkah yang tepat, Anda akan dapat menciptakan tinjauan pustaka yang berarti dan berkontribusi pada pengembangan pengetahuan dalam bidang yang Anda minati.

Selamat membaca artikel ini dan semoga informasi yang kami sajikan bermanfaat bagi Anda yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang literatur review: pengertian, metode, dan cara membuatnya.

Pengertian Literature

Pengertian Literature

Literature, atau yang dikenal juga dengan sebutan literatur dalam bahasa Indonesia, merujuk pada segala jenis tulisan yang dapat digunakan sebagai referensi atau bahan acuan dalam berbagai bidang penelitian atau karya tulis ilmiah. Definisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan bahwa literatur merupakan bahan bacaan yang digunakan baik untuk kegiatan intelektual maupun rekreasi.

Keberadaan literature sebagai referensi sangatlah penting karena dianggap memiliki banyak data yang valid. Selain itu, literatur juga dianggap memiliki manfaat abadi, yang artinya literature tidak pernah usang dan selalu berkembang seiring waktu.

Secara umum, segala jenis karya tulis termasuk dalam kategori literature selama terkait dengan topik yang dibahas dalam karya tulis ilmiah. Namun, dalam menggunakan literatur sebagai referensi, penting untuk memeriksa keabsahan data yang terdapat di dalamnya. Hal ini dapat dilakukan melalui pengecekan terhadap penulis literature, editor, dan penerbit literature tersebut.

Literature memiliki peran yang penting dalam dunia akademik dan riset. Dalam melakukan penelitian atau menulis karya ilmiah, penggunaan literature review atau tinjauan pustaka sangatlah diperlukan.

Literature review adalah proses kritis dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan mensintesis berbagai sumber literatur yang relevan dengan topik penelitian. Dengan melakukan literature review, peneliti dapat memperoleh pemahaman mendalam tentang perkembangan penelitian terkini dan mengidentifikasi kesenjangan penelitian yang ada.

Dalam konteks pembuatan karya tulis ilmiah, penggunaan literature review yang baik dapat memberikan dasar teoretis yang kuat, menyediakan kerangka pemikiran, serta mendukung argumen yang disajikan.

Oleh karena itu, memahami pengertian literature, mengakses sumber-sumber literatur yang terpercaya, dan melakukan evaluasi kritis terhadap data-data yang terdapat dalam literature sangatlah penting untuk menciptakan karya tulis ilmiah yang berkualitas.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pengertian literature, peran pentingnya dalam penelitian, dan bagaimana melakukan literature review secara efektif. Kami juga akan memberikan tips dan panduan praktis dalam memanfaatkan literature secara optimal dalam karya tulis ilmiah Anda.

Pengertian Review

Pengertian Review

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, literature review terdiri dari dua kata. Setelah menjelaskan pengertian literature, kita dapat memahami bahwa pengertian review merujuk pada suatu bentuk ringkasan atau evaluasi yang berasal dari berbagai sumber, seperti film, buku, berita, dan jurnal. Selain itu, review juga dapat berkaitan dengan penilaian terhadap berbagai produk yang seringkali dilakukan setelah berbelanja online.

Ulasan yang diberikan setelah berbelanja online memiliki manfaat yang signifikan bagi pemilik toko, karena dapat memberikan wawasan mengenai aspek yang perlu ditingkatkan dan aspek yang perlu dipertahankan.

Oleh karena itu, toko online sangat mengharapkan ulasan dari pelanggan mereka. Dengan adanya ulasan tersebut, pemilik toko dapat meningkatkan kualitas layanan atau produk, yang pada gilirannya dapat meningkatkan omset penjualan.

Secara prinsip, konsep review dalam literature review hampir sama dengan review produk. Dalam konteks literature review, review merujuk pada penilaian seseorang terhadap kualitas sebuah karya tulis. Karya tulis yang dimaksud dalam hal ini dapat berupa artikel jurnal, novel, buku, dan sebagainya.

Melalui literature review, seseorang dapat menentukan apakah sebuah karya tulis dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian atau karya ilmiah. Literature review juga memberikan manfaat bagi penulis karya tulis itu sendiri dengan memberikan wawasan tentang aspek-aspek yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas karya tulis tersebut.

Tidak hanya itu, literature review juga bermanfaat bagi orang lain dengan membantu mereka menemukan karya tulis yang berkualitas dan dapat dijadikan referensi dalam melakukan penelitian.

Mengingat cakupan review yang sangat luas, terdapat beberapa jenis review, seperti review jurnal , review buku, review artikel, dan masih banyak lagi.

Apa Itu Literature Review?

Apa Itu Literature Review?

Walaupun literature review terdiri dari dua kata, namun sebenarnya makna dari literature review tidak sekadar merupakan penggabungan dua kata tersebut. Dalam konteks penelitian, terutama dalam pembuatan karya ilmiah, literature review lebih dikenal dengan istilah tinjauan pustaka.

Dengan demikian, literature review dapat diartikan sebagai kegiatan analisis dan kritikan terhadap penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus dalam suatu bidang keilmuan.

Isi dari literature review berupa penjelasan atau pembahasan mengenai teori-teori yang terkait dengan temuan atau topik penelitian tersebut. Penjelasan teori-teori ini kemudian menjadi landasan teori yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah atau dalam melakukan kegiatan penelitian.

Penelitian yang sedang dilakukan melalui literature review ini bisa berupa pengembangan dari penelitian sebelumnya atau penelitian yang dilakukan untuk pertama kalinya.

Dalam menyusun literature review, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan. Pertama, seseorang perlu membaca dan memahami karya tulis yang akan dianalisis. Selanjutnya, kritiklah karya tulis tersebut dan berikan ulasan atau tanggapan terhadap isi karya tulis atau literature yang sedang ditinjau.

Oleh karena itu, kegiatan literature review seringkali dikaitkan dengan mahasiswa atau dosen. Hal ini disebabkan karena mahasiswa atau dosen sering diberi tugas untuk melakukan literature review dalam konteks penelitian atau pembuatan karya ilmiah.

Metode Literature Review

Metode Literature Review

Ketika ingin melakukan atau membuat literature review, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain systematic mapping study, systematic literature review, dan traditional review.

1. Systematic Mapping Study

Systematic mapping study merupakan salah satu metode literature review yang dilakukan secara sistematis dengan mengikuti langkah-langkah yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam metode literature review ini, pemilihan karya tulis yang akan diteliti tidak dapat dilakukan secara subjektif, melainkan harus dilakukan secara objektif.

Systematic mapping study memiliki tingkat kompleksitas yang lebih tinggi dan melibatkan lebih banyak karya tulis dibandingkan traditional review. Selain itu, peneliti yang menggunakan metode ini biasanya telah memiliki standar tertentu, seperti standar dalam pemilihan judul dan jenis karya tulis yang akan digunakan.

Dalam melakukan literature review dengan metode ini, peneliti akan mengumpulkan berbagai jenis karya tulis terlebih dahulu. Setelah itu, karya tulis tersebut akan dibaca satu per satu dan diulas atau dianalisis sesuai dengan topik penelitian yang akan diteliti.

2. Systematic Literature Review

Systematic literature review, atau biasa disingkat sebagai SLR, merupakan metode literature review yang dilakukan secara sistematis dengan tujuan mengumpulkan dan menganalisis kritis data dan temuan dari berbagai penelitian lainnya.

Dalam membuat literature review dengan metode systematic literature review, langkah-langkah dilakukan secara berurutan dan sistematis. Dengan kata lain, literature review dibuat mulai dari hal-hal yang paling mendasar kemudian menuju hal-hal yang lebih kompleks.

Proses dengan metode ini membutuhkan tahapan yang cukup panjang, namun hasil literature review yang dihasilkan akan lebih detail, akurat, dan kompleks. Oleh karena itu, dengan metode ini, penulis dapat memperoleh landasan teori yang lebih tajam dan berkualitas.

3. Traditional Review

Metode kedua yang digunakan dalam membuat literature review adalah traditional review. Traditional review merupakan metode yang umum digunakan oleh peneliti dalam membuat literature review. Hasil dari metode traditional review sering kita jumpai dalam karya tulis survey paper.

Oleh karena itu, literature review yang dihasilkan melalui metode ini lebih terfokus pada satu topik tertentu. Selain itu, karya tulis yang dipilih sudah diketahui oleh penulis sebelumnya.

Dengan metode traditional review, karya tulis yang digunakan sebagai referensi masih berkaitan dengan topik penelitian yang sedang dilakukan. Metode ini dapat membatasi referensi hanya pada topik yang sama, padahal tidak menutup kemungkinan bahwa sumber atau data yang relevan dapat ditemukan dari topik yang berbeda.

Keterbatasan dalam metode traditional review tidak hanya terbatas pada data dan sumber, tetapi juga pada wawasan dan pemahaman peneliti. Dengan kata lain, semakin luas wawasan peneliti, semakin banyak pula karya tulis atau literatur yang telah dibaca, diteliti, atau dianalisis oleh peneliti.

Manfaat Literature Review

Manfaat Literature Review

Literature review, atau tinjauan pustaka, adalah komponen penting dalam penelitian. Melalui literature review, Anda dapat mengumpulkan dan menganalisis literatur yang relevan dengan topik penelitian Anda. Berikut ini adalah beberapa manfaat penting dari literature review dalam konteks penelitian:

1. Memahami Perkembangan Penelitian Terkini

Dengan melakukan literature review, Anda dapat memahami perkembangan terkini dalam bidang penelitian yang Anda minati. Anda dapat mengidentifikasi studi-studi terbaru, temuan-temuan penting, dan tren penelitian yang sedang berkembang. Hal ini membantu Anda untuk tetap up-to-date dan memastikan bahwa penelitian Anda relevan dengan perkembangan terkini.

2. Mengidentifikasi Kesenjangan Pengetahuan

Melalui literature review, Anda dapat mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan atau gap dalam literatur yang ada. Anda dapat melihat area yang belum banyak diteliti atau topik yang masih kontroversial.

Dengan mengetahui kesenjangan ini, Anda dapat merumuskan pertanyaan penelitian yang relevan dan memberikan kontribusi baru dalam bidang tersebut.

3. Memperkuat Rasioanlisasi Penelitian Anda

Dalam literature review, Anda akan menemukan studi-studi terdahulu yang telah dilakukan dalam bidang yang sama atau serupa dengan penelitian Anda. Dengan merujuk pada studi-studi tersebut, Anda dapat memperkuat rasionalisasi penelitian Anda.

Anda dapat menunjukkan kebutuhan untuk penelitian lanjutan atau bagaimana penelitian Anda akan memberikan kontribusi yang berbeda dan berharga.

4. Membangun Kerangka Konseptual

Literature review membantu Anda dalam membangun kerangka konseptual untuk penelitian Anda. Anda dapat mengidentifikasi teori-teori yang relevan, konsep-konsep kunci, dan variabel-variabel yang perlu diperhatikan.

Dengan membangun kerangka konseptual yang kuat, Anda dapat mengarahkan penelitian Anda dan memperjelas hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti.

5. Memilih Metode yang Tepat

Dalam literature review, Anda juga dapat mempelajari metode-metode penelitian yang telah digunakan dalam studi-studi sebelumnya. Anda dapat melihat metode-metode yang telah terbukti efektif dalam bidang penelitian yang sama. Ini membantu Anda dalam memilih metode yang paling tepat untuk penelitian Anda, sehingga hasil penelitian dapat menjadi lebih valid dan dapat diandalkan.

6. Mencegah Pembaruan yang Tidak Perlu

Dengan melakukan literature review, Anda dapat memastikan bahwa penelitian yang Anda lakukan tidak mereplikasi atau mengulang penelitian yang sudah ada. Anda dapat melihat apakah pertanyaan penelitian Anda telah diteliti sebelumnya atau sudah ada jawaban yang jelas.

Jika sudah ada penelitian yang cukup, Anda dapat memfokuskan energi dan sumber daya Anda untuk mengeksplorasi aspek yang belum tercakup.

7. Memvalidasi Temuan Penelitian Anda

Melalui literature review, Anda dapat membandingkan temuan penelitian Anda dengan temuan penelitian sebelumnya. Hal ini memungkinkan Anda untuk memvalidasi hasil penelitian Anda dan melihat sejauh mana hasil Anda konsisten dengan literatur yang ada.

Jika temuan Anda sejalan dengan penelitian sebelumnya, ini akan memperkuat kepercayaan pada hasil Anda.

8. Mendapatkan Pemahaman Mendalam tentang Topik

Dalam literature review, Anda akan membaca dan menganalisis berbagai artikel dan publikasi ilmiah. Hal ini akan membantu Anda untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang topik penelitian Anda.

Anda akan mengembangkan wawasan yang lebih luas dan dapat melihat berbagai perspektif yang ada. Pemahaman yang mendalam ini akan membantu Anda dalam mengembangkan argumen yang kuat dan informasi yang kredibel dalam penelitian Anda.

9. Menemukan Sumber Referensi yang Relevan

Literature review juga membantu Anda dalam menemukan sumber referensi yang relevan untuk penelitian Anda. Anda akan mengidentifikasi artikel-artikel penting, buku, atau publikasi lainnya yang dapat menjadi acuan dalam penelitian Anda.

Dengan memiliki sumber referensi yang kuat, Anda dapat mendukung klaim Anda dan memperkuat argumentasi dalam penelitian Anda.

10. Menghindari Plagiarisme

Dengan melakukan literature review yang cermat, Anda dapat menghindari plagiarisme dalam penelitian Anda. Anda akan mengetahui penelitian-penelitian yang telah ada dan cara mereka menyajikan informasi.

Dengan demikian, Anda dapat memastikan bahwa Anda mengutip dengan benar dan memberikan kredit kepada penulis yang tepat. Ini penting untuk menjaga integritas akademik Anda.

Melalui literature review, Anda tidak hanya memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang topik penelitian Anda, tetapi juga memperkuat dasar penelitian Anda, mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan, dan memperkuat argumen Anda.

Literature review membantu Anda membangun fondasi yang solid untuk penelitian Anda dan memastikan bahwa penelitian Anda memiliki kontribusi yang berharga dalam bidang tersebut.

Contoh Format Literature Review Jurnal

Contoh Format Literature Review Jurnal

Contoh format literature review jurnal yang disediakan di bawah ini menguraikan bagian-bagian utama dan subjudul yang harus dimasukkan dalam literature review Anda. Ini berfungsi sebagai template yang dapat Anda adaptasi dan modifikasi sesuai dengan persyaratan khusus artikel penelitian Anda.

1. Pendahuluan

Pada bagian ini, berikan gambaran singkat tentang topik dan jelaskan pentingnya melakukan literature review. Hal ini menetapkan konteks untuk review Anda dan menyoroti kesenjangan dalam pengetahuan yang ada yang ingin Anda teliti.

2. Pertanyaan Penelitian atau Tujuan

Tuliskan pertanyaan penelitian atau tujuan Anda dengan jelas dan singkat. Bagian ini harus dengan jelas mengartikulasikan tujuan literature review Anda dan bagaimana hal itu berhubungan dengan tujuan penelitian secara keseluruhan.

3. Strategi Pencarian

Deskripsikan metodologi yang Anda gunakan untuk mencari literature yang relevan. Sertakan rincian seperti basis data yang Anda telusuri, kata kunci yang Anda gunakan, dan kriteria inklusi atau eksklusi yang Anda terapkan. Bagian ini menunjukkan kecermatan proses pencarian literature Anda.

4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Tentukan kriteria yang Anda gunakan untuk memilih studi yang akan dimasukkan dalam literature review Anda. Ini dapat mencakup faktor seperti tanggal publikasi, desain studi, lokasi geografis, atau bahasa. Dengan mendefinisikan dengan jelas kriteria inklusi dan eksklusi Anda, Anda memastikan bahwa literature review Anda fokus dan relevan.

5. Ekstraksi Data

Jelaskan informasi yang Anda ambil dari setiap studi yang dipilih. Ini dapat mencakup variabel seperti ukuran sampel, desain studi, metodologi yang digunakan, dan temuan-temuan utama. Bagian ini memungkinkan pembaca memahami karakteristik studi yang Anda masukkan dalam literature review Anda.

6. Tema dan Sintesis

Atur literature review Anda menjadi tema atau kategori berdasarkan konsep-konsep kunci, teori, atau variabel yang dieksplorasi dalam studi-studi yang dipilih. Dalam setiap tema, berikan ringkasan temuan utama dan diskusikan pola, ketidaksesuaian, atau kesenjangan dalam literature. Bagian ini menunjukkan kemampuan Anda untuk secara kritis menganalisis dan menyintesis penelitian yang ada.

7. Evaluasi Kritis

Evaluasikan kualitas dan validitas studi yang termasuk dalam literature review Anda. Bahas kekuatan dan kelemahan setiap studi dan nilai secara keseluruhan kualitas bukti tersebut. Bagian ini menyoroti kemampuan Anda dalam menilai kehandalan dan kredibilitas literature yang ada.

8. Diskusi dan Implikasi

Ringkas temuan utama literature review Anda dan diskusikan implikasinya terhadap pertanyaan penelitian atau tujuan Anda. Diskusikan kontribusi Anda terhadap pengetahuan yang ada dan identifikasi arah penelitian masa depan. Bagian ini memperlihatkan kemampuan Anda untuk menghubungkan temuan literature review Anda dengan konteks yang lebih luas.

Contoh Format Literature Review Jurnal PDF

Contoh Format Literature Review Jurnal PDF

Nah, pada bagian sebelumnya saya hanya memberikan contoh formatnya. Tapi, pada bagian ini kami akan memberikanmu contoh literature review jurnal dalam bentuk PDF yang bisa kamu akses secara langsung dan gratis!

Cara Membuat Literature Review

Cara Membuat Literature Review

Literature review adalah elemen penting dalam penelitian akademik. Bagi banyak mahasiswa dan peneliti, membuat literature review sering menjadi tantangan yang membingungkan. Namun, dengan memahami konsep dasar dan mengikuti langkah-langkah yang tepat, Anda dapat menyusun literature review yang efektif dan informatif.

1. Pahami Tujuan dan Lingkup Literature Review

Sebelum memulai, penting untuk memahami tujuan dan lingkup literature review Anda. Pertanyaan yang perlu Anda jawab adalah:

  • Apa topik penelitian Anda?
  • Apa tujuan literature review Anda?
  • Apa lingkup literatur yang akan Anda teliti?

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, Anda dapat mengarahkan penelitian Anda dan menentukan batasan-batasan yang sesuai.

2. Identifikasi Sumber-Sumber Utama

Langkah pertama dalam membuat literature review adalah mengidentifikasi sumber-sumber utama yang relevan dengan topik penelitian Anda. Berikut adalah beberapa sumber yang dapat Anda gunakan:

  • Jurnal ilmiah terkemuka di bidang terkait
  • Buku dan monograf
  • Konferensi ilmiah dan prosiding
  • Skripsi, tesis, dan disertasi terkait

Pastikan untuk menggunakan sumber-sumber yang terpercaya dan terkini. Anda juga dapat menggunakan database akademik seperti Google Scholar atau PubMed untuk mencari literatur yang relevan.

3. Baca dan Analisis Literatur

Setelah mengidentifikasi sumber-sumber utama, langkah berikutnya adalah membaca dan menganalisis literatur yang Anda temukan. Penting untuk mencatat poin-poin kunci dan temuan penting dari setiap artikel atau buku yang Anda baca.

Anda juga dapat membuat tabel atau diagram untuk membantu memvisualisasikan hubungan antara literatur yang berbeda. Hal ini akan memudahkan Anda dalam mengorganisir informasi dan mengidentifikasi tema-tema yang muncul.

4. Buat Rangkuman dan Sinopsis

Setelah membaca dan menganalisis literatur, buat rangkuman dan sinopsis dari setiap sumber. Ini akan membantu Anda memahami secara keseluruhan apa yang telah ditulis tentang topik penelitian Anda.

Pastikan rangkuman dan sinopsis yang Anda buat mencakup poin-poin penting, metodologi penelitian, temuan, dan kesimpulan dari setiap sumber. Anda juga dapat menambahkan komentar pribadi atau pemikiran Anda sendiri tentang setiap sumber.

5. Identifikasi Celah dalam Penelitian yang Ada

Saat menyusun literature review, penting untuk mengidentifikasi celah dalam penelitian yang ada. Tanyakan pada diri Anda:

  • Apakah ada perbedaan pendapat atau hasil yang saling bertentangan dalam literatur yang Anda teliti?
  • Adakah aspek penelitian yang belum banyak diteliti atau belum ada pemahaman yang mendalam?
  • Apakah ada celah dalam penelitian yang dapat Anda jadikan titik fokus dalam literature review Anda?

Dengan mengidentifikasi celah ini, Anda dapat menyajikan kontribusi yang berarti dalam literature review Anda dan memberikan pemahaman baru terhadap topik penelitian.

6. Organisasi dan Struktur

Selanjutnya, Anda perlu mengorganisasi dan memberikan struktur pada literature review Anda. Berikut adalah beberapa tips untuk melakukan hal tersebut:

  • Gunakan sub-bab atau sub-topik untuk mengelompokkan literatur berdasarkan tema atau isu yang relevan.
  • Pastikan setiap sub-bab memiliki alur yang teratur dan terkait dengan sub-bab sebelumnya dan sesudahnya.
  • Gunakan kalimat transisi atau kata penghubung yang tepat untuk menghubungkan ide-ide antara paragraf dan sub-bab.
  • Gunakan tabel atau diagram untuk memvisualisasikan hubungan antara literatur yang berbeda.

Dengan memberikan struktur yang jelas, literature review Anda akan lebih mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca.

7. Tulis dengan Gaya Bahasa yang Jelas dan Akademik

Saat menulis literature review, pastikan Anda menggunakan gaya bahasa yang jelas dan akademik. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda menulis dengan baik:

  • Hindari penggunaan frasa berlebihan atau istilah yang terlalu teknis, kecuali jika itu memang diperlukan.
  • Gunakan kalimat aktif dan pastikan subjek kalimat jelas.
  • Gunakan paragraf pendek dan jelas dengan satu ide utama dalam setiap paragraf.
  • Hindari pengulangan kata atau konsep yang sama secara berlebihan.
  • Sertakan kutipan langsung atau ringkasan yang tepat dari literatur yang Anda teliti.

Dengan menulis dengan gaya bahasa yang baik, literature review Anda akan lebih profesional dan mudah dipahami oleh pembaca.

8. Periksa Kembali dan Edit Literature Review Anda

Setelah menulis literature review, jangan lupa untuk memeriksa kembali dan mengeditnya. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan revisi:

  • Periksa tata bahasa, ejaan, dan tanda baca yang tepat.
  • Pastikan argumen Anda terstruktur dengan baik dan didukung oleh bukti yang kuat.
  • Periksa kutipan dan daftar referensi untuk memastikan kesesuaian format yang ditentukan (misalnya, APA, MLA).
  • Baca kembali keseluruhan literature review untuk memeriksa alur dan koherensi keseluruhan.

Dengan melakukan revisi yang cermat, literature review Anda akan menjadi lebih baik dan lebih berkualitas.

Daftar Jurnal Literatur Review

kerangka literature review

Dibawah ini kami paparkan 6 daftar jurnal literatur review yang bisa Anda kunjungi, ini juga bisa Anda jadikan sebagai referensi ilmiah

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang literature review atau tinjauan pustaka. Literature review merupakan kegiatan yang penting dalam dunia akademik dan penelitian, di mana peneliti menganalisis, mengevaluasi, dan mensintesis sumber-sumber literatur yang relevan dengan topik penelitian.

Dalam membuat literature review, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan, seperti systematic mapping study, systematic literature review, dan traditional review. Setiap metode memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data dari sumber-sumber literatur.

TAK : literature review example, literature review artinya, literature review journal, literature review skripsi, literature review menurut para ahli

Sumber : https://www.gramedia.com/literasi/literature-review

Literature review adalah suatu kegiatan yang melibatkan analisis, evaluasi, dan sintesis sumber-sumber literatur yang relevan dengan topik penelitian.

Literature review penting dalam penelitian karena dapat memberikan pemahaman mendalam tentang perkembangan penelitian terkini, mengidentifikasi kesenjangan penelitian yang ada, dan menyusun dasar teoretis yang kuat untuk penelitian yang akan dilakukan.

Systematic mapping study lebih fokus pada pengumpulan dan penyajian data secara sistematis, sedangkan systematic literature review melibatkan analisis kritis terhadap penelitian-penelitian yang ada.

Memilih karya tulis yang relevan dalam literature review dilakukan melalui pencarian berdasarkan topik penelitian, kriteria inklusi dan eksklusi tertentu, serta pengecekan keabsahan dan keandalan sumber literatur.

Nomor Induk Dosen Nasional

Penelitian Studi Kasus

Penelitian Studi Kasus : Contoh Judul, Pengertian, Jenis, PDF

kerangka literature review

Syarat Pendirian Perguruan Tinggi Swasta 2022

Have a language expert improve your writing

Run a free plagiarism check in 10 minutes, generate accurate citations for free.

  • Knowledge Base

Methodology

  • How to Write a Literature Review | Guide, Examples, & Templates

How to Write a Literature Review | Guide, Examples, & Templates

Published on January 2, 2023 by Shona McCombes . Revised on September 11, 2023.

What is a literature review? A literature review is a survey of scholarly sources on a specific topic. It provides an overview of current knowledge, allowing you to identify relevant theories, methods, and gaps in the existing research that you can later apply to your paper, thesis, or dissertation topic .

There are five key steps to writing a literature review:

  • Search for relevant literature
  • Evaluate sources
  • Identify themes, debates, and gaps
  • Outline the structure
  • Write your literature review

A good literature review doesn’t just summarize sources—it analyzes, synthesizes , and critically evaluates to give a clear picture of the state of knowledge on the subject.

Instantly correct all language mistakes in your text

Upload your document to correct all your mistakes in minutes

upload-your-document-ai-proofreader

Table of contents

What is the purpose of a literature review, examples of literature reviews, step 1 – search for relevant literature, step 2 – evaluate and select sources, step 3 – identify themes, debates, and gaps, step 4 – outline your literature review’s structure, step 5 – write your literature review, free lecture slides, other interesting articles, frequently asked questions, introduction.

  • Quick Run-through
  • Step 1 & 2

When you write a thesis , dissertation , or research paper , you will likely have to conduct a literature review to situate your research within existing knowledge. The literature review gives you a chance to:

  • Demonstrate your familiarity with the topic and its scholarly context
  • Develop a theoretical framework and methodology for your research
  • Position your work in relation to other researchers and theorists
  • Show how your research addresses a gap or contributes to a debate
  • Evaluate the current state of research and demonstrate your knowledge of the scholarly debates around your topic.

Writing literature reviews is a particularly important skill if you want to apply for graduate school or pursue a career in research. We’ve written a step-by-step guide that you can follow below.

Literature review guide

Here's why students love Scribbr's proofreading services

Discover proofreading & editing

Writing literature reviews can be quite challenging! A good starting point could be to look at some examples, depending on what kind of literature review you’d like to write.

  • Example literature review #1: “Why Do People Migrate? A Review of the Theoretical Literature” ( Theoretical literature review about the development of economic migration theory from the 1950s to today.)
  • Example literature review #2: “Literature review as a research methodology: An overview and guidelines” ( Methodological literature review about interdisciplinary knowledge acquisition and production.)
  • Example literature review #3: “The Use of Technology in English Language Learning: A Literature Review” ( Thematic literature review about the effects of technology on language acquisition.)
  • Example literature review #4: “Learners’ Listening Comprehension Difficulties in English Language Learning: A Literature Review” ( Chronological literature review about how the concept of listening skills has changed over time.)

You can also check out our templates with literature review examples and sample outlines at the links below.

Download Word doc Download Google doc

Before you begin searching for literature, you need a clearly defined topic .

If you are writing the literature review section of a dissertation or research paper, you will search for literature related to your research problem and questions .

Make a list of keywords

Start by creating a list of keywords related to your research question. Include each of the key concepts or variables you’re interested in, and list any synonyms and related terms. You can add to this list as you discover new keywords in the process of your literature search.

  • Social media, Facebook, Instagram, Twitter, Snapchat, TikTok
  • Body image, self-perception, self-esteem, mental health
  • Generation Z, teenagers, adolescents, youth

Search for relevant sources

Use your keywords to begin searching for sources. Some useful databases to search for journals and articles include:

  • Your university’s library catalogue
  • Google Scholar
  • Project Muse (humanities and social sciences)
  • Medline (life sciences and biomedicine)
  • EconLit (economics)
  • Inspec (physics, engineering and computer science)

You can also use boolean operators to help narrow down your search.

Make sure to read the abstract to find out whether an article is relevant to your question. When you find a useful book or article, you can check the bibliography to find other relevant sources.

You likely won’t be able to read absolutely everything that has been written on your topic, so it will be necessary to evaluate which sources are most relevant to your research question.

For each publication, ask yourself:

  • What question or problem is the author addressing?
  • What are the key concepts and how are they defined?
  • What are the key theories, models, and methods?
  • Does the research use established frameworks or take an innovative approach?
  • What are the results and conclusions of the study?
  • How does the publication relate to other literature in the field? Does it confirm, add to, or challenge established knowledge?
  • What are the strengths and weaknesses of the research?

Make sure the sources you use are credible , and make sure you read any landmark studies and major theories in your field of research.

You can use our template to summarize and evaluate sources you’re thinking about using. Click on either button below to download.

Take notes and cite your sources

As you read, you should also begin the writing process. Take notes that you can later incorporate into the text of your literature review.

It is important to keep track of your sources with citations to avoid plagiarism . It can be helpful to make an annotated bibliography , where you compile full citation information and write a paragraph of summary and analysis for each source. This helps you remember what you read and saves time later in the process.

The only proofreading tool specialized in correcting academic writing - try for free!

The academic proofreading tool has been trained on 1000s of academic texts and by native English editors. Making it the most accurate and reliable proofreading tool for students.

kerangka literature review

Try for free

To begin organizing your literature review’s argument and structure, be sure you understand the connections and relationships between the sources you’ve read. Based on your reading and notes, you can look for:

  • Trends and patterns (in theory, method or results): do certain approaches become more or less popular over time?
  • Themes: what questions or concepts recur across the literature?
  • Debates, conflicts and contradictions: where do sources disagree?
  • Pivotal publications: are there any influential theories or studies that changed the direction of the field?
  • Gaps: what is missing from the literature? Are there weaknesses that need to be addressed?

This step will help you work out the structure of your literature review and (if applicable) show how your own research will contribute to existing knowledge.

  • Most research has focused on young women.
  • There is an increasing interest in the visual aspects of social media.
  • But there is still a lack of robust research on highly visual platforms like Instagram and Snapchat—this is a gap that you could address in your own research.

There are various approaches to organizing the body of a literature review. Depending on the length of your literature review, you can combine several of these strategies (for example, your overall structure might be thematic, but each theme is discussed chronologically).

Chronological

The simplest approach is to trace the development of the topic over time. However, if you choose this strategy, be careful to avoid simply listing and summarizing sources in order.

Try to analyze patterns, turning points and key debates that have shaped the direction of the field. Give your interpretation of how and why certain developments occurred.

If you have found some recurring central themes, you can organize your literature review into subsections that address different aspects of the topic.

For example, if you are reviewing literature about inequalities in migrant health outcomes, key themes might include healthcare policy, language barriers, cultural attitudes, legal status, and economic access.

Methodological

If you draw your sources from different disciplines or fields that use a variety of research methods , you might want to compare the results and conclusions that emerge from different approaches. For example:

  • Look at what results have emerged in qualitative versus quantitative research
  • Discuss how the topic has been approached by empirical versus theoretical scholarship
  • Divide the literature into sociological, historical, and cultural sources

Theoretical

A literature review is often the foundation for a theoretical framework . You can use it to discuss various theories, models, and definitions of key concepts.

You might argue for the relevance of a specific theoretical approach, or combine various theoretical concepts to create a framework for your research.

Like any other academic text , your literature review should have an introduction , a main body, and a conclusion . What you include in each depends on the objective of your literature review.

The introduction should clearly establish the focus and purpose of the literature review.

Depending on the length of your literature review, you might want to divide the body into subsections. You can use a subheading for each theme, time period, or methodological approach.

As you write, you can follow these tips:

  • Summarize and synthesize: give an overview of the main points of each source and combine them into a coherent whole
  • Analyze and interpret: don’t just paraphrase other researchers — add your own interpretations where possible, discussing the significance of findings in relation to the literature as a whole
  • Critically evaluate: mention the strengths and weaknesses of your sources
  • Write in well-structured paragraphs: use transition words and topic sentences to draw connections, comparisons and contrasts

In the conclusion, you should summarize the key findings you have taken from the literature and emphasize their significance.

When you’ve finished writing and revising your literature review, don’t forget to proofread thoroughly before submitting. Not a language expert? Check out Scribbr’s professional proofreading services !

This article has been adapted into lecture slides that you can use to teach your students about writing a literature review.

Scribbr slides are free to use, customize, and distribute for educational purposes.

Open Google Slides Download PowerPoint

If you want to know more about the research process , methodology , research bias , or statistics , make sure to check out some of our other articles with explanations and examples.

  • Sampling methods
  • Simple random sampling
  • Stratified sampling
  • Cluster sampling
  • Likert scales
  • Reproducibility

 Statistics

  • Null hypothesis
  • Statistical power
  • Probability distribution
  • Effect size
  • Poisson distribution

Research bias

  • Optimism bias
  • Cognitive bias
  • Implicit bias
  • Hawthorne effect
  • Anchoring bias
  • Explicit bias

A literature review is a survey of scholarly sources (such as books, journal articles, and theses) related to a specific topic or research question .

It is often written as part of a thesis, dissertation , or research paper , in order to situate your work in relation to existing knowledge.

There are several reasons to conduct a literature review at the beginning of a research project:

  • To familiarize yourself with the current state of knowledge on your topic
  • To ensure that you’re not just repeating what others have already done
  • To identify gaps in knowledge and unresolved problems that your research can address
  • To develop your theoretical framework and methodology
  • To provide an overview of the key findings and debates on the topic

Writing the literature review shows your reader how your work relates to existing research and what new insights it will contribute.

The literature review usually comes near the beginning of your thesis or dissertation . After the introduction , it grounds your research in a scholarly field and leads directly to your theoretical framework or methodology .

A literature review is a survey of credible sources on a topic, often used in dissertations , theses, and research papers . Literature reviews give an overview of knowledge on a subject, helping you identify relevant theories and methods, as well as gaps in existing research. Literature reviews are set up similarly to other  academic texts , with an introduction , a main body, and a conclusion .

An  annotated bibliography is a list of  source references that has a short description (called an annotation ) for each of the sources. It is often assigned as part of the research process for a  paper .  

Cite this Scribbr article

If you want to cite this source, you can copy and paste the citation or click the “Cite this Scribbr article” button to automatically add the citation to our free Citation Generator.

McCombes, S. (2023, September 11). How to Write a Literature Review | Guide, Examples, & Templates. Scribbr. Retrieved April 9, 2024, from https://www.scribbr.com/dissertation/literature-review/

Is this article helpful?

Shona McCombes

Shona McCombes

Other students also liked, what is a theoretical framework | guide to organizing, what is a research methodology | steps & tips, how to write a research proposal | examples & templates, unlimited academic ai-proofreading.

✔ Document error-free in 5minutes ✔ Unlimited document corrections ✔ Specialized in correcting academic texts

Tika Widya

Sahabat Menulis Favorit Kamu

Cara Menulis Literature Review yang Baik dan Benar

Cara Menulis Literature Review yang Baik dan Benar

Dunia akademik tak terlepas dari kegiatan literature review. Literature merupakan referensi untuk mendapatkan informasi maupun data-data valid dalam penelitian. Jika kamu baru mulai belajar melakukan literature review, penjelasan mengenai cara menulis literature review berikut akan membantumu memahaminya. 

Pengertian literature review

Literature review atau yang banyak menyebutnya dengan istilah tinjauan pustaka merupakan kegiatan menganalisis suatu penelitian. Analisis itu biasanya akan menghasilkan kritikan yang membangun maupun yang menyangkal hasil penelitian.

Isi atau format literature review meliputi beberapa bagian, yaitu uraian mengenai teori dari hasil penelitian, temuan penelitian, serta bahan-bahan dalam penelitian. Bagian-bagian tersebut kemudian dapat kamu gunakan sebagai landasan teori saat melakukan penelitian. Selain itu, penelitian yang akan kamu lakukan bisa berupa pengembangan dari penelitian saat ini maupun yang baru. 

Metode literature review

Terdapat tiga jenis metode literature review yang bisa kamu gunakan dalam penelitianmu, yakni sebagai berikut:

1. Systematic Literature Review (SLR)

Metode SLR bisa kamu lakukan dengan cara berurutan dari yang paling dasar ke kompleks. Contohnya, kamu bisa memulai dengan mengumpulkan berbagai literature terlebih dahulu, kemudian membaca dan mengevaluasi.

2. Traditional Review

Metode ini sebenarnya hampir sama dengan SLR. Bedanya terletak pada cara pengumpulan literature, yang mana metode tradisional hanya berfokus pada referensi yang topiknya sama dengan penelitian saja.

3. Systematic Mapping Study

Pengumpulan literature pada metode ini menggunakan cara yang tidak subjektif. Artinya, peneliti mencari literatur bukan berdasarkan keinginan maupun pengetahuannya pribadi, melainkan berdasarkan standar tertentu. Jadi, peneliti akan mengumpulkan semua literaturnya, baik dalam bentuk buku, jurnal, dan sebagainya yang kemudian disusun per kategori. 

Cara menulis literature review

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu terapkan ketika menulis literature review:

1. Mencari referensi relevan, membaca, kemudian memahaminya

Referensi dalam bentuk karya tulis adalah sesuatu yang harus kamu cari untuk penelitian. Selain itu, membaca dan memahaminya juga merupakan hal yang wajib untuk dilakukan untuk memperlancar proses pengerjaan penelitian.

2. Memilih sumber yang jelas dan valid

Sumber atau data yang jelas dan valid merupakan salah satu aspek penting dalam penelitian. Dengan begitu, hasil penelitian pun dapat dipertanggungjawabkan.

3. Mengidentifikasi secara mendalam

Hal yang perlu kamu identifikasi dalam proses literature review adalah semua karya tulis yang kamu rujuk. Sumber data akan semakin bagus jika identifikasi yang kamu lakukan semakin dalam.

4. Membuat kerangka dari literature review

Sebelum menulis literature review, ada baiknya kamu membuat kerangkanya. Melalui pembuatan kerangka literature review, maka kamu sebagai peneliti akan mengetahui hal-hal yang perlu kamu tambah atau perbaiki.

5. Mulai menulis literature review

Setelah kamu siap dengan kerangka yang telah disusun, waktunya untuk kamu mulai menulis. Pastikan kamu menggunakan sumber datamu dengan baik selama menulis.Itulah penjelasan mengenai cara menulis literature review yang perlu kamu pahami dan bisa kamu terapkan. Semakin kamu sering berlatih melakukannya, kamu akan semakin paham.

kerangka literature review

Sejak 2018, Tika Widya sudah menjadi pejuang kata-kata dengan membuka layanan penulisan, membangun komunitas penulis, meraih prestasi nasional - internasional dan mendapatkan sertifikasi profesi dari BNSP. Kini, ia memiliki kelas penulisan sendiri sekaligus mengajar di Tempo Institute. Tika Widya selalu siap menjadi sahabat menulis favorit yang mendampingi siapapun untuk mengejar mimpi.

Aturan Penulisan Nama Ilmiah Tumbuhan dan Hewan

Related Posts

8 Tips Menulis Esai untuk Aplikasi Beasiswa

8 Tips Menulis Esai untuk Aplikasi Beasiswa

Cara Merapikan Urutan Penulisan Daftar Pustaka dalam Karyamu

Ini Urutan Penulisan Daftar Pustaka yang Benar Sesuai Sumber!

6 Tips Menyusun Daftar Pustaka untuk Karya Tulis Akademis

6 Tips Menyusun Daftar Pustaka untuk Karya Tulis Akademis

Tinggalkan balasan batalkan balasan.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

dunia dosen

Home » 9 Manfaat dan Cara Melakukan Literature Review Sebelum Meneliti

9 Manfaat dan Cara Melakukan Literature Review Sebelum Meneliti

  • September 14, 2023

Febrianna Nuraini

  • No Comments
  • 1,285 views

manfaat literature review

Dalam menyusun karya tulis ilmiah, seorang dosen akan melakukan literature review untuk menemukan publikasi ilmiah yang relevan dan bisa dijadikan referensi. Selain dijadikan referensi, proses ini membuat publikasi ilmiah menguatkan topik dan solusi yang ditawarkan. 

Proses review terhadap literatur dengan jenis tertentu dan topik-topik yang memang relevan biasanya membutuhkan waktu. Hal ini sesuai dengan metode yang digunakan. Namun, sudahkah paham mengenai pengertian dan manfaatnya? 

Apa Itu Literature Review?

Secara umum, literature review adalah kegiatan analisis dan kritikan terhadap penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus dalam suatu bidang keilmuan. Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah tinjauan pustaka. 

Secara sederhana, kegiatan mereview berbagai jenis literatur ini dimulai dengan membaca ataupun mendengarkan sebuah publikasi ilmiah. Kemudian menganalisis dan merangkum bagian-bagian mana yang dianggap penting dan menjadi landasan teori dari KTI yang disusun. 

Dalam prosesnya, seorang dosen akan menggunakan salah satu dari 3 metode umum untuk melakukan tinjauan pustaka. Yaitu: 

a. Systematic Mapping Study

Metode systematic mapping study adalah proses tinjauan pustaka dilakukan secara sistematis dengan mengikuti langkah-langkah yang telah ditentukan sebelumnya. Pemilihan literatur dilakukan secara objektif sehingga lebih kompleks dan kredibel. 

b. Systematic Literature Review

Metode kedua adalah systematic literature review, yaitu proses studi pustaka yang dilakukan secara sistematis dengan tujuan mengumpulkan dan menganalisis kritis data dan temuan dari berbagai penelitian lainnya.

Dalam metode ini, dosen akan membaca dan menganalisis berbagai publikasi ilmiah dengan tema atau topik yang relevan dengan kebutuhan. Kemudian menyatukan semuanya sampai membentuk kesimpulan. Prosesnya memakan waktu lama, akan tetapi hasil literature review lebih mendalam. 

c. Traditional Review

Metode yang terakhir adalah traditional review, yaitu proses tinjauan pustaka yang dilakukan dengan membaca dan menganalisis literatur dari topik yang sama. Sehingga literatur yang dikaji jumlahnya terbatas untuk mempermudah dosen melakukan analisis dan menarik kesimpulan. 

Artikel seputar “penelitian” ini wajib dosen baca:

  • Mengenal 8 Standar Nasional Penelitian yang Harus Dipenuhi
  • 12 Indikator Kinerja Penelitian yang Perlu Dicapai oleh Dosen
  • State of The Art dalam Penelitian dan 3 Cara Menentukannya

Manfaat Literature Review

Literature review juga menjadi bagian dari karya tulis ilmiah berbentuk artikel ilmiah, makalah, dan sebagainya. Biasanya diletakan di bab pertama atau bab pendahuluan. Proses tinjauan pustaka kemudian menjadi wajib dilakukan sekaligus tepat. 

Pasalnya proses ini bukan hanya sebuah kewajiban melainkan proses penting yang memberi banyak manfaat bagi dosen. Beberapa manfaat dari melakukan tinjauan pustaka adalah: 

1. Memperoleh Ide Penelitian 

Manfaat pertama dari proses literature review adalah membantu memperoleh ide penelitian. Misalnya saat membaca berbagai jurnal maka akan menemukan topik penelitian yang dirasa menarik dan sesuai dengan bidang yang ditekuni. 

Semakin sering membaca jurnal dan publikasi ilmiah lain bisa membantu menemukan lebih banyak ide penelitian. Hal ini tentu penting bagi seorang dosen agar bisa rutin melakukan penelitian dan termotivasi untuk ikut program hibah. 

2. Update Penelitian dan Hasil Penelitian Terkini 

Kegiatan penelitian rutin dilakukan oleh dosen di berbagai negara di dunia, begitu juga yang dilakukan para peneliti di berbagai lembaga penelitian di dunia. Sehingga setiap harinya bahkan setiap jamnya ada saja penelitian baru dilakukan. 

Melakukan tinjauan pustaka membantu pelakunya untuk update penelitian terkini dari suatu topik. Sehingga bisa memberi ide penelitian berikutnya sekaligus mencegah melakukan penelitian serupa tanpa ada novelty (kebaruan).  

3. Menguatkan Penelitian yang Dilakukan

Tinjauan pustaka juga bermanfaat untuk menguatkan penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian akan dianalisis masalah dan menerapkan suatu metode sebagai solusi. 

Peneliti wajib menjelaskan metode tersebut memang bisa dijadikan solusi. Caranya dengan menjabarkan penelitian berkaitan metode tersebut, sehingga logis dijadikan pilihan. Tinjauan pustaka bisa membantu memberi penjelasan logis atau ilmiah tersebut. 

4. Mendapatkan Novelty dan Research Gap 

Melakukan literature review juga menjadi salah satu upaya untuk mendapatkan novelty maupun research gap dalam penelitian. Novelty adalah kebaruan, dimana secara sederhana adalah aspek yang menunjukan hal baru dari penelitian yang diajukan dosen. 

Sedangkan research gap secara sederhana adalah kekurangan dalam penelitian sebelumnya. Tinjauan pustaka membantu menemukan dua aspek penting ini, agar penelitian yang diajukan ke pihak terkait dipandang tepat dan penting untuk segera dilakukan. 

Pahami lebih “novelty” dan “research gap” sebelum meneliti:

  • Arti Penting Novelty Penelitian dan 3 Cara Menemukannya
  • Research Gap – Fungsi, Jenis, Contoh di Proposal Penelitian
  • Cara Mencari Research Gap dengan Efisien

5. Memahami Topik Penelitian 

Topik penelitian kadang kala disukai, akan tetapi kurang dipahami. Bisa juga sebaliknya. Jika Anda memiliki topik menarik untuk diteliti akan tetapi kurang begitu paham, maka bisa melakukan tinjauan pustaka. 

Anda bisa membaca berbagai publikasi ilmiah terkait topik tersebut. Sehingga semakin banyak yang dibaca semakin paham topik satu ini. Disinilah didapatkan manfaat tinjauan pustaka, yakni memahami topik penelitian secara mendalam. 

6. Menemukan Referensi yang Relevan 

Tinjauan pustaka juga membantu menemukan referensi yang relevan dengan topik yang ingin diteliti. Sebab referensi ini diperlukan untuk menguatkan topik penelitian tersebut. Tinjauan pustaka membantu membaca banyak literatur dan menemukan yang paling relevan sebanyak mungkin. 

7. Membangun Kerangka Konseptual 

Literature review juga bermanfaat untuk membantu membangun kerangka konseptual dalam penelitian. Lewat kerangka konseptual inilah dosen dan peneliti bisa menghubungkan seluruh variabel penelitian dengan teliti dan lebih mudah. 

8. Menentukan Metode Penelitian yang Paling Tepat 

Dalam melakukan penelitian sudah tentu akan menggunakan suatu metode penelitian. Pilihannya banyak dan melakukan tinjauan pustaka bisa membantu menentukan metode paling tepat untuk topik yang dipilih. 

9. Menghindari Plagiarisme 

Tahukah Anda, bahwa dengan melakukan tinjauan pustaka maka bisa menurunkan resiko plagiarisme? Tinjauan pustaka membantu menemukan novelty sehingga penelitian tidak dianggap meniru penelitian sebelumnya. 

Selain itu juga membantu memahami tata cara menyusun KTI yang bebas dari plagiarisme. Misalnya paham cara mengutip yang baik dan benar sekaligus bagaimana menyusun sitasi pada catatan kaki dan daftar pustaka. 

Apa yang Harus Ada dalam Literature Review

Dalam menyusun literature review di karya tulis ilmiah yang sedang disusun, maka ada beberapa hal yang perlu dicantumkan di dalamnya. Berikut detailnya: 

  • Pendahuluan, pada bagian ini menjelaskan topik penelitian atau KTI yang disusun dan arti penting melakukan tinjauan pustaka untuk memahami topik tersebut. 
  • Rumusan masalah dan tujuan penelitian, pada bagian ini dijelaskan mengenai daftar pertanyaan berkenaan dengan topik dan diikuti tujuan dilakukan penelitian yang mengusung topik tersebut. 
  • Strategi pencarian, pada bagian ini akan menjelaskan mengenai metode atau strategi yang digunakan untuk mendapatkan literatur yang relevan dengan topik. 
  • Kriteria yang digunakan, menjelaskan mengenai kriteria yang digunakan untuk mencari dan menemukan literatur yang relevan. 
  • Ekstraksi data, menjelaskan mengenai data apa saja yang diambil dari literatur yang sudah dibaca dan dianalisis. Misalnya variabel mana saja yang akan digunakan dalam penelitian. 
  • Tema dan sintesis, menjelaskan mengenai tema atau kategori berdasarkan konsep-konsep kunci, teori, atau variabel yang akan digunakan dalam penelitian.  
  • Evaluasi kritis, menjelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan dari literatur yang sudah dianalisis. 
  • Diskusi dan implikasi, menjelaskan mengenai ringkasan dari literatur yang sudah dikaji dan bagaimana implikasi atau dampak ketika hasil literature review ini diterapkan langsung.  

Cara Melakukan Literature Review

Setelah memahami apa itu literature review dan apa saja yang perlu dijabarkan di dalam KTI. Maka penting juga untuk memahami bagaimana cara melakukan tinjauan pustaka tersebut. Berikut tahapan yang perlu dilalui: 

1. Mencari Literatur 

Cara membuat literature review dimulai dengan mencari literatur itu sendiri. Jadi, dalam proses awal Anda wajib mencari publikasi ilmiah yang akan ditinjau. Publikasi ilmiah ini bisa jurnal, prosiding, dan juga buku. 

Akan tetapi selain dari KTI tersebut, Anda juga bisa menggunakan makalah dan tugas akhir (skripsi, tesis, dan disertasi) untuk dikaji. Dalam prosesnya, untuk lebih mudah selalu cari literatur dengan topik relevan. 

2. Memilih Literatur 

Dari semua literatur yang didapatkan tentu tidak semuanya akan digunakan. Kenapa? Ada kemungkinan isi tidak relevan, tidak ada yang bisa dikutip, dan sebagainya. 

Selain itu, terlalu banyak literatur yang akan dijadikan referensi bisa membuat pusing. Membaca puluhan literatur juga memakan waktu lebih lama dibanding belasan literatur. Maka silahkan memilih literatur mana saja yang akan dikaji dan digunakan. 

3. Melakukan Identifikasi 

Cara membuat literature review yang ketiga adalah melakukan identifikasi, yaitu tahap memberi tanda pada bagian-bagian penting di dalam literatur yang sudah dipilih di tahap sebelumnya. 

Seluruh bagian yang dianggap penting ini kemudian ditandai dan beberapa atau bahkan semua akan dicantumkan di dalam KTI. Sehingga bisa memudahkan proses menyusun seluruh elemen yang akan masuk dari referensi tersebut. 

4. Menyusun Kerangka 

Tahap berikutnya adalah menyusun kerangka atau outline . Kerangka ini berisi seluruh bagian dan sub bagian yang akan masuk ke dalam tinjauan pustaka. Sehingga bisa disusun secara rinci, mendalam, dan sistematis atau runtut. 

5. Menyusun Literature Review

Tahap akhir adalah mulai menyusun tinjauan pustaka dengan mengikuti kerangka yang sudah disusun. Kerangka dalam tahap ini berfungsi sebagai peta jalan sehingga pembahasan terfokus dan waktu pengerjaan menjadi efisien. 

Sebelum melakukan penelitian, Anda juga perlu membuat roadmap penelitian jangka panjang proyek Anda. Pahami “roadmap penelitian” lebih agar tidak salah:

  • Roadmap Penelitian Dosen dan Prinsip Dasar, Sudah Sesuai?
  • Cara Membuat Roadmap Penelitian dan Contohnya

Contoh Literature Review

Membantu lebih memahami apa itu literature review, bagaimana melakukannya, dan bagaimana mencantumkannya di dalam KTI. Maka berikut adalah contoh yang bisa dipelajari atau dijadikan referensi: 

kerangka literature review

Leave a Comment Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

RELATED POST

kalau mau jadi dosen

Ini 7 Hal yang Harus Kamu Siapkan Kalau Mau Jadi Dosen

alasan mengikuti beasiswa

Alasan Mengikuti Beasiswa yang Tepat, Ini Contoh Jawabannya

surat pernyataan tidak menerima beasiswa

Format dan Contoh Surat Pernyataan Tidak Menerima Beasiswa Lain

beasiswa s3 brunei darussalam

Daftar Beasiswa S3 Brunei Darussalam

beasiswa S3 Thailand

5 Beasiswa S3 Thailand dan Keuntungan Studi Di Sana

beasiswa s3 malaysia

5 Daftar Program Beasiswa S3 Malaysia

beasiswa s3 jepang

6 Program Beasiswa S3 di Jepang

DOWNLOAD EBOOK GRATIS ⚠️Hanya Bisa Didownload Selama Ramadan

kerangka literature review

Baca Juga Artikel Lainnya

alasan mengikuti beasiswa

  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Get Started

  • Daftar Kontributor
  • S&K Kontributor
  • Menerbitkan Buku

Hubungi kami

  • Jl. Rajawali, Gg. Elang 6, No.2 Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I.Yogyakarta 55581

Email :  [email protected]

Telpon : 081362311132

Dunia Dosen

Dunia Dosen

Dunia Dosen adalah portal informasi seputar dosen yang telah hadir sejak tahun 2016. Dunia Dosen memiliki visi untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, serta produktivitas rekan-rekan dosen dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk negeri.

  • Tim Redaksi

Hubungi Kami

  • [email protected]
  • 081362311132

2024 © All Reserved – Dunia Dosen

My Karil . com

Cara membuat literature review dan contohnya, tim penulis.

  • April 8, 2023

Bila Anda mencari jenis skripsi atau penulisan ilmiah yang berbeda, Anda bisa mencoba literature review. Tetapi bagaimana cara membuat literature review yang baik dan benar? Apa yang membedakannya dari penelitian ilmiah lain?

Pada artikel ini akan membahas secara detail mengenai pengertian literature review , bagaimana cara pembuatan hingga contoh-contoh literature review.

Sebelum membahas lebih lanjut, penting untuk Anda pahami apa sebenarnya literature review . Secara sederhana literature review dapat diartikan sebagai riset atas literature.  Riset ini bertujuan untuk memahami materi literature , analisa, menarik kesimpulan dan menemukan kelebihan serta kekurangan dari literature tersebut.

Sebuah skripsi bisa difokuskan sebagai penelitian literature review dengan literature tertentu sebagai objek penelitian. Tetapi, literature review juga lazim dihadirkan dalam skripsi sebagai landasan teori atau tinjauan pustaka .

Pada kondisi demikian, literature review akan berperan sebagai landasan dalam penentuan hipotesa dan dasar analisa dari kasus yang menjadi objek penelitian skripsi.

Jasa pembuatan skripsi

Cara Membuat Literature Review

Agar hasil literature review yang berkualitas, tentu saja Anda perlu menyusunnya dengan pendekatan ilmiah yang tepat. Namun, tidak mudah untuk memahami bagaimana sebenarnya cara membuat literature review yang tepat.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut adalah panduan sederhana untuk membantu Anda memahami bagaimana cara membuat literature review yang tepat.

Cara membuat literature review

1. Identifikasi Apa yang Ingin Dianalisa

Setelah menentukan topik dari riset, coba identifikasi lebih dalam apa sebenarnya yang ingin Anda analisa lebih jauh dari topik tersebut.

Anda bisa menyusunnya dalam poin-poin untuk nantinya menjadi benang merah dari penelitian atau review Anda.

2. Tentukan Batasan Pencarian

Penting untuk Anda juga menentukan batasan dari pencarian Anda. Ini akan menjadi panduan dalam proses pemilihan literature yang relevan dengan riset Anda.

Pembatasan bisa dilakukan berdasarkan tahun penulisan, lokasi penulisan, database atau kategori penulis.

3. Jabarkan Poin-poin Review

Pada tahapan ini penting untuk Anda membuat penjabaran soal apa saja poin yang akan menjadi bagian dari proses review .

Biasanya ini meliputi soal subjek dan objek, teori dasar, metodologi, kesamaan dan perbedaan dari sejumlah literature , perbandingan, kesenjangan dan lain sebagainya.

Penjabaran poin-poin ini akan sangat membantu Anda menentukan langkah demi langkah yang akan Anda jalankan untuk melakukan review . Juga membantu Anda menemukan data-data penting yang relevan dengan kebutuhan review .

4. Temukan Literature dengan Relevansi yang Tepat

Setelah Anda menyusun gambaran general sebagaimana dijelaskan di atas, saatnya untuk mulai berburu literature . Kumpulkan terlebih dulu beragam jenis literature yang sekiranya cukup relevan dengan identifikasi dan poin-poin batasan di atas.

Biasanya Anda akan menemukan cukup banyak literature dari beragam sumber. Pada tahap ini asumsikan setiap literature memiliki posibilitas yang sama untuk Anda jadikan objek review Anda.

5. Proses Penyaringan Literature

Setelah mengumpulkan sejumlah literature dengan potensi relevansi yang kuat. Saatnya untuk mulai melakukan penyaringan. Tahapan ini memiliki peran penting dalam membuat literature review .

Pada tahapan ini, Anda perlu membaca lebih detail materi dalam literature dan membandingkannya dengan poin-poin identifikasi yang telah Anda susun. Ini akan membantu Anda memilah jenis literature yang paling relevan dan yang paling tidak relevan.

Setelah proses pemilahan ini rampung, Anda tinggal menentukan berapa banyak literature yang akan dianalisa. Inilah tahap akhir dari proses penyaringan literature sebelum proses penyusunan dilanjutkan.

6. Proses Pencatatan dan Pendataan

Ini adalah tahapan krusial dari cara membuat literature review . Di sini Anda akan membaca materi literature dengan lebih mendalam.

Kemudian mencatat dan mendata setiap informasi yang penting serta relevan dengan topik penelitian.

Temukan teori dasar, olah data, kesimpulan, titik kritis dan elemen meragukan dari literature bersangkutan.

7. Menyusun Kerangka Penulisan

Setelah Anda mendapatkan semua data yang Anda perlukan, saatnya untuk mulai menulis review Anda. Awali dulu dengan membuat kerangka penulisan.

Di sini Anda akan menyusun beberapa poin penulisan yang menjadi gambaran secara garis besar dari review . Gambaran ini disusun merujuk pada data yang sebelumnya sudah Anda catat.

8. Penyusunan Literature Review

Sudah dengan gambaran garis besar dan kerangka penulisan, maka kini saatnya penulisan literature review Anda tuntaskan. Lakukan analisa terlebih dulu atas data-data yang sudah dikumpulkan.

Pada tahap ini Anda akan menguak sejumlah informasi seperti metodologi penelitian yang diterapkan, bagaimana hipotesa, dan kesimpulan yang termuat dalam literature .

Anda juga bisa mengungkap soal jenis teori yang digunakan, kesesuaian teori dengan kesimpulan dan lain sebagainya.

Setelahnya, susun narasi dan deskripsi dari literature yang Anda gunakan. termasuk juga analisa data dan kesimpulan yang berhasil Anda ambil. Susun dalam bahasa yang mudah dipahami dan formal untuk memudahkan pembaca.

Kerangka Literature Review

Kerangka literature review

Pada bahasan sebelumnya mengenai tahapan cara membuat literature review , Anda bisa menemukan poin penyusunan kerangka. Ini menjadi bagian krusial yang membantu Anda menyusun penulisan dengan arah yang tepat, tidak melebar, dan sesuai topik.

Bahkan kerangka juga bisa menjadi pembatas cakupan penulisan. Ini akan efektif membantu memahami bagaimana literature review ini dibuat.

Pada dasarnya, penyusunan literature review serupa dengan penulisan karya ilmiah lain. Untuk lebih jelasnya berikut bagian-bagian dari kerangka literature review .

1. Pendahuluan

Sebagaimana pada penulisan ilmiah lain, pendahuluan akan menjadi bagian pertama dari kerangka literature review . Pendahuluan akan memberikan gambaran secara garis besar mengenai penulisan karya ilmiah yang Anda garap.

Di sini, penting untuk menjelaskan alasan atau latar belakang dari review yang Anda buat. Termasuk pula tujuan dan fokus dari review tersebut juga soal ruang lingkup serta pendekatan yang digunakan dalam proses review .

Bisa dikatakan pendahuluan akan membantu pembaca memperoleh gambaran benang merah dari penulisan tersebut. Karena di sini pembaca seharusnya mendapatkan ikhtisar ringkas sekaligus pemikiran dasar ketika memulai review .

2. Isi Penulisan

Bagian kedua dari literature review adalah bagian isi, sebagai inti dari penulisan review yang disusun. Di sini, Anda akan memaparkan fakta-fakta, data-data, dan informasi yang berhasil dihimpun dalam proses review .

Kemudian, dilanjutkan dengan pemaparan soal proses analisa berikut dengan hasilnya. Tambahkan pula dengan poin-poin review lain seperti elemen kritis dari literature dan beberapa poin kelebihan serta kekurangannya.

Gambaran sederhana cara membuat literature review pada bagian isi adalah dengan melakukan 5 langkah sederhana. Keempat langkah tersebut adalah pemaparan atas ringkasan data, sintesis, analisa, penafsiran, dan evaluasi.

Ketika sudah mencapai kerangka penutup, artinya Anda sudah merampungkan seluruh proses review . Di sini, yang perlu Anda sampaikan hanya kesimpulan atau ringkasan dari seluruh review yang telah ditulis.

Berikan gambaran secara umum seluruh proses review beserta hasil penafsiran dan evaluasi. Bila sekiranya relevan, Anda bisa tambahkan beberapa poin terkait keterbatasan dari review yang Anda lakukan.

Contoh Literature Review

Setelah Anda memperoleh penjelasan soal bagaimana cara membuat literature review . Berikut adalah beberapa contoh literature review sebagai gambaran akan bentuk dari skripsi atau penulisan ilmiah berbentuk literature review .

Contoh literature review ini dapat membantu Anda menemukan ide-ide dalam menentukan literature review . Berikut beberapa contoh literature review singkat yang bisa menjadi acuan Anda:

1. Contoh jurnal literature review bidang kesehatan

Nugroho, W.D., C, Wulandari, Alanish, Istiqomah, N., Cahyasari,I., Indrastuti, M., dkk., 2020. Literature Review : Transmisi Covid-19 dari Manusia ke Manusia Di Asia , Jurnal of Bionursing , 2(2), 101-112.

2. Contoh literature review jurnal pendidikan

Fatimah, Hikmah, Bramastia Bramastia, 2021, Literature Review Pengembangan Media Pembelajaran Sains , Jurnal Pendidikan IPA, 10(2), 2252-7893.

3. Contoh literature review jurnal kesehatan

Wijaya , Jeremiah. Hilkiah , Gilbert Sterling Octavius , Lie Rebecca Yen Hwei, 2022 , A Literature Review Of telemedicine In Indonesia: Past, Preset, Future Prospective , Indonesian Journal of Health Administration , 10(2), 261-272.

4. Contoh literature review jurnal psikologi

Martin, A., O’Connor-Fenelon, M. and Lyons, R. (2010). Non-verbal communication between nurses and people with an intellectual disability: A review of the literature . Journal of Intellectual Diabilities , 14(4), 303-314.

5. Contoh literature review jurnal bidang politik

Gusmahansyah, Risatri, Hapzi Ali, Kasful Anwar Us, 2022, Literature, Review Sistem Berpikir Kebenaran Pendidikan Islam: Pengetahuan, Kepercayaan, Relativitas, Nilai dan Moralitas , Jurnal Hukum Humaniora dan Politik, Vol. 2 No. 2.

Contoh Literature Review Jurnal PDF

Untuk melengkapi penjelasan mengenai cara membuat literature review , Anda juga bisa mencoba membuka contoh literature review PDF yang juga kami bagikan pada pembahasan ini.

Gambaran literature review PDF ini akan sangat membantu Anda memahami bagaimana cara penyusunan sebuah penulisan ilmiah berformat literature review yang tepat.

FAQ Literature Review

Berikut beberapa pertanyaan beserta jawaban yang kerap muncul terkait literature review .

Bagaimana cara membuat literature review?

Berikut adalah panduan mengenai langkah-langkah cara membuat literature review :

  • Menemukan literature yang sesuai
  • Memilih Sumber dengan spesifikasi yang tepat
  • Identifikasi materi dan poin review
  • Menyusun kerangka penulisan
  • Menulis review sesuai dengan identifikasi  pada poin 3

Apa saja isi dari literature review?

Isi utama dari literature review adalah penjabaran ringkasan data, identifikasi persoalan, sintesis, analisa, penafsiran dan evaluasi. Penjabaran ini harus dilakukan secara sistematis, eksplisit dan reprodusibel.

Langkah awal literature review?

Sejumlah langkah awal yang perlu Anda lakukan ketika mulai menyusun literature review adalah sebagai berikut.

  • pemilihan topik dari penulisan
  • lakukan pengumpulan literature dengan penulusuran secara offline maupun online
  • tentukan keyword dan kata kunci untuk menemukan literature yang relevan

Apakah literatur sama dengan jurnal?

Jurnal merupakan salah satu bentuk dari literature yang memuat hasil dari penelitian.

Semakin baru jurnal diterbitkan akan semakin relevan materi di dalamnya dengan situasi terkini.

Penerbitan jurnal juga melalui proses penyaringan sehingga materi di dalamnya lebih terpercaya. Namun ada banyak lagi jenis literature selain jurnal.

Literature review termasuk penelitian apa?

Penelitian dalam bentuk literature review termasuk dalam jenis penelitian deskriptif yang bertujuan melakukan analisa, pengkajian dan peninjauan kritis atas materi dalam sebuah literature .

Literature review apakah sama dengan tinjauan pustaka?

Pada penulisan ilmiah, bab yang membahas soal literature review lebih lazim disebut tinjauan pustaka. Keduanya memiliki kesamaan sebagai ulasan kritis mengenai materi atau gagasan dalam literature. Namun, literature review sendiri bisa menjadi bentuk spesifik dari sebuah penulisan ilmiah.

Jasa pembuatan karya ilmiah

Jasa Joki Skripsi Terpercaya: Per BAB & Full BAB, Terdekat

Kenapa Skripsi dalam Bahasa Inggris Disebut Thesis?

Kenapa Skripsi dalam Bahasa Inggris Disebut Thesis?

Harga Jasa Pembuatan Skripsi Semua Jurusan Terbaru

Harga Jasa Pembuatan Skripsi Semua Jurusan Terbaru

Tim Penulis

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Related Article

Jasa joki skripsi terpercaya

Mau menggunakan jasa joki skripsi dari awal sampai selesai bergaransi uang kembali 100% jika tidak

Kenapa skripsi diterjemahkan menjadi thesis dalam bahasa Inggris

Jika kita menerjemahkan kata skripsi kedalam bahasa Inggris di Google Translate atau Bing Translate maka

Jasa jasa pembuatan skripsi terbaru

Ingin menggunakan jasa pembuatan skripsi? Cari tahu dulu harga jasa pembuatan skripsi di MyKaril.com sehingga

Jasa pembuatan tesis di Semarang

Jasa Pembuatan Tesis di Semarang untuk Semua Jurusan, Bergaransi!

Butuh jasa pembuatan tesis S2 di Semarang untuk semua jurusan seperti akuntansi, manajemen, psikologi, kedokteran,

Daftar dan dapatkan informasi terkini dan penting melalui email. Gratis!

Diskusi & negosiasi ., hubungi admin kapan saja, online 24/7 via whatsapp, kontak kami.

https://raharja.ac.id/wp-content/uploads/2023/05/telepon.png

  • Abdul Hamid Arribathi
  • Abdul Hayat
  • Abert Tandilintin
  • Ade Setiadi
  • Ageng Setiani Rafika
  • Akuntansi – FEB
  • Al-Bahra Bin Ladjamudin
  • Alternate No Featured
  • Alternate With Featured
  • Alumni Raharja
  • Alumni Universitas Raharja
  • Anita Bawaiqki Wandanaya
  • Arah Kebijakan Manajemen
  • Ari Asmawati
  • Aris Martono
  • Arkan Nur Robby
  • Arko Djajadi
  • Arsi Yulianjani
  • Biaya Kuliah
  • Blog 1 Column
  • Blog 2 Column
  • Blog 3 Column
  • Blog Full Width
  • Blog Left Sidebar
  • Blog Right Sidebar
  • Career Dev. Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis
  • Chaidir Kurnia Thoullah Soedaryono
  • Change Password
  • Contact (Style 1)
  • Contact (Style 2)
  • DAFTAR PEMENANG RAHARJA CAREER 2021
  • Danang Rifai
  • Dasa Nilai Luhur Pribadi Raharja
  • Dashboard Karya Ilmiah Dosen UR
  • Dede Cahyadi
  • Dedeh Supriyanti
  • Deden Roni Nurjaman
  • Denny Andwiyan
  • Desy Apriani
  • Dewi Immaniar Desrianti
  • DOKUMEN FAKULTAS
  • Eka Purnama Harahap
  • Ekonomi & Bisnis
  • Erick Febriyanto
  • Erna Astriyani
  • Euis Nurninawati
  • Euis Sitinur Aisyah
  • My Bookings
  • FAQ1 – Raharja eJournal Centre
  • FAQ2 – Raharja eJournal Centre
  • FAQ3 – Raharja eJournal Centre
  • FAQ4 – Raharja eJournal Centre
  • FAQ5 – Raharja eJournal Centre
  • FAQ6 – Raharja eJournal Centre
  • FAQ7 – Raharja eJournal Centre
  • FAQ8 – Raharja eJournal Centre
  • FAQ9 – Raharja eJournal Centre
  • feb-strata1
  • Fernando Siboro
  • Ferry Sudarto
  • Fifit Alfiah
  • Forgot Password?
  • fst-diploma
  • FST-MAGISTER-BACKUP
  • FST-SARJANA
  • Full Width (Slider)
  • Giandari Maulani
  • Green Campus Raharja
  • Hardjanto Nusantoro
  • Hendra Kusumah
  • HJM RAHARJA
  • 10 PRINSIP DASAR
  • Home (Header 3)
  • Home (Header 4)
  • Home Page 02
  • Home Page 03
  • How to Write Essay?
  • HUBUNGI RAHARJA
  • HUMAS-LEGAL
  • Image Slider
  • Indri Handayani
  • KALENDER AKADEMIK TA. 2019/2020
  • KALENDER AKADEMIK TA. 2020/2021
  • Kalender Akademik TA. 2021/2022
  • Kalender Akademik TA. 2022/2023
  • Kalender Akademik TA. 2023/2024
  • Karunia Suci Lestari
  • KEPEGAWAIAN
  • Kepegawaian
  • Keunggulan Universitas Raharja
  • Kunci Sukses Raharja
  • LAYANAN INFORMASI
  • list-sekprodi
  • Logo Raharja
  • Lusyani Sunarya
  • Luthfia Fauzia Dewi Aryanti
  • Mail Order Brides Costume – Secure
  • Manajemen Retail
  • Mars Raharja
  • Maskot Raharja
  • Mochamad Heru Riza Chakim
  • Mohamad Harry Mulya Zein
  • Mohamad Ifran Sanni
  • Mohamad Rakhmansyah
  • Muhamad Iip Suhaepi
  • Muhamad Puad Abdul Haqi
  • Muhamad Yusup
  • Muhammad Faisal
  • Muhammad Yusuf Effendy
  • Mukti Budiarto
  • Multiperspektif
  • Ninda Lutfiani
  • Novi Cholisoh
  • Our Courses
  • Our Gallery
  • Panca Oktavia Hadi Putra
  • Password Reset
  • pedoman-penulisan
  • Pendaftaran
  • Penghargaan ADI Award 2020
  • PERPUSTAKAAN
  • Peta Lokasi
  • Po Abas Sunarya
  • Portfolio 1 Column
  • Portfolio 2 Column
  • Portfolio 3 Column
  • Portfolio 4 Column
  • Pribadi Raharja
  • Pribadi Raharja Card
  • Privacy Policy – NIPR
  • Profile Dosen UR
  • Program Studi
  • Program Studi Magister Teknik Informatika
  • Prospek Universitas Raharja 2022- Hari Ke 2
  • Pusat Layanan Mahasiswa
  • Qurotul Aini
  • Raharja Career
  • Raharja Career 2021
  • RAHARJA CAREER GANJIL TA. 2023/2024
  • Raharja Career Sem. Ganjil TA. 2021/2022
  • Raharja Career Sem. Genap TA. 2020/2021
  • RAHARJA CAREER SEMESTER GANJIL TA. 2022/2023
  • Raharja Career Semester Genap TA. 2021/2022
  • RAHARJA CAREER SEMESTER GENAP TA. 2022/2023
  • Raharja News
  • Raharja Songs
  • REGISTRASI PERKULIAHAN DAN UJIAN (RPU)
  • rektor-beranda-1
  • rektor-beranda-2
  • Remove NIPR Account
  • Reset Password
  • Ria Wulandari
  • ROADMAP UR 2019
  • Robo Raharja
  • Rudy Yandri
  • Ruli Supriati
  • Sains & Teknologi
  • Sambutan Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Tangerang
  • Sambutan Rektor Universitas Raharja
  • Sample Page
  • Sandro Alfeno
  • SEJARAH UNIVERSITAS RAHARJA
  • Selamat Zebua
  • Sendy Zul Friandi
  • Call To Action
  • Icon + Text
  • Notification Boxes
  • Portfolio Projects
  • Progress Bars
  • Service Boxes
  • Team Members
  • Sistem Informasi-S1
  • Sistem Komputer-S1
  • SKuP Bisnis Digital Universitas Raharja
  • Statistik RACID
  • STRUKTUR ORGANISASI
  • Struktur Organisasi UR
  • Sugeng Santoso
  • Sugeng Widada
  • Susanto Rahardja
  • Team (Style 1)
  • Team (Style 2)
  • Teknik Informatika
  • tes pengumuman
  • tes sambutan
  • tes view post dosen
  • tes view post LKM
  • tes view post prodi
  • Testimonials (Style 1)
  • Testimonials (Style 2)
  • Turki Salim
  • Tuti Nurhaeni
  • Unit Kegiatan Mahasiswa
  • Untung Rahardja
  • Users List Item
  • Video on Right
  • Video Slider
  • VISI MISI UNIVERSITAS RAHARJA
  • Visi, Misi dan Tujuan
  • Visi, Misi, Tujuan, Motto

Wahyu Hidayat

  • WEBINAR PRODI DIPLOMA
  • Webinar Prodi MTI
  • WEBINAR PRODI SI-S1
  • WEBINAR PRODI SK-S1
  • WEBINAR PRODI TI-S1
  • Wiranti Sri Utami
  • Email Pendaftaran [email protected]
  • Daftar Mahasiswa Baru 0811-914-6745

LITERATURE REVIEW

  • By Syafnidawaty
  • 13 October 2020

Pengertian Literature Review

Menurut Hasibuan, Zainal A. (2007), Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literature review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai.

Menurut Yudi Agusta, PhD (2007) mengenai Metode Penelitian : “ Literature Review is a critical analysis of the research conducted on a particular topic or question in the field of science ” yang artinya Literature Review merupakan analisa kritis dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus atau berupa pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan. Literature Review membantu kita dalam menyusun kerangka berfikir yang sesuai dengan teori, temuan, maupun hasil penelitian sebelumnya dalam  menyelesaikan rumusan masalah pada penelitian yang kita buat .

Literature review dapat diartikan sebagai uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti.

Pendapat lain mengatakan bahwa Literature review adalah analisa berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus atau pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan. Literature review merupakan cerita ilmiah terhadap suatu permasalahan tertentu.

Literature review atau tinjauan pustaka juga merupakan istilah yang sering digunakan oleh mahasiswa ketika sedang mengerjakan skripsi, tesis atau disertasi. Dosen dan peneliti juga fasih menggunakan istilah ini karena kehidupan akademisi sangat dekat dengan perilaku l iterature review .

Literature review atau tinjauan pustaka pasti akan dilakukan misalnya ketika kita akan memulai memahami suatu topik penelitian baru, mengikuti trend penelitian baru dan memahami state-of-the-art dari suatu topik penelitian. Sayangnya literature review sering dimaknai sederhana yaitu hanya membaca literatur ilmiah, padahal sebenarnya prosesnya tidak sesederhana itu.

Literature review bukan hanya bermakna membaca literatur, tapi lebih ke arah evaluasi yang mendalam dan kritis tentang penelitian sebelumnya pada suatu topik. Literature Review is a critical and in depth evaluation of previous research (Shuttleworth, 2009). Literature review yang baik adalah yang melakukan evaluasi terhadap kualitas dan temuan baru dari suatu paper ilmiah. Perlu dipahami bahwa yang disebut dengan literatur ilmiah dapat berupa:

  • Paper dari Jurnal Ilmiah
  • Paper dari Conference ( Proceedings )
  • Thesis dan Disertasi
  • Report (laporan) dari organisasi yang terpercaya
  • Buku Textbook

Tujuan Literature Review

Tujuan dari literature review adalah peneliti atau penulis mengetahui bagaimana risetnya akan memberi kontribusi keilmuan pada topik atau isu yang diteliti. Tujuan ini tidak mungkin bisa tercapai jika penulis belum pernah mengetahui apa-apa yang dibahas dalam penelitian-penelitian di isu terkait yang pernah dilakukan sebelumnya.

Oleh karena itu, penulis perlu membaca studi-studi terdahulu. Bacaan tersebut kemudian di review . Perlu diingat, mereview tidak sekadar meringkas. Lebih dari itu, memberikan pandangan kritis pada studi-studi terdahulu.

Sekali lagi, kita mereview literatur untuk mengetahui bagaimana penelitian kita memberi kontribusi keilmuan nantinya.

Selain tujuan pamungkas tersebut. Literature review juga membantu peneliti dalam beberapa hal. Salah satunya, peneliti mengetahui apa yang sudah pernah dibahas dalam isu tersebut.

Mengapa Melakukan Literature Review?

  • Membentuk sebuah kerangka teoritis untuk topik/bidang penelitian
  • Menjelaskan definisi, kata kunci dan terminology
  • Menentukan studi, model, studi kasus yang mendukung topik
  • Menentukan lingkup penelitian
  • Menunjukkan bahwa penulis memahami area penelitian dan mengetahui isu-isu utama penelitian, serta bahwa peneliti memiliki kompetensi, kemampuan, dan latar belakang yang pas dengan penelitiannya.
  • Menunjukkan kesinambungan dengan penelitian terdahulu dan bagaimana kaitannya dengan penelitian saat ini.
  • Mengintegrasikan dan menyimpulkan hal-hal yang diketahui dalam area penelitian tersebut.
  • Belajar dari orang lain dan menstimulasi ide-ide baru.

Literature review tidak hanya bermakna membaca literatur, tapi lebih ke arah evaluasi yang mendalam dan kritis tentang penelitian sebelumnya pada suatu topik penelitian, dan kemudian merangkumkan, menganalisis dan mensintesis isinya dan menyajikannya dalam bentuk suatu survey paper .

Manfaat Literature Review

Manfaat dari literature review diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Memperdalam pengetahuan tentang bidang yang diteliti 
  • Mengetahui hasil penelitian yang berhubungan dan yang sudah pernah dilaksanakan ( related research )
  • Mengetahui perkembangan ilmu pada bidang yang kita pilih ( state-of-the-art research )
  • Memperjelas masalah penelitian ( research problems )
  • Mengetahui metode-metode terkini yang diusulkan para peneliti untuk menyelesaikan masalah penelitian ( state-of-the-art methods )

Bagaimana membuat literature review ?

Dalam membuat sebuah literature review , langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu :

  • Formulasi permasalahan

Pilih topik yang sesuai dan menarik. Permasalahan yang diangkat harus ditulis dengan lengkap dan tepat.

  • Mencari literatur

Literatur yang dicari harus relevan dengan penelitian, sehingga membantu untuk mendapatkan gambaran ( overview ) dari suatu topik penelitian. Sumber-sumber penelitian tersebut akan sangat membantu bila didukung dengan pengetahuan tentang topik yang akan dikaji. Karena sumber-sumber tersebut akan memberikan berbagai macam gambaran tentang ringkasan dari beberapa penelitian terdahulu.

  • Evaluasi data

Melihat dari literatur yang ada, apa saja yang menjadi kontribusi tentang topik yang dibahas. Penulis harus mencari dan menemukan sumber data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data bisa berupa data kualitatif, data kuantitatif maupun kombinasi dari keduanya.

  • Menganalisis dan menginterpretasikan

Mendiskusikan dan meringkas literatur yang sudah ada.

Cara melakukan teknik literature review

Untuk mereview sebuah literatur kita bisa melakukannya dengan beberapa cara, antara lain:

  • Mencari kesamaan ( Compare )
  • Mencari ketidaksamaan ( Contrast )
  • Memberikan pandangan ( Criticize )
  • Membandingkan ( Synthesize )
  • Meringkas ( Summarize )

Dalam melakukan literature review , banyak sumber yang dapat kita gunakan antara lain :

  • Paper yang dipublikasikan dalam jurnal nasional dan internasional baik dari pihak pemerintah, perguruan tinggi maupun swasta.
  • Tesis merupakan penulisan ilmiah yang sifatnya mendalam dan mengungkapkan suatu pengetahuan baru yang diperoleh melalui penelitian. Tesis biasanya ditulis oleh mahasiswa pascasarjana (S2) yang ingin mengambil gelar master.
  • Disertasi merupakan penulisan ilmiah tingkat tinggi yang biasanya ditulis untuk mendapatkan gelar doktor falsafah (Ph.D). disertasi berisi fakta berupa penemuan dari penulis itu sendiri berdasarkan metode dan analisis yang dapat dipertahankan kebenarannya.
  • Jurnal maupun hasil-hasil konferensi. Jurnal biasanya digunakan sebagai bahan sitiran utama dalam penelitian karena jurnal memuat suatu informasi baru yang bersifat spesifik dan terfokus pada pemecahan masalah pada suatu topic penelitian.
  • Bagaimana menulis acuan dan daftar pustaka?

Setelah melakukan literature review , peneliti tidak berhenti sampai hanya membaca literatur , tetapi juga merangkumkan, membuat analisis dan melakukan sintesis secara kritis dan mendalam dari paper-paper yang direview atau ditinjau. Hasil dari rangkuman, analisis dan sintesis ini kemudian dituliskan dalam bentuk paper ilmiah yang sering kita kategorikan ke dalam paper survei ( survey paper ). Perlu dipahami bahwa paper secara umum terbagi menjadi dua: technical paper dan survey paper . Technical paper berisi hasil eksperimen dan penelitian kita yang biasanya dituntut adanya temuan-temuan baru yang arahnya ke contribution to knowledge di dalamnya. Sedangkan survey paper berisi, hasil literature review , dalam hal ini adalah berupa rangkuman, analisis, dan sintesis dari ratusan atau bahkan ribuan paper pada satu topik penelitian.

Survey paper inilah yang kemudian dijadikan Bab 2 dari skripsi/tesis/disertasi kita. Rangkuman dari state-of-the-art methods yang kita temukan pada saat literature review , juga kita masukan pada Bagian 1 ( Introduction ) dan Bagian 2 ( Related Research/Work ) dari t echnical paper yang kita tulis. Sayangnya kesalahan besar mahasiswa kita adalah menuliskan Bab 2 Tinjauan Pustaka di skripsi/tesis/disertasi, dengan isi hanya copy paste dari buku tentang teori-teori dasar. Padahal seharusnya berisi evaluasi yang mendalam dan kritis tentang penelitian sebelumnya pada suatu topik, sesuai dengan makna literature review yang sebenarnya. Efeknya kebanyakan Bab 2 dari skripsi/tesis/disertasi mahasiswa hancur lebur ketika dilemparkan ke aplikasi anti plagiarism seperti Turnitin, iThenticate, Viper, dan sebagainya.

  • https://metodepenelitiana.wordpress.com/literature-review-2/
  • http://sosiologis.com/literature-review
  • https://romisatriawahono.net/2016/05/07/literature-review-pengantar-dan-metode/
  • https://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/lima.pdf

kerangka literature review

Terima kasih bu… Berharap bu wati bisa share beberapa contoh literature review.. hehe..

kerangka literature review

Dedi Martono

Suatu prosedur yang sangat diperlukan untuk penulisan ilmiah, terima kasih bu informasinya

kerangka literature review

Terimakasih bu wati,…smoga sharing ttg literatur review dpt membantu tmn2 seperjuangan, semangat amc

Leave a Reply Cancel reply

You must be logged in to post a comment.

logo ascarya

  • Asistensi Jurnal
  • Conference Indonesia Scopus dan WoS
  • Jasa Translate Jurnal
  • Jasa Pembuatan Ojs Jurnal
  • Jasa Template Jurnal Ilmiah
  • Bimbingan Skripsi Online
  • Jasa Pengetikan Online
  • Jasa Edit Skripsi dan Layout
  • Jasa Layout Buku Ascarya Solution
  • Jasa Layout Skripsi 24 Jam Jadi
  • Jasa Press Release
  • Jasa Analisis Data Kualitatif
  • Jasa Olah Data Statistik
  • Jasa Proofreading Internasional
  • Jasa Cek Turnitin
  • Mitra Bisnis
  • Lowongan Kerja Freelance
  • Percetakan Buku
  • Book Chapter

Home » Literature Review: Pengertian, Contoh, Format dan Cara Membuatnya

Literature Review: Pengertian, Contoh, Format dan Cara Membuatnya

  • Ascarya Academia
  • December 17, 2022
  • No Comments

literature review

Literature review adalah analisis kritis terhadap penelitian yang ada pada topik tertentu. Metode ini adalah ringkasan dan evaluasi tentang pengetahuan terkini dalam tentang topik yang secara spesifik ditentukan.

Dalam literature review biasanya disertakan dalam makalah penelitian, disertasi, dan dokumen akademik lainnya. Tujuan dari tinjauan pustaka adalah untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang pengetahuan saat ini dari suatu topik, mengidentifikasi kesenjangan dalam penelitian yang ada, dan menyarankan area untuk studi lebih lanjut.

literature review

Dalam melakukan literature review , penting untuk terlebih dahulu mengidentifikasi pertanyaan atau masalah penelitian yang ingin dipecahkan dalam tinjauan tersebut. Ini akan membantu untuk memfokuskan tinjauan dan memastikan bahwa itu relevan dan bermanfaat.

Langkah selanjutnya adalah mencari penelitian yang relevan dengan topik tersebut, menggunakan berbagai sumber seperti database akademik, buku, dan artikel jurnal. Penting untuk teliti dalam proses pencarian ini, karena tinjauan pustaka harus memberikan gambaran menyeluruh tentang penelitian terkini tentang suatu topik.

Setelah penelitian yang relevan telah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi dan mensintesis informasi. Ini mungkin melibatkan pengorganisasian penelitian ke dalam tema atau kategori, membandingkan dan membedakan studi yang berbeda, dan mengidentifikasi kesenjangan atau ketidakkonsistenan dalam penelitian.

Langkah terakhir adalah menulis literature review, yang harus meringkas poin-poin utama dari penelitian dan memberikan analisis kritis tentang keadaan pengetahuan saat ini tentang topik tersebut.

Secara keseluruhan, tujuan dari literature review adalah untuk memberikan gambaran menyeluruh dan terkini dari penelitian saat ini tentang topik tertentu, dan untuk mengidentifikasi area untuk studi lebih lanjut.

Tinjauan literature adalah langkah penting dalam proses penelitian, karena membantu memastikan bahwa penelitian baru didasarkan pada pengetahuan yang ada dan berkontribusi pada pemahaman topik secara keseluruhan.

Langkah-langkah Literature Review

Berikut adalah beberapa langkah literature review yang dapat Anda ikuti untuk melakukan tinjauan pustaka:

literature review

  • Tentukan pertanyaan atau masalah penelitian Anda: Langkah pertama dalam melakukan tinjauan pustaka adalah mengidentifikasi pertanyaan atau masalah penelitian yang ingin dibahas oleh tinjauan tersebut. Ini akan membantu untuk memfokuskan tinjauan dan memastikan bahwa itu relevan dan bermanfaat.
  • Cari literatur yang relevan: Setelah Anda menentukan pertanyaan penelitian Anda, langkah selanjutnya adalah mencari literatur yang relevan tentang topik tersebut. Ini mungkin melibatkan penggunaan berbagai sumber, seperti database akademik, buku, dan artikel jurnal. Teliti dalam pencarian Anda, karena tinjauan pustaka harus memberikan gambaran menyeluruh tentang penelitian terkini tentang suatu topik.
  • Mengevaluasi dan mensintesis literatur: Setelah Anda mengidentifikasi penelitian yang relevan dengan topik Anda, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi dan mensintesis informasi. Ini mungkin melibatkan pengorganisasian penelitian ke dalam tema atau kategori, membandingkan dan membedakan studi yang berbeda, dan mengidentifikasi kesenjangan atau ketidakkonsistenan dalam penelitian.
  • Tulis tinjauan pustaka: Langkah terakhir adalah menulis tinjauan pustaka, yang harus meringkas poin-poin utama penelitian dan memberikan analisis kritis tentang keadaan pengetahuan saat ini tentang topik tersebut. Itu juga harus mengidentifikasi kesenjangan atau keterbatasan dalam penelitian yang ada dan menyarankan area untuk studi lebih lanjut.
  • Sunting dan revisi: Seperti proyek penulisan lainnya, penting untuk menyunting dan merevisi literature review Anda untuk memastikannya jelas, ringkas, dan ditulis dengan baik. Pastikan untuk mengoreksi ulasan Anda dengan hati-hati untuk kesalahan ejaan dan tata bahasa, dan pertimbangkan untuk mendapatkan umpan balik dari orang lain untuk membantu memperbaikinya.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat melakukan tinjauan pustaka yang menyeluruh dan komprehensif yang akan membantu meningkatkan pemahaman Anda tentang topik tertentu dan mengidentifikasi area untuk studi lebih lanjut.

Protokol Literature Review

Protokol tinjauan pustaka adalah tahapan yang menguraikan langkah-langkah dan prosedur yang akan diikuti dalam melakukan tinjauan pustaka. Susunan protokol ini biasanya mencakup pertanyaan atau masalah penelitian yang ingin dibahas oleh tinjauan, sumber yang akan dicari untuk literatur yang relevan, dan metode yang akan digunakan untuk mengevaluasi dan mensintesis literatur.

literature review

Literature review dapat membantu memastikan bahwa tinjauan tersebut sistematis, transparan, dan dapat direproduksi, dan dapat berfungsi sebagai referensi yang berguna bagi orang lain yang mungkin ingin mereplikasi tinjauan tersebut.

Langkah ini juga dapat membantu mengidentifikasi potensi bias atau batasan dalam proses peninjauan, dan dapat berfungsi sebagai alat yang berguna untuk mengelola proses peninjauan.

Elemen Protokol Review

Beberapa elemen umum dari protokol literature review meliputi:

  • Pertanyaan atau masalah penelitian: Pertanyaan atau masalah penelitian yang ingin dijawab oleh tinjauan harus dinyatakan dengan jelas dalam protokol.
  • Strategi pencarian: Protokol harus menguraikan strategi pencarian yang akan digunakan untuk mengidentifikasi literatur yang relevan, termasuk database dan sumber lain yang akan dicari, istilah pencarian yang akan digunakan, dan kriteria inklusi atau eksklusi yang akan diterapkan.
  • Ekstraksi dan manajemen data: Protokol harus menjelaskan metode yang akan digunakan untuk mengekstraksi dan mengelola data dari literatur, termasuk alat atau perangkat lunak apa pun yang akan digunakan.
  • Sintesis data: Protokol harus menjelaskan metode yang akan digunakan untuk mensintesis data, termasuk analisis statistik atau metode lain yang akan digunakan.
  • Penilaian kualitas: Protokol harus menjelaskan metode yang akan digunakan untuk menilai kualitas literatur, termasuk alat atau kriteria penilaian kualitas yang akan digunakan.
  • Penyebarluasan: Protokol harus menjelaskan bagaimana hasil tinjauan akan disebarluaskan, termasuk rencana publikasi atau presentasi tinjauan.

Dengan mengikuti protokol literature review, Anda dapat memastikan bahwa tinjauan Anda sistematis, transparan, dan dapat direproduksi, dan itu menjawab pertanyaan atau masalah penelitian secara menyeluruh dan komprehensif.

Contoh Format Literature Review Jurnal

Literatur review adalah ringkasan dan evaluasi dari penelitian yang dipublikasikan pada topik tertentu. Dalam literature review jurnal, tujuannya adalah untuk memberikan ringkasan dan evaluasi kritis terhadap penelitian yang telah dipublikasikan pada topik tertentu dalam jurnal atau kelompok jurnal tertentu.

Tinjauan harus memberikan sintesis dari penelitian yang telah dilakukan pada topik, menyoroti temuan utama, keterbatasan, dan implikasi dari penelitian.

Struktur tinjauan pustaka akan tergantung pada pedoman khusus jurnal atau persyaratan proyek penelitian. Namun, ada beberapa komponen umum yang biasanya disertakan dalam tinjauan pustaka:

  • Pendahuluan: Bagian ini memperkenalkan topik tinjauan dan memberikan informasi latar belakang tentang penelitian yang telah dilakukan pada topik tersebut.
  • Tujuan: Bagian ini menguraikan tujuan spesifik dari tinjauan, seperti meringkas penelitian yang ada pada topik tertentu atau untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam penelitian.
  • Metodologi: Bagian ini menjelaskan metode yang digunakan untuk mencari dan memilih studi penelitian yang termasuk dalam tinjauan.
  • Hasil: Bagian ini merangkum temuan utama dari studi penelitian yang termasuk dalam tinjauan.
  • Diskusi: Bagian ini menginterpretasikan hasil kajian, menyoroti tren dan pola utama yang muncul dari penelitian.
  • Kesimpulan: Bagian ini merangkum kesimpulan utama dari tinjauan dan membahas implikasi dari penelitian untuk praktek dan penelitian masa depan.
  • Referensi: Bagian ini mencantumkan studi penelitian yang termasuk dalam tinjauan.

Penting untuk dicatat bahwa literature review bukan hanya ringkasan dari penelitian yang telah dilakukan pada topik tertentu. Sebaliknya, itu adalah evaluasi kritis penelitian, menyoroti kekuatan dan keterbatasan penelitian dan implikasi dari penelitian untuk praktek dan penelitian masa depan.

Buku Referensi Literature Review

Ada sejumlah buku yang memberikan panduan tentang bagaimana melakukan tinjauan pustaka secara sistematis. Berikut adalah beberapa contohnya:

  • “Systematic Review in Health Care: Meta-Analysis in Context” oleh Mark Petticrew dan Helen Roberts: Buku ini memberikan tinjauan menyeluruh tentang tinjauan sistematis dan meta-analisis, termasuk bagaimana merancang dan melakukan tinjauan, bagaimana untuk mengevaluasi kualitas bukti, dan bagaimana menafsirkan dan menyajikan hasil.
  • “The Craft of Research” oleh Wayne C. Booth, Gregory G. Colomb, dan Joseph M. Williams: Buku ini memberikan saran praktis tentang bagaimana melakukan penelitian dan menulis makalah penelitian, termasuk bagaimana merancang dan melakukan tinjauan pustaka.
  • “Cara Membaca Makalah: Dasar-Dasar Pengobatan Berbasis Bukti” oleh Trisha Greenhalgh: Buku ini memberikan panduan praktis untuk memahami dan mengevaluasi penelitian medis, termasuk cara melakukan literature review dan cara menilai kualitas bukti.
  • “Melakukan Tinjauan Pustaka Penelitian: Dari Internet ke Kertas” oleh Arlene Fink: Buku ini memberikan panduan langkah demi langkah untuk melakukan tinjauan pustaka, termasuk bagaimana mencari dan mengevaluasi literatur yang relevan dan bagaimana mensintesis dan menyajikan hasilnya.

Buku-buku ini dapat memberikan panduan yang berharga tentang bagaimana melakukan tinjauan pustaka yang sistematis, dan dapat menjadi sumber yang berguna bagi siapa pun yang berencana melakukan tinjauan atau menulis makalah penelitian.

Contoh Systematic Literature Review

Tinjauan pustaka sistematis adalah jenis tinjauan yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan meringkas bukti penelitian tentang topik tertentu. Metode ini mengikuti pendekatan sistematis dan eksplisit untuk mengidentifikasi, memilih, dan menilai kualitas studi penelitian yang relevan dengan pertanyaan penelitian yang sedang diselidiki.

Contoh Literature Review

Berikut adalah contoh tinjauan pustaka sistematis:

Judul: Efektivitas terapi perilaku kognitif untuk pengobatan depresi: Systematic Review Tujuan: Untuk secara sistematis meninjau bukti tentang efektivitas terapi perilaku kognitif (CBT) untuk pengobatan dari depresi pada orang dewasa. Metode: Pencarian komprehensif database elektronik dilakukan untuk mengidentifikasi studi relevan yang diterbitkan antara Januari 2000 dan Desember 2020. Kriteria inklusi adalah sebagai berikut: (1) uji coba terkontrol secara acak yang membandingkan CBT dengan kondisi kontrol atau pengobatan lain untuk depresi; (2) peserta adalah orang dewasa berusia 18 tahun atau lebih; dan (3) studi tersebut melaporkan data yang cukup untuk menghitung ukuran efek. Dua peninjau secara independen menyaring judul dan abstrak studi yang diidentifikasi dalam pencarian dan artikel teks lengkap ditinjau kelayakannya. Penilaian kualitas dari studi yang disertakan dilakukan dengan menggunakan alat Cochrane Risk of Bias. Data diekstraksi dan disintesis menggunakan sintesis naratif. Hasil: Pencarian mengidentifikasi 2.345 studi, dimana 21 di antaranya memenuhi kriteria inklusi. Kualitas studi yang disertakan umumnya baik, dengan risiko bias yang rendah di sebagian besar domain. Hasil review menunjukkan bahwa CBT secara signifikan lebih efektif daripada kondisi kontrol untuk mengurangi gejala depresi pada orang dewasa. Ukuran efek untuk CBT sedang hingga besar (d = 0,62). Kesimpulan: Temuan tinjauan sistematis ini memberikan bukti kuat tentang efektivitas CBT dalam pengobatan depresi pada orang dewasa. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan pengiriman CBT yang optimal dan untuk mengidentifikasi subkelompok individu yang paling diuntungkan dari perawatan ini.

Contoh Judul Systematic Literature Review

Berikut adalah beberapa contoh topik yang dapat dibahas dalam tinjauan sistematis:

  • Efektivitas intervensi berbasis mindfulness untuk pengobatan gangguan kecemasan
  • Efektivitas komparatif dari berbagai perawatan farmakologis untuk diabetes tipe 2
  • Hubungan antara aktivitas fisik dan fungsi kognitif pada orang dewasa
  • Dampak penggunaan media sosial pada hasil kesehatan mental pada remaja
  • Efektivitas teleterapi untuk pengobatan depresi
  • Hubungan antara diet dan risiko pengembangan penyakit kardiovaskular
  • Dampak faktor lingkungan terhadap perkembangan asma pada anak
  • -efektivitas berbagai jenis olahraga untuk pengobatan nyeri punggung bawah
  • Dampak penggunaan teknologi pada kualitas tidur pada orang dewasa
  • Efektivitas berbagai pendekatan berhenti merokok untuk mengurangi penggunaan tembakau.
  • Kontekstualisasi Fiqh Budgeting di Indonesia: Systematic Literature Review

Contoh Jurnal Literature Review

Jurnal literature review adalah jenis artikel review yang meringkas dan mengevaluasi penelitian tentang topik tertentu yang telah diterbitkan dalam jurnal akademik. Artikel ini memberikan ikhtisar tentang keadaan pengetahuan saat ini tentang topik tersebut, mengidentifikasi kesenjangan dalam penelitian, dan menyarankan arah untuk penelitian masa depan.

Berikut adalah contoh literature review jurnal:

Judul: Peran olahraga dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes tipe 2: literature review Tujuan: Untuk meninjau bukti tentang peran olahraga dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes tipe 2. Metode: Pencarian komprehensif database elektronik dilakukan untuk mengidentifikasi studi relevan yang diterbitkan antara Januari 2000 dan Desember 2020. Kriteria inklusi adalah sebagai berikut: (1) studi observasional atau eksperimental yang meneliti hubungan antara olahraga dan diabetes tipe 2; (2) peserta adalah orang dewasa berusia 18 tahun atau lebih; dan (3) penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal peer-review. Dua peninjau secara independen menyaring judul dan abstrak studi yang diidentifikasi dalam pencarian dan artikel teks lengkap ditinjau kelayakannya. Penilaian kualitas dari studi yang disertakan dilakukan dengan menggunakan Skala Newcastle-Ottawa. Data diekstraksi dan disintesis menggunakan sintesis naratif. Hasil: Pencarian mengidentifikasi 1.345 penelitian, 25 di antaranya memenuhi kriteria inklusi. Kualitas studi yang disertakan umumnya baik, dengan risiko bias yang rendah di sebagian besar domain. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa aktivitas fisik secara teratur dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2 dan dapat meningkatkan kontrol glikemik dan hasil metabolisme lainnya pada individu dengan diabetes. Ukuran efek untuk hubungan antara olahraga dan diabetes tipe 2 bervariasi di seluruh penelitian tetapi umumnya sedang hingga besar. Kesimpulan: Temuan literature review ini memberikan bukti kuat tentang peran olahraga dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes tipe 2. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan jenis, intensitas, dan durasi olahraga yang optimal untuk populasi yang berbeda dan untuk mengidentifikasi mekanisme di mana olahraga dapat memengaruhi kontrol glikemik dan hasil metabolisme lainnya.

Share this:

Masih ada pertanyaan .

Yuk konsultasikan segala pertanyaanmu dengan Admin kami!

kerangka literature review

RomiSatriaWahono.Net

  • In the News
  • Publications

Systematic Literature Review: Pengantar, Tahapan dan Studi Kasus

  • Research Methodology

Related Posts

  • 3 Kiat Jitu Mengatur Waktu
  • Menuju Kebebasan yang Membebaskan
  • Saatnya Kembali …
  • Teknik Mempengaruhi Orang Lain

kerangka literature review

Systematic Literature Review: Pengantar, Tahapan dan Studi Kasus

Posted by Romi Satria Wahono on 15 May, 2016 in Research Methodology | 37 comments

Systematic literature review atau sering disingkat SLR atau dalam bahasa indonesia disebut tinjauan pustaka sistematis adalah metode literature review yang mengidentifikasi, menilai, dan menginterpretasi seluruh temuan-temuan pada suatu topik penelitian, untuk menjawab pertanyaan penelitian ( research question ) yang telah ditetapkan sebelumnya (Kitchenham & Charters, 2007). Metode SLR dilakukan secara sistematis dengan mengikuti tahapan dan protokol yang memungkinkan proses literature review terhindar dari bias dan pemahaman yang bersifat subyektif dari penelitinya. SLR adalah metode literature review yang biasa dilakukan peneliti di bidang farmasi dan kedokteran, meskipun boleh dikatakan baru mulai dibawa ke dunia computing  wa bil khusus software engineering pada tahun 2007 oleh Barbara Kitchenham lewat papernya berjudul Guidelines in performing Systematic Literature Reviews in Software Engineering .

Pengantar dan metode-metode yang ada untuk melakukan literature review sudah dibahas pada artikel sebelumnya tentang Literature Review: Pengantar dan Metode . Pada artikel ini, akan dibahas secara khusus dan mendetail tentang systematic literature review (SLR), beserta tahapan dan studi kasusnya. Untuk bisa memahami artikel ini dengan baik, direkomendasikan untuk mendownload dua dokumen di bawah:

  • Systematic Literature Review (SLR) . Penjelasan komprehensif tentang metodologi penelitian dan systematic literature review. Contoh kasus utama mengikuti artikel ini, tapi ada contoh-contoh kasus bidang non computing.
  • Systematic Literature Review: Pengantar, Tahapan dan Studi Kasus . Penjelasan komprehensif dari artikel ini, termasuk studi kasus tentang SLR mengikuti paper di bawah
  • Romi Satria Wahono, A Systematic Literature Review of Software Defect Prediction: Research Trends, Datasets, Methods and Frameworks , Journal of Software Engineering, Vol. 1, No. 1, April 2015

Secara umum tahapan melakukan SLR terdiri dari 3 bagian besar: Planning , Conducting dan Reporting . Detail tiap tahapan seperti pada gambar di bawah.

tahapan slr

Research Question (RQ) adalah bagian awal dan dasar berjalannya SLR. RQ digunakan untuk menuntun proses pencarian dan ekstraksi literatur. Analisis dan sintesis data, sebagai hasil dari SLR, adalah jawaban dari RQ yang kita tentukan di depan. RQ yang baik adalah yang bermanfaat, terukur, arahnya ke pemahaman terhadap state-of-the-art research dari suatu topik penelitian.

Formulasi RQ harus didasarkan pada lima elemen yang terkenal dengan sebutan PICOC:

  • Population (P) : Target group dari investigasi
  • Intervention (I) : Aspek detail dari investigasi, atau isu yang menarik bagi peneliti
  • Comparison (C) : Aspek dari investigasi dimana Intervention (I) akan dibandingkan
  • Outcomes (O) : Efek dan hasil dari Intervention (I)
  • Context (C) : Setting dan lingkungan dari investigasi

Contoh PICOC dari paper SLR saya (Wahono, 2015) adalah seperti gambar di bawah.

romi-picoc

Langkah berikutnya yang perlu kita lakukan adalah menyusun protokol SLR ( SLR Protocol ). Protokol SLR adalah rencana yang berisi prosedur dan metode yang kita pilih dalam melakukan SLR. Secara umum Protokol SLR biasanya memuat 7 elemen di bawah:

  • Research Questions
  • Search terms
  • Selection criteria
  • Quality checklist and procedures
  • Data extraction strategy
  • Data synthesis strategy

2. CONDUCTING

Tahapan conduting adalah tahapan yang berisi pelaksanaan dari SLR, dimana seharusnya sesuai dengan Protokol SLR yang telah kita tentukan. Dimulai dari penentuan keyword  pencarian literatur ( search string ) yang basisnya adalah dari PICOC yang telah kita desain di depan. Pemahaman terhadap sinonim dan alternatif pengganti kata akan menentukan akurasi pencarian literatur kita. Kemudian langkah berikutnya adalah penentuan sumber ( digital library ) dari pencarian literatur.  Karena literatur yang kita kumpulkan akan sangat banyak, mungkin ratusan atau ribuan paper, maka disarankan untuk menggunakan tool software untuk mempermudah kita mengelola literatur seperti Mendeley, Zotero, EndNote, dsb. Contoh strategi pemilihan literatur adalah seperti gambar di bawah.

romi-studyselection

Setelah semua literatur didapatkan, langkah berikutnya adalah memilih literatur yang sesuai. Untuk mempermudah proses ini kita direkomendasikan membuat kriteria yang berfungsi sebagai filter dalam pemilihan dan penolakan suatu literatur ( inclusion and exclusion criteria ). Contoh inclusion and exclusion criteria adalah seperti pada gambar di bawah.

romi-inclusionexclusion

Masih melanjutkan proses filtering dari literatur, selain inclusion and exclusion criteria , kita juga harus melakukan penilaian kualitas  ( quality assesment ) dari ratusan literatur yang kita temukan. Kitchenham et al. (2007) memberi rekomendasi bahwa penilaian kualitas literatur sebaiknya berdasarkan lima parameter di bawah:

  • Apakah proses analisis data sudah tepat dilakukan?
  • Apakah juga dilakukan analisis residual dan sensitifitas?
  • Apakah akurasi statistik diambil dari data mentah?
  • Seberapa baik komparasi metode yang dilakukan?
  • Seberapa besar ukuran dari dataset yang digunakan dalam penelitian

Selain usulan Kitchengam di atas, peneliti lain menambahkan parameter penilaian kualitas supaya lebih akurat memfilter literatur. Misalnya (Salleh et al., 2011) menyatakan bahwa parameter yang sebaiknya digunakan untuk penilaian kualitas dari literatur adalah seperti pada gambar di bawah.

salleh-qualityassesment

Langkah terakhir setelah kita mendapatkan literatur yang kita inginkan, adalah ekstraksi data ( data extraction ), kemudian melakukan sintesis berbagai hal yang kita temukan dari literatur-literatur yang sudah kita pilih ( synthesis of evidence ). Tujuan utama dari sintesis data adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi berbagai hasil penelitian dari berbagai literatur, dan untuk memilih metode yang paling tepat untuk mengintegrasikan penjelasan dan interpretasi dari berbagai temuan tersebut (Cruzes & Dyba, 2011). Sintesis yang kita lakukan bisa berbentuk naratif atau kuantitatif ( meta analysis ). Langkah terakhir ini adalah langkah penting yang harus kita lakukan dengan detail dan hati-hati, karena kualitas SLR kita akan ditentukan dari hasil sintesis dan analisis yang kita lakukan.

3. REPORTING

Reporting  adalah tahapan penulisan hasil SLR dalam bentuk tulisan, baik untuk dipublikasikan dalam bentuk paper ke jurnal ilmiah atau untuk menyusun Bab 2 tentang Literature Review dari skripsi/tesis/disertasi kita. Struktur penulisan dari SLR biasanya terdiri dari 3 bagian besar, yaitu: Pendahuluan ( Introduction ), Utama ( Main Body ) dan Kesimpulan ( Conclusion ).  Bagian Pendahuluan akan berisi latar belakang dan landasan mengapa SLR pada suatu topik itu penting dan harus dilakukan. Sedangkan Bagian Utama akan berisi protokol SLR, hasil analisis dan sintesis temuan, serta diakhiri dengan diskusi yang membahas implikasi dari hasil SLR. Bagian Kesimpulan akan berisi rangkuman dari temuan yang kita dapatkan, sesuai dengan RQ yang kita tetapkan di depan.

romi-struktur

Apabila SLR yang kita tulis akan dikirimkan dalam bentuk paper untuk suatu jurnal ilmiah, kita harus benar-benar menganalisis jurnal apa saja yang tepat untuk paper SLR kita. Tepat disini bisa bermakna dua, tepat dalam arti topiknya sesuai, dan juga tepat dalam arti bahwa kualitas temuan yang kita hasilkan dari SLR kita memang sesuai dengan level dari jurnal ilmiah yang akan kita pilih. Saya biasanya membuat list dari jurnal ilmiah yang saya targetkan untuk tempat publikasi, dan saya urutkan berdasarkan nilai SJR atau JIF dari jurnal tersebut. Saya juga berusaha mempelajari beberapa SLR yang sebelumnya dimuat pada jurnal-jurnal tersebut. Kemudian saya melakukan self-assesment apakah kualitas dari paper SLR saya sepadan dengan yang selama ini muncul di jurnal-jurnal tersebut. Gambar di bawah adalah contoh list jurnal-jurnal di bidang software engineering yang banyak memuat topik tentang SLR yang saya tulis yaitu software defect prediction. Kita akan lebih mudah mendapatkan list jurnal ini, karena proses SLR akan membawa kita ke paper-paper terbaik yang ada dalam suatu topik. Tinggal dilist saja di jurnal apa paper-paper pilihan kita itu diterbitkan.

romi-journallist

Jujur tidak mudah melakukan tinjauan pustaka dan menulis paper dengan metode SLR. Disamping butuh waktu lama, juga butuh ketelatenan supaya kita bisa melakukan sintesis terhadap berbagai temuan dengan baik. Tapi paling tidak artikel ini dapat digunakan sebagai panduan praktis bagaimana tahapan melakukan SLR.

Sekali lagi Untuk bisa memahami artikel ini dengan baik, direkomendasikan untuk mendownload dua dokumen di bawah:

Tetap dalam perdjoeangan!

37 Comments

' src=

Mantab, pa…

' src=

Mohon izin menerapkan ilmu ini di penelitian tesis sy.

' src=

Monggo mas zaenal

' src=

menarik pak Romi, saya sedang proses untuk membuat SLR ini, saya dari ilmu-ilmu sosial meskipun demikian proses yang bapak jelaskan sepertinya bersifat umum artinya bisa digunakan untuk ilmu2 sosial dan eksak. Pertanyaan saya untuk tahap conducting apakah ada program software yang harus diinstal untuk bisa memilah jurnal yang kita inginkan secara otomatis? klo ada mohon petunjuk untuk mendapatkannya seperti apa ya? terimakasih.

' src=

Kayaknya SLR lebih rumit ya Pak

' src=

Lengkap nih penjelasannya, makasih pak

' src=

Perdjoeangan yang sesungguhnya akan segera dimulai 😀

Perdjoeangan yang sesungguhnya akan segera dimulai.

' src=

Nunut sinau pak.

' src=

Terimakasih pak..sangat mencerahkan saya yg sedang galau ^_^

' src=

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat sebuah paper dengan metode SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW, Pak?

' src=

terima kasih banyak semoga bermanfaat

' src=

Terima kasih banyak atas penjelasannya. Alhamdulillah sudah ada bayangan mengenai SLR ini.

' src=

Assalamualaikum pak, saya mau tanya apakah pembuatan RQ itu boleh sedikit atau harus banyak?

' src=

terimakasih pak atas ilmu yang di berikan bapak sangat bermanfaat

' src=

maksasih pak, sangat membantu sekali berhubung skripsi saya harus ganti bikin slr karena sedang ada corona

' src=

terima kasih pak romi, izin copas yaaa 🙂

' src=

Terima kasih Pak… bermanfaat banget buat tugas review jurnal…

' src=

Semoga berkah ilmunya pak Romi, sangat membantu saya mengobati galau karena skripsi

' src=

Terima Kasih Banyak sharingnya, sangat bermanfaat dan saya ijin untuk mendownload. Tabarokallahu.

' src=

Terimakasih Ilmunya sangat bermanfaat di era Pandemi. Di tempat Saya Poltekkes Kemenkes menggunakan Meta analisis. Hampi mirip pak Ya. Mohon komentarnya…

' src=

Izin save pak. Thank you.

' src=

wah,, terimakasih pak artikelnya. bagi yang berminat membuat SLR Bersama sama, dibidang kesehatan, silahkan hubungi saya di email [email protected] ya,, terimakasih

' src=

Salam, selamat pagi Bapak. Terima kasih atas sharing ilmunya yang sangat mencerahkan. Semoga selalu diberkati dan bermanfaat. Aamiin.

' src=

Terima kasih ilmunya Pak, sangat membantu. Pengalaman pertama saya menyusun tugas akhir sebagai mahasiswa farmasi tanpa eksperimen lab, ini cukup menantang dan memberikan hikmah ilmu tersendiri buat saya.

' src=

selamat pagi, ijin bertanya…apakah sy bisa tahu perbedaan mendasar secara singkat antara scoping jurnal, sistematik review dan sistematika literatur review

kirim ke [email protected] terimakasih

sudah ada di materi mas .. monggo disimak dulu ya .. youtubenya juga ada

' src=

Good Articel, izin save ya pak

' src=

Mohon ijin save pak.Terima kash sangat membantu

' src=

Terima kasih penjelasannya pak. Sangat membantu dalam penulisan ilmiah, saya sedang mencoba menulis topik SLR menggunakan metode Prisma.

' src=

izin bertanya pak, untuk melakukan quality assessment terhadap jurnal yang kita teliti dengan menggunakan kriteria new castle ottawa scale, apakah hasil akhirnya dapat digabung dan ditambahkan kemudian dibagi dua? seperti misalnya jurnal A mendapatkan nilai 7 dari reviewer 1 dan mendapatkan nilai 5 dari reviewer 2. apakah hasil tersebut dapat digabung dan dibagi 2 pak? terima kasih banyak pak mohon bantuannya…

' src=

Apakah kantor brainmatics masih di menara Bidakara?

' src=

terimakasih pak

' src=

saya pernah membaca dalam proses SLR harus melibatkan reviewer lain untuk menyortir paper, apakah itu harus dilakukan atau boleh untuk tidak dilakukan? misalnya dalam rangka menulis skripsi atau tesis begitu

Terima kasih banyak Pak Romi ilmunya. Saya dapat banyak ilmu dari channel Pak Romi termasuk tentang SLR ini

' src=

Terima Kasih pak, saya sedang melakukan penelitian skripsi dengan menggunakan metode literature review/SLR dan diagram PRISMA, Atas informasi dan ilmu yang diberikan, saya menjadi tercerahkan.

' src=

Apakah benar bahwa dengan SLR pada akhirnya kita akan mendapatkan research gap, yang nantinya pada saat penulisan thesis/desertasi akan ditindak-lanjuti dengan mem-propose suatu metoda tertentu untuk mengatasinya ? Jika iya, apakah untuk mempertahankan research gap diharuskan menggunakan data empiris ? Demikian juga dengan hasil dari solusi yang di-propose ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed .

5 Kiat Sukses S3 Lulus Tepat Waktu

My Categories

My schedule.

Copyright © 2004-2024 RomiSatriaWahono.Net. All rights reserved.

  • Greater Jakarta
  • BINUS @Greater Jakarta
  • BINUS @Bekasi
  • BINUS @Bandung
  • BINUS @Malang
  • BINUS @Semarang
  • About Master of Information System Management Program
  • Organizational Structure
  • MMSI-BINUS Accredited Unggul by LAMINFOKOM
  • Student International Experience
  • Alumni Testimonials
  • Master of Information Management with National Taiwan University of Science and Technology (NTUST)
  • Master of Digital Business Fisheries with Padjajaran University (UNPAD)
  • Master of Marine Digital Technology with Padjajaran University (UNPAD)
  • Thesis Advisors
  • Guidelines and Documents
  • Important Links
  • Research Thesis Topics
  • Poster Thesis MMSI
  • Video Thesis MMSI
  • MMSI @Scopus Indexed Research Publication
  • MMSI @SINTA Research Position
  • MMSI Thesis @BINUS Library
  • News & Events
  • Admission Schedule
  • Entry Requirements
  • Tuition Fee
  • BINUS UNIVERSITY
  • Article / Knowledge & Research

Literature review II (Jarot S. Suroso)

  • Knowledge & Research

Literature review atau tinjauan pustaka adalah istilah yang sering dikerjakan oleh mahasiswa ketika sedang mengerjakan skripsi, tesis atau disertasi. Dosen dan peneliti juga fasih menggunakan istilah ini karena kehidupan akademisi sangat dekat dengan perilaku literature review. Literature review atau tinjauan pustaka pasti akan kita lakukan misalnya ketika kita memulai memahami suatu topik penelitian baru, mengikuti trend penelitian baru dan memahami state-of-the-art dari suatu topik penelitian. Sayangnya literature review sering dimaknai sederhana yaitu hanya membaca literatur ilmiah, padahal sebenarnya prosesnya tidak sesederhana itu. Literature review tidak hanya bermakna membaca literatur, tapi lebih ke arah evaluasi yang mendalam dan kritis tentang penelitian sebelumnya pada suatu topik. Literature Review is a critical and in depth evaluation of previous research (Shuttleworth, 2009). Literature review yang baik adalah yang melakukan evaluasi terhadap kualitas dan temuan baru dari suatu paper ilmiah. Perlu dipahami bahwa yang disebut dengan literatur ilmiah dapat berupa: • Paper dari Journal Ilmiah • Paper dari Conference (Proceedings) • Thesis dan Disertasi • Report (Laporan) dari Organisasi yang Terpercaya • Buku Textbook Sebaiknya dipahami bahwa untuk menghindari tsunami literatur ketika kita memulai suatu topik penelitian, usahakan mengutamakan journal ilmiah yang terindeks oleh Web of Science (ISI) dan SCOPUS. Keduanya saat ini terpercaya sebagai organisasi pengindeks dan perangking journal dan proceedings di dunia penelitian. Web of Science atau dulu bernama ISI sebelum akhirnya diakuisisi oleh Thomson Reuters, mengindeks sekitar 12 ribu journal ilmiah di dunia ini, dan termasuk pengindeks journal yang paling terpercaya. Sedangkan SCOPUS mengindeks kurang lebih 20 ribu journal ilmiah, dan biasanya menjadi standard publikasi ilmiah dan syarat kelulusan bagi mahasiswa di luar negeri yang mengambil program S2 dan S3. Untuk mengecek apakah suatu journal dan proceedings terindeks SCOPUS, bisa menggunakan situs ScimagoJR.Com. Manfaat dari literature review yang kita lakukan diantaranya adalah sebagai berikut. Tanda dalam kurung saya berikan untuk memberi clue tentang jenis literatur jenis apa yang kita gunakan. • Memperdalam pengetahuan tentang bidang yang diteliti (Buku Textbook) • Mengetahui hasil penelitian yang berhubungan dan yang sudah pernah dilaksanakan (related research) (Paper) • Mengetahui perkembangan ilmu pada bidang yang kita pilih (state-of-the-art research) (Paper) • Memperjelas masalah penelitian (research problems) (Paper) • Mengetahui metode-metode terkini yang diusulkan para peneliti untuk menyelesaikan masalah penelitian (state-of-the-art methods) (Paper) Setelah melakukan literature review, peneliti tidak berhenti sampai hanya membaca literatur, tetapi juga merangkumkan, membuat analisis dan melakukan sintesis secara kritis dan mendalam dari paper-paper yang direview atau ditinjau. Hasil dari rangkuman, analisis dan sintesis ini kemudian dituliskan dalam bentuk paper ilmiah yang sering kita kategorikan ke dalam paper survei (survey paper). Perlu dipahami bahwa paper secara umum terbagi menjadi dua: technical paper dan survey paper. Technical paper berisi hasil eksperimen dan penelitian kita yang biasanya dituntut adanya temuan-temuan baru yang arahnya ke contribution to knowledge di dalamnya. Sedangkan survey paper berisi, hasil literature review, dalam hal ini adalah berupa rangkuman, analisis, dan sintesis dari ratusan atau bahkan ribuan paper pada satu topik penelitian. Survey paper yang kita buat inilah yang kemudian kita jadikan Bab 2 dari skripsi/tesis/disertasi kita. Rangkuman dari state-of-the-art methods yang kita temukan pada saat literature review, juga kita masukan pada Bagian 1 (Introduction) dan Bagian 2 (Related Research/Work) dari technical paper yang kita tulis. Sayangnya kesalahan besar mahasiswa kita adalah menuliskan Bab 2 Tinjauan Pustaka di skripsi/tesis/disertasi, dengan isi hanya copy paste dari buku tentang teori-teori dasar. Padahal seharusnya berisi evaluasi yang mendalam dan kritis tentang penelitian sebelumnya pada suatu topik, sesuai dengan makna literature review yang sebenarnya. Efeknya kebanyakan Bab 2 dari skripsi/tesis/disertasi mahasiswa kita hancur lebur ketika kita lemparkan ke aplikasi anti plagiarism seperti Turnitin, iThenticate, Viper, dan sebagainya. Jenis dan metode yang digunakan para peneliti untuk melakukan literature review atau tinjauan pustaka dan kemudian merangkumkannya ke dalam suatu paper, secara umum terbagi menjadi empat: 1. Traditional Review 2. Systematic Mapping Study (Scoping Study) 3. Systematic Literature Review atau Systematic Review 4. Tertiary Study Traditional review adalah metode tinjauan pustaka yang selama ini umum dilakukan oleh para peneliti, dan hasilnya banyak kita temukan pada survey paper yang ada. Paper-paper ilmiah yang direview dipilih sendiri oleh para peneliti pada satu topik penelitian, dan dipilih berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang peneliti. Kelemahan dari traditional review adalah tergantung kepada pengetahuan dan pengalaman peneliti, sehingga memungkinkan terjadinya bias pada saat memilih paper-paper yang direview, yang akhirnya berpengaruh pada kualitas survey paper yang dihasilkan. Contoh dari traditional review adalah sebagai berikut: • Liao et al., Intrusion Detection System: A Comprehensive Review, Journal of Network and Computer Applications, 36(2013) • Cagatay Catal, Software fault prediction: A literature review and current trends, Expert Systems with Applications 38 (2011) Systematic mapping study adalah metode literature review yang sistematis dengan menggunakan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pemilihan paper juga tidak dilakukan secara subyektif oleh peneliti, akan tetapi menggunakan protokol dan filter yang telah ditetapkan di depan. Systematic mapping study biasanya dilakukan untuk topik penelitian yang lebih luas daripada traditional review. Biasanya hasilnya berupa klaster dan klasifikasi dari temuan-temuan yang didapatkan pada suatu topik penelitian. Kadang dilakukan untuk mengidentifikasi tren penelitian ke depan suatu topik penelitian. Beberapa contoh systematic mapping study adalah sebagai berikut: • Neto et al., A systematic mapping study of software product lines testing, Information and Software Technology Vol. 53, Issue 5, May 2011 • Elberzhager et al., Reducing test effort: A systematic mapping study on existing approaches, Information and Software Technology 54 (2012) Systematic literature review atau sering disingkat SLR atau dalam bahasa indonesia disebut tinjauan pustaka sistematis adalah metode literature review yang mengidentifikasi, menilai, dan menginterpretasi seluruh temuan-temuan pada suatu topik penelitian, untuk menjawab pertanyaan penelitian (research question) yang telah ditetapkan sebelumnya (Kitchenham & Charters, 2007). Metode SLR dilakukan secara sistematis dengan mengikuti tahapan dan protokol yang memungkinkan proses literature review terhindar dari bias dan pemahaman yang bersifat subyektif dari penelitinya. SLR adalah metode literature review yang biasa dilakukan peneliti di bidang farmasi dan kedokteran, meskipun boleh dikatakan baru mulai dibawa ke dunia computing pada tahun 2007 oleh Barbara Kitchenham lewat papernya berjudul Guidelines in performing Systematic Literature Reviews in Software Engineering. Setelah itu mulai booming karena banyak journal terindeks SCOPUS dan ISI mulai merekomendasikan para penulis survey paper untuk menggunakan metode SLR ini.

Hasil-hasil dari penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topic dan pertanyaan penelitian yang diangkat pada bab 1.2., diuraikan pada bab ini. Pada bab ini diuraikan pula hasil-hasil studi mengenai variable-variabel serta keterkaitan satu sama lainnya, yang tidak hanya terbatas pada praduga pada pertanyaan penelitian, tapi temuan tentang variable lainnya serta hubungan satu dengan lainnya, yang diperkirakan memiliki dampak terhadap penyebab permasalahan yang dikemukakan pada bab 1.2. sebagai tujuan penelitian harus digali secara tuntas pada bab ini, termasuk dari industry, setting, Negara yang berbeda. Bahkan penyebab dari penyebab, penyebab selanjutnya, demikian seterusnya mencari penyebab sampai ke hulu diuraikan pada bab ini. Issu yang berkaitan dengan issu, yang mungkin menjelaskan issu-issu penyebab,demikian selanjutnya sampai dengan issu yang diangkat pada bab 1.2. sebagai issu utama yang berkaitan dangan permasalahan utama yang telah dipelajari pada penelitian sebelumnya diuraikan pada bab ini. Tidak hanya temuan saja, tapi termasuk metodologinya, batasan-batasannya, pengumpulan datanya, dan metode analisis yang digunakan dalam mengambil kesimpulan juga perlu diuraikan. Tujuan utama melakukan studi literature adalah, disamping memastikan bahwa tidak terjadi pengulangan penelitian yang sama, adalah memberikan justifikasi pengembangan model atau kerangka teori – teorinya peneliti – berkaitan dengan variable-variabel serta kaitan satu sama lainnya yang nantinya menjadi teori yang hendak diuji melalui penelitian ini secara empiris.

Last updated : October 24, 2020 00:00

kerangka literature review

Your browser is not fully compatible with the features of our website.

U.S. flag

An official website of the United States government

The .gov means it’s official. Federal government websites often end in .gov or .mil. Before sharing sensitive information, make sure you’re on a federal government site.

The site is secure. The https:// ensures that you are connecting to the official website and that any information you provide is encrypted and transmitted securely.

  • Publications
  • Account settings

Preview improvements coming to the PMC website in October 2024. Learn More or Try it out now .

  • Advanced Search
  • Journal List
  • CBE Life Sci Educ
  • v.21(3); Fall 2022

Literature Reviews, Theoretical Frameworks, and Conceptual Frameworks: An Introduction for New Biology Education Researchers

Julie a. luft.

† Department of Mathematics, Social Studies, and Science Education, Mary Frances Early College of Education, University of Georgia, Athens, GA 30602-7124

Sophia Jeong

‡ Department of Teaching & Learning, College of Education & Human Ecology, Ohio State University, Columbus, OH 43210

Robert Idsardi

§ Department of Biology, Eastern Washington University, Cheney, WA 99004

Grant Gardner

∥ Department of Biology, Middle Tennessee State University, Murfreesboro, TN 37132

Associated Data

To frame their work, biology education researchers need to consider the role of literature reviews, theoretical frameworks, and conceptual frameworks as critical elements of the research and writing process. However, these elements can be confusing for scholars new to education research. This Research Methods article is designed to provide an overview of each of these elements and delineate the purpose of each in the educational research process. We describe what biology education researchers should consider as they conduct literature reviews, identify theoretical frameworks, and construct conceptual frameworks. Clarifying these different components of educational research studies can be helpful to new biology education researchers and the biology education research community at large in situating their work in the broader scholarly literature.

INTRODUCTION

Discipline-based education research (DBER) involves the purposeful and situated study of teaching and learning in specific disciplinary areas ( Singer et al. , 2012 ). Studies in DBER are guided by research questions that reflect disciplines’ priorities and worldviews. Researchers can use quantitative data, qualitative data, or both to answer these research questions through a variety of methodological traditions. Across all methodologies, there are different methods associated with planning and conducting educational research studies that include the use of surveys, interviews, observations, artifacts, or instruments. Ensuring the coherence of these elements to the discipline’s perspective also involves situating the work in the broader scholarly literature. The tools for doing this include literature reviews, theoretical frameworks, and conceptual frameworks. However, the purpose and function of each of these elements is often confusing to new education researchers. The goal of this article is to introduce new biology education researchers to these three important elements important in DBER scholarship and the broader educational literature.

The first element we discuss is a review of research (literature reviews), which highlights the need for a specific research question, study problem, or topic of investigation. Literature reviews situate the relevance of the study within a topic and a field. The process may seem familiar to science researchers entering DBER fields, but new researchers may still struggle in conducting the review. Booth et al. (2016b) highlight some of the challenges novice education researchers face when conducting a review of literature. They point out that novice researchers struggle in deciding how to focus the review, determining the scope of articles needed in the review, and knowing how to be critical of the articles in the review. Overcoming these challenges (and others) can help novice researchers construct a sound literature review that can inform the design of the study and help ensure the work makes a contribution to the field.

The second and third highlighted elements are theoretical and conceptual frameworks. These guide biology education research (BER) studies, and may be less familiar to science researchers. These elements are important in shaping the construction of new knowledge. Theoretical frameworks offer a way to explain and interpret the studied phenomenon, while conceptual frameworks clarify assumptions about the studied phenomenon. Despite the importance of these constructs in educational research, biology educational researchers have noted the limited use of theoretical or conceptual frameworks in published work ( DeHaan, 2011 ; Dirks, 2011 ; Lo et al. , 2019 ). In reviewing articles published in CBE—Life Sciences Education ( LSE ) between 2015 and 2019, we found that fewer than 25% of the research articles had a theoretical or conceptual framework (see the Supplemental Information), and at times there was an inconsistent use of theoretical and conceptual frameworks. Clearly, these frameworks are challenging for published biology education researchers, which suggests the importance of providing some initial guidance to new biology education researchers.

Fortunately, educational researchers have increased their explicit use of these frameworks over time, and this is influencing educational research in science, technology, engineering, and mathematics (STEM) fields. For instance, a quick search for theoretical or conceptual frameworks in the abstracts of articles in Educational Research Complete (a common database for educational research) in STEM fields demonstrates a dramatic change over the last 20 years: from only 778 articles published between 2000 and 2010 to 5703 articles published between 2010 and 2020, a more than sevenfold increase. Greater recognition of the importance of these frameworks is contributing to DBER authors being more explicit about such frameworks in their studies.

Collectively, literature reviews, theoretical frameworks, and conceptual frameworks work to guide methodological decisions and the elucidation of important findings. Each offers a different perspective on the problem of study and is an essential element in all forms of educational research. As new researchers seek to learn about these elements, they will find different resources, a variety of perspectives, and many suggestions about the construction and use of these elements. The wide range of available information can overwhelm the new researcher who just wants to learn the distinction between these elements or how to craft them adequately.

Our goal in writing this paper is not to offer specific advice about how to write these sections in scholarly work. Instead, we wanted to introduce these elements to those who are new to BER and who are interested in better distinguishing one from the other. In this paper, we share the purpose of each element in BER scholarship, along with important points on its construction. We also provide references for additional resources that may be beneficial to better understanding each element. Table 1 summarizes the key distinctions among these elements.

Comparison of literature reviews, theoretical frameworks, and conceptual reviews

This article is written for the new biology education researcher who is just learning about these different elements or for scientists looking to become more involved in BER. It is a result of our own work as science education and biology education researchers, whether as graduate students and postdoctoral scholars or newly hired and established faculty members. This is the article we wish had been available as we started to learn about these elements or discussed them with new educational researchers in biology.

LITERATURE REVIEWS

Purpose of a literature review.

A literature review is foundational to any research study in education or science. In education, a well-conceptualized and well-executed review provides a summary of the research that has already been done on a specific topic and identifies questions that remain to be answered, thus illustrating the current research project’s potential contribution to the field and the reasoning behind the methodological approach selected for the study ( Maxwell, 2012 ). BER is an evolving disciplinary area that is redefining areas of conceptual emphasis as well as orientations toward teaching and learning (e.g., Labov et al. , 2010 ; American Association for the Advancement of Science, 2011 ; Nehm, 2019 ). As a result, building comprehensive, critical, purposeful, and concise literature reviews can be a challenge for new biology education researchers.

Building Literature Reviews

There are different ways to approach and construct a literature review. Booth et al. (2016a) provide an overview that includes, for example, scoping reviews, which are focused only on notable studies and use a basic method of analysis, and integrative reviews, which are the result of exhaustive literature searches across different genres. Underlying each of these different review processes are attention to the s earch process, a ppraisa l of articles, s ynthesis of the literature, and a nalysis: SALSA ( Booth et al. , 2016a ). This useful acronym can help the researcher focus on the process while building a specific type of review.

However, new educational researchers often have questions about literature reviews that are foundational to SALSA or other approaches. Common questions concern determining which literature pertains to the topic of study or the role of the literature review in the design of the study. This section addresses such questions broadly while providing general guidance for writing a narrative literature review that evaluates the most pertinent studies.

The literature review process should begin before the research is conducted. As Boote and Beile (2005 , p. 3) suggested, researchers should be “scholars before researchers.” They point out that having a good working knowledge of the proposed topic helps illuminate avenues of study. Some subject areas have a deep body of work to read and reflect upon, providing a strong foundation for developing the research question(s). For instance, the teaching and learning of evolution is an area of long-standing interest in the BER community, generating many studies (e.g., Perry et al. , 2008 ; Barnes and Brownell, 2016 ) and reviews of research (e.g., Sickel and Friedrichsen, 2013 ; Ziadie and Andrews, 2018 ). Emerging areas of BER include the affective domain, issues of transfer, and metacognition ( Singer et al. , 2012 ). Many studies in these areas are transdisciplinary and not always specific to biology education (e.g., Rodrigo-Peiris et al. , 2018 ; Kolpikova et al. , 2019 ). These newer areas may require reading outside BER; fortunately, summaries of some of these topics can be found in the Current Insights section of the LSE website.

In focusing on a specific problem within a broader research strand, a new researcher will likely need to examine research outside BER. Depending upon the area of study, the expanded reading list might involve a mix of BER, DBER, and educational research studies. Determining the scope of the reading is not always straightforward. A simple way to focus one’s reading is to create a “summary phrase” or “research nugget,” which is a very brief descriptive statement about the study. It should focus on the essence of the study, for example, “first-year nonmajor students’ understanding of evolution,” “metacognitive prompts to enhance learning during biochemistry,” or “instructors’ inquiry-based instructional practices after professional development programming.” This type of phrase should help a new researcher identify two or more areas to review that pertain to the study. Focusing on recent research in the last 5 years is a good first step. Additional studies can be identified by reading relevant works referenced in those articles. It is also important to read seminal studies that are more than 5 years old. Reading a range of studies should give the researcher the necessary command of the subject in order to suggest a research question.

Given that the research question(s) arise from the literature review, the review should also substantiate the selected methodological approach. The review and research question(s) guide the researcher in determining how to collect and analyze data. Often the methodological approach used in a study is selected to contribute knowledge that expands upon what has been published previously about the topic (see Institute of Education Sciences and National Science Foundation, 2013 ). An emerging topic of study may need an exploratory approach that allows for a description of the phenomenon and development of a potential theory. This could, but not necessarily, require a methodological approach that uses interviews, observations, surveys, or other instruments. An extensively studied topic may call for the additional understanding of specific factors or variables; this type of study would be well suited to a verification or a causal research design. These could entail a methodological approach that uses valid and reliable instruments, observations, or interviews to determine an effect in the studied event. In either of these examples, the researcher(s) may use a qualitative, quantitative, or mixed methods methodological approach.

Even with a good research question, there is still more reading to be done. The complexity and focus of the research question dictates the depth and breadth of the literature to be examined. Questions that connect multiple topics can require broad literature reviews. For instance, a study that explores the impact of a biology faculty learning community on the inquiry instruction of faculty could have the following review areas: learning communities among biology faculty, inquiry instruction among biology faculty, and inquiry instruction among biology faculty as a result of professional learning. Biology education researchers need to consider whether their literature review requires studies from different disciplines within or outside DBER. For the example given, it would be fruitful to look at research focused on learning communities with faculty in STEM fields or in general education fields that result in instructional change. It is important not to be too narrow or too broad when reading. When the conclusions of articles start to sound similar or no new insights are gained, the researcher likely has a good foundation for a literature review. This level of reading should allow the researcher to demonstrate a mastery in understanding the researched topic, explain the suitability of the proposed research approach, and point to the need for the refined research question(s).

The literature review should include the researcher’s evaluation and critique of the selected studies. A researcher may have a large collection of studies, but not all of the studies will follow standards important in the reporting of empirical work in the social sciences. The American Educational Research Association ( Duran et al. , 2006 ), for example, offers a general discussion about standards for such work: an adequate review of research informing the study, the existence of sound and appropriate data collection and analysis methods, and appropriate conclusions that do not overstep or underexplore the analyzed data. The Institute of Education Sciences and National Science Foundation (2013) also offer Common Guidelines for Education Research and Development that can be used to evaluate collected studies.

Because not all journals adhere to such standards, it is important that a researcher review each study to determine the quality of published research, per the guidelines suggested earlier. In some instances, the research may be fatally flawed. Examples of such flaws include data that do not pertain to the question, a lack of discussion about the data collection, poorly constructed instruments, or an inadequate analysis. These types of errors result in studies that are incomplete, error-laden, or inaccurate and should be excluded from the review. Most studies have limitations, and the author(s) often make them explicit. For instance, there may be an instructor effect, recognized bias in the analysis, or issues with the sample population. Limitations are usually addressed by the research team in some way to ensure a sound and acceptable research process. Occasionally, the limitations associated with the study can be significant and not addressed adequately, which leaves a consequential decision in the hands of the researcher. Providing critiques of studies in the literature review process gives the reader confidence that the researcher has carefully examined relevant work in preparation for the study and, ultimately, the manuscript.

A solid literature review clearly anchors the proposed study in the field and connects the research question(s), the methodological approach, and the discussion. Reviewing extant research leads to research questions that will contribute to what is known in the field. By summarizing what is known, the literature review points to what needs to be known, which in turn guides decisions about methodology. Finally, notable findings of the new study are discussed in reference to those described in the literature review.

Within published BER studies, literature reviews can be placed in different locations in an article. When included in the introductory section of the study, the first few paragraphs of the manuscript set the stage, with the literature review following the opening paragraphs. Cooper et al. (2019) illustrate this approach in their study of course-based undergraduate research experiences (CUREs). An introduction discussing the potential of CURES is followed by an analysis of the existing literature relevant to the design of CUREs that allows for novel student discoveries. Within this review, the authors point out contradictory findings among research on novel student discoveries. This clarifies the need for their study, which is described and highlighted through specific research aims.

A literature reviews can also make up a separate section in a paper. For example, the introduction to Todd et al. (2019) illustrates the need for their research topic by highlighting the potential of learning progressions (LPs) and suggesting that LPs may help mitigate learning loss in genetics. At the end of the introduction, the authors state their specific research questions. The review of literature following this opening section comprises two subsections. One focuses on learning loss in general and examines a variety of studies and meta-analyses from the disciplines of medical education, mathematics, and reading. The second section focuses specifically on LPs in genetics and highlights student learning in the midst of LPs. These separate reviews provide insights into the stated research question.

Suggestions and Advice

A well-conceptualized, comprehensive, and critical literature review reveals the understanding of the topic that the researcher brings to the study. Literature reviews should not be so big that there is no clear area of focus; nor should they be so narrow that no real research question arises. The task for a researcher is to craft an efficient literature review that offers a critical analysis of published work, articulates the need for the study, guides the methodological approach to the topic of study, and provides an adequate foundation for the discussion of the findings.

In our own writing of literature reviews, there are often many drafts. An early draft may seem well suited to the study because the need for and approach to the study are well described. However, as the results of the study are analyzed and findings begin to emerge, the existing literature review may be inadequate and need revision. The need for an expanded discussion about the research area can result in the inclusion of new studies that support the explanation of a potential finding. The literature review may also prove to be too broad. Refocusing on a specific area allows for more contemplation of a finding.

It should be noted that there are different types of literature reviews, and many books and articles have been written about the different ways to embark on these types of reviews. Among these different resources, the following may be helpful in considering how to refine the review process for scholarly journals:

  • Booth, A., Sutton, A., & Papaioannou, D. (2016a). Systemic approaches to a successful literature review (2nd ed.). Los Angeles, CA: Sage. This book addresses different types of literature reviews and offers important suggestions pertaining to defining the scope of the literature review and assessing extant studies.
  • Booth, W. C., Colomb, G. G., Williams, J. M., Bizup, J., & Fitzgerald, W. T. (2016b). The craft of research (4th ed.). Chicago: University of Chicago Press. This book can help the novice consider how to make the case for an area of study. While this book is not specifically about literature reviews, it offers suggestions about making the case for your study.
  • Galvan, J. L., & Galvan, M. C. (2017). Writing literature reviews: A guide for students of the social and behavioral sciences (7th ed.). Routledge. This book offers guidance on writing different types of literature reviews. For the novice researcher, there are useful suggestions for creating coherent literature reviews.

THEORETICAL FRAMEWORKS

Purpose of theoretical frameworks.

As new education researchers may be less familiar with theoretical frameworks than with literature reviews, this discussion begins with an analogy. Envision a biologist, chemist, and physicist examining together the dramatic effect of a fog tsunami over the ocean. A biologist gazing at this phenomenon may be concerned with the effect of fog on various species. A chemist may be interested in the chemical composition of the fog as water vapor condenses around bits of salt. A physicist may be focused on the refraction of light to make fog appear to be “sitting” above the ocean. While observing the same “objective event,” the scientists are operating under different theoretical frameworks that provide a particular perspective or “lens” for the interpretation of the phenomenon. Each of these scientists brings specialized knowledge, experiences, and values to this phenomenon, and these influence the interpretation of the phenomenon. The scientists’ theoretical frameworks influence how they design and carry out their studies and interpret their data.

Within an educational study, a theoretical framework helps to explain a phenomenon through a particular lens and challenges and extends existing knowledge within the limitations of that lens. Theoretical frameworks are explicitly stated by an educational researcher in the paper’s framework, theory, or relevant literature section. The framework shapes the types of questions asked, guides the method by which data are collected and analyzed, and informs the discussion of the results of the study. It also reveals the researcher’s subjectivities, for example, values, social experience, and viewpoint ( Allen, 2017 ). It is essential that a novice researcher learn to explicitly state a theoretical framework, because all research questions are being asked from the researcher’s implicit or explicit assumptions of a phenomenon of interest ( Schwandt, 2000 ).

Selecting Theoretical Frameworks

Theoretical frameworks are one of the most contemplated elements in our work in educational research. In this section, we share three important considerations for new scholars selecting a theoretical framework.

The first step in identifying a theoretical framework involves reflecting on the phenomenon within the study and the assumptions aligned with the phenomenon. The phenomenon involves the studied event. There are many possibilities, for example, student learning, instructional approach, or group organization. A researcher holds assumptions about how the phenomenon will be effected, influenced, changed, or portrayed. It is ultimately the researcher’s assumption(s) about the phenomenon that aligns with a theoretical framework. An example can help illustrate how a researcher’s reflection on the phenomenon and acknowledgment of assumptions can result in the identification of a theoretical framework.

In our example, a biology education researcher may be interested in exploring how students’ learning of difficult biological concepts can be supported by the interactions of group members. The phenomenon of interest is the interactions among the peers, and the researcher assumes that more knowledgeable students are important in supporting the learning of the group. As a result, the researcher may draw on Vygotsky’s (1978) sociocultural theory of learning and development that is focused on the phenomenon of student learning in a social setting. This theory posits the critical nature of interactions among students and between students and teachers in the process of building knowledge. A researcher drawing upon this framework holds the assumption that learning is a dynamic social process involving questions and explanations among students in the classroom and that more knowledgeable peers play an important part in the process of building conceptual knowledge.

It is important to state at this point that there are many different theoretical frameworks. Some frameworks focus on learning and knowing, while other theoretical frameworks focus on equity, empowerment, or discourse. Some frameworks are well articulated, and others are still being refined. For a new researcher, it can be challenging to find a theoretical framework. Two of the best ways to look for theoretical frameworks is through published works that highlight different frameworks.

When a theoretical framework is selected, it should clearly connect to all parts of the study. The framework should augment the study by adding a perspective that provides greater insights into the phenomenon. It should clearly align with the studies described in the literature review. For instance, a framework focused on learning would correspond to research that reported different learning outcomes for similar studies. The methods for data collection and analysis should also correspond to the framework. For instance, a study about instructional interventions could use a theoretical framework concerned with learning and could collect data about the effect of the intervention on what is learned. When the data are analyzed, the theoretical framework should provide added meaning to the findings, and the findings should align with the theoretical framework.

A study by Jensen and Lawson (2011) provides an example of how a theoretical framework connects different parts of the study. They compared undergraduate biology students in heterogeneous and homogeneous groups over the course of a semester. Jensen and Lawson (2011) assumed that learning involved collaboration and more knowledgeable peers, which made Vygotsky’s (1978) theory a good fit for their study. They predicted that students in heterogeneous groups would experience greater improvement in their reasoning abilities and science achievements with much of the learning guided by the more knowledgeable peers.

In the enactment of the study, they collected data about the instruction in traditional and inquiry-oriented classes, while the students worked in homogeneous or heterogeneous groups. To determine the effect of working in groups, the authors also measured students’ reasoning abilities and achievement. Each data-collection and analysis decision connected to understanding the influence of collaborative work.

Their findings highlighted aspects of Vygotsky’s (1978) theory of learning. One finding, for instance, posited that inquiry instruction, as a whole, resulted in reasoning and achievement gains. This links to Vygotsky (1978) , because inquiry instruction involves interactions among group members. A more nuanced finding was that group composition had a conditional effect. Heterogeneous groups performed better with more traditional and didactic instruction, regardless of the reasoning ability of the group members. Homogeneous groups worked better during interaction-rich activities for students with low reasoning ability. The authors attributed the variation to the different types of helping behaviors of students. High-performing students provided the answers, while students with low reasoning ability had to work collectively through the material. In terms of Vygotsky (1978) , this finding provided new insights into the learning context in which productive interactions can occur for students.

Another consideration in the selection and use of a theoretical framework pertains to its orientation to the study. This can result in the theoretical framework prioritizing individuals, institutions, and/or policies ( Anfara and Mertz, 2014 ). Frameworks that connect to individuals, for instance, could contribute to understanding their actions, learning, or knowledge. Institutional frameworks, on the other hand, offer insights into how institutions, organizations, or groups can influence individuals or materials. Policy theories provide ways to understand how national or local policies can dictate an emphasis on outcomes or instructional design. These different types of frameworks highlight different aspects in an educational setting, which influences the design of the study and the collection of data. In addition, these different frameworks offer a way to make sense of the data. Aligning the data collection and analysis with the framework ensures that a study is coherent and can contribute to the field.

New understandings emerge when different theoretical frameworks are used. For instance, Ebert-May et al. (2015) prioritized the individual level within conceptual change theory (see Posner et al. , 1982 ). In this theory, an individual’s knowledge changes when it no longer fits the phenomenon. Ebert-May et al. (2015) designed a professional development program challenging biology postdoctoral scholars’ existing conceptions of teaching. The authors reported that the biology postdoctoral scholars’ teaching practices became more student-centered as they were challenged to explain their instructional decision making. According to the theory, the biology postdoctoral scholars’ dissatisfaction in their descriptions of teaching and learning initiated change in their knowledge and instruction. These results reveal how conceptual change theory can explain the learning of participants and guide the design of professional development programming.

The communities of practice (CoP) theoretical framework ( Lave, 1988 ; Wenger, 1998 ) prioritizes the institutional level , suggesting that learning occurs when individuals learn from and contribute to the communities in which they reside. Grounded in the assumption of community learning, the literature on CoP suggests that, as individuals interact regularly with the other members of their group, they learn about the rules, roles, and goals of the community ( Allee, 2000 ). A study conducted by Gehrke and Kezar (2017) used the CoP framework to understand organizational change by examining the involvement of individual faculty engaged in a cross-institutional CoP focused on changing the instructional practice of faculty at each institution. In the CoP, faculty members were involved in enhancing instructional materials within their department, which aligned with an overarching goal of instituting instruction that embraced active learning. Not surprisingly, Gehrke and Kezar (2017) revealed that faculty who perceived the community culture as important in their work cultivated institutional change. Furthermore, they found that institutional change was sustained when key leaders served as mentors and provided support for faculty, and as faculty themselves developed into leaders. This study reveals the complexity of individual roles in a COP in order to support institutional instructional change.

It is important to explicitly state the theoretical framework used in a study, but elucidating a theoretical framework can be challenging for a new educational researcher. The literature review can help to identify an applicable theoretical framework. Focal areas of the review or central terms often connect to assumptions and assertions associated with the framework that pertain to the phenomenon of interest. Another way to identify a theoretical framework is self-reflection by the researcher on personal beliefs and understandings about the nature of knowledge the researcher brings to the study ( Lysaght, 2011 ). In stating one’s beliefs and understandings related to the study (e.g., students construct their knowledge, instructional materials support learning), an orientation becomes evident that will suggest a particular theoretical framework. Theoretical frameworks are not arbitrary , but purposefully selected.

With experience, a researcher may find expanded roles for theoretical frameworks. Researchers may revise an existing framework that has limited explanatory power, or they may decide there is a need to develop a new theoretical framework. These frameworks can emerge from a current study or the need to explain a phenomenon in a new way. Researchers may also find that multiple theoretical frameworks are necessary to frame and explore a problem, as different frameworks can provide different insights into a problem.

Finally, it is important to recognize that choosing “x” theoretical framework does not necessarily mean a researcher chooses “y” methodology and so on, nor is there a clear-cut, linear process in selecting a theoretical framework for one’s study. In part, the nonlinear process of identifying a theoretical framework is what makes understanding and using theoretical frameworks challenging. For the novice scholar, contemplating and understanding theoretical frameworks is essential. Fortunately, there are articles and books that can help:

  • Creswell, J. W. (2018). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (5th ed.). Los Angeles, CA: Sage. This book provides an overview of theoretical frameworks in general educational research.
  • Ding, L. (2019). Theoretical perspectives of quantitative physics education research. Physical Review Physics Education Research , 15 (2), 020101-1–020101-13. This paper illustrates how a DBER field can use theoretical frameworks.
  • Nehm, R. (2019). Biology education research: Building integrative frameworks for teaching and learning about living systems. Disciplinary and Interdisciplinary Science Education Research , 1 , ar15. https://doi.org/10.1186/s43031-019-0017-6 . This paper articulates the need for studies in BER to explicitly state theoretical frameworks and provides examples of potential studies.
  • Patton, M. Q. (2015). Qualitative research & evaluation methods: Integrating theory and practice . Sage. This book also provides an overview of theoretical frameworks, but for both research and evaluation.

CONCEPTUAL FRAMEWORKS

Purpose of a conceptual framework.

A conceptual framework is a description of the way a researcher understands the factors and/or variables that are involved in the study and their relationships to one another. The purpose of a conceptual framework is to articulate the concepts under study using relevant literature ( Rocco and Plakhotnik, 2009 ) and to clarify the presumed relationships among those concepts ( Rocco and Plakhotnik, 2009 ; Anfara and Mertz, 2014 ). Conceptual frameworks are different from theoretical frameworks in both their breadth and grounding in established findings. Whereas a theoretical framework articulates the lens through which a researcher views the work, the conceptual framework is often more mechanistic and malleable.

Conceptual frameworks are broader, encompassing both established theories (i.e., theoretical frameworks) and the researchers’ own emergent ideas. Emergent ideas, for example, may be rooted in informal and/or unpublished observations from experience. These emergent ideas would not be considered a “theory” if they are not yet tested, supported by systematically collected evidence, and peer reviewed. However, they do still play an important role in the way researchers approach their studies. The conceptual framework allows authors to clearly describe their emergent ideas so that connections among ideas in the study and the significance of the study are apparent to readers.

Constructing Conceptual Frameworks

Including a conceptual framework in a research study is important, but researchers often opt to include either a conceptual or a theoretical framework. Either may be adequate, but both provide greater insight into the research approach. For instance, a research team plans to test a novel component of an existing theory. In their study, they describe the existing theoretical framework that informs their work and then present their own conceptual framework. Within this conceptual framework, specific topics portray emergent ideas that are related to the theory. Describing both frameworks allows readers to better understand the researchers’ assumptions, orientations, and understanding of concepts being investigated. For example, Connolly et al. (2018) included a conceptual framework that described how they applied a theoretical framework of social cognitive career theory (SCCT) to their study on teaching programs for doctoral students. In their conceptual framework, the authors described SCCT, explained how it applied to the investigation, and drew upon results from previous studies to justify the proposed connections between the theory and their emergent ideas.

In some cases, authors may be able to sufficiently describe their conceptualization of the phenomenon under study in an introduction alone, without a separate conceptual framework section. However, incomplete descriptions of how the researchers conceptualize the components of the study may limit the significance of the study by making the research less intelligible to readers. This is especially problematic when studying topics in which researchers use the same terms for different constructs or different terms for similar and overlapping constructs (e.g., inquiry, teacher beliefs, pedagogical content knowledge, or active learning). Authors must describe their conceptualization of a construct if the research is to be understandable and useful.

There are some key areas to consider regarding the inclusion of a conceptual framework in a study. To begin with, it is important to recognize that conceptual frameworks are constructed by the researchers conducting the study ( Rocco and Plakhotnik, 2009 ; Maxwell, 2012 ). This is different from theoretical frameworks that are often taken from established literature. Researchers should bring together ideas from the literature, but they may be influenced by their own experiences as a student and/or instructor, the shared experiences of others, or thought experiments as they construct a description, model, or representation of their understanding of the phenomenon under study. This is an exercise in intellectual organization and clarity that often considers what is learned, known, and experienced. The conceptual framework makes these constructs explicitly visible to readers, who may have different understandings of the phenomenon based on their prior knowledge and experience. There is no single method to go about this intellectual work.

Reeves et al. (2016) is an example of an article that proposed a conceptual framework about graduate teaching assistant professional development evaluation and research. The authors used existing literature to create a novel framework that filled a gap in current research and practice related to the training of graduate teaching assistants. This conceptual framework can guide the systematic collection of data by other researchers because the framework describes the relationships among various factors that influence teaching and learning. The Reeves et al. (2016) conceptual framework may be modified as additional data are collected and analyzed by other researchers. This is not uncommon, as conceptual frameworks can serve as catalysts for concerted research efforts that systematically explore a phenomenon (e.g., Reynolds et al. , 2012 ; Brownell and Kloser, 2015 ).

Sabel et al. (2017) used a conceptual framework in their exploration of how scaffolds, an external factor, interact with internal factors to support student learning. Their conceptual framework integrated principles from two theoretical frameworks, self-regulated learning and metacognition, to illustrate how the research team conceptualized students’ use of scaffolds in their learning ( Figure 1 ). Sabel et al. (2017) created this model using their interpretations of these two frameworks in the context of their teaching.

An external file that holds a picture, illustration, etc.
Object name is cbe-21-rm33-g001.jpg

Conceptual framework from Sabel et al. (2017) .

A conceptual framework should describe the relationship among components of the investigation ( Anfara and Mertz, 2014 ). These relationships should guide the researcher’s methods of approaching the study ( Miles et al. , 2014 ) and inform both the data to be collected and how those data should be analyzed. Explicitly describing the connections among the ideas allows the researcher to justify the importance of the study and the rigor of the research design. Just as importantly, these frameworks help readers understand why certain components of a system were not explored in the study. This is a challenge in education research, which is rooted in complex environments with many variables that are difficult to control.

For example, Sabel et al. (2017) stated: “Scaffolds, such as enhanced answer keys and reflection questions, can help students and instructors bridge the external and internal factors and support learning” (p. 3). They connected the scaffolds in the study to the three dimensions of metacognition and the eventual transformation of existing ideas into new or revised ideas. Their framework provides a rationale for focusing on how students use two different scaffolds, and not on other factors that may influence a student’s success (self-efficacy, use of active learning, exam format, etc.).

In constructing conceptual frameworks, researchers should address needed areas of study and/or contradictions discovered in literature reviews. By attending to these areas, researchers can strengthen their arguments for the importance of a study. For instance, conceptual frameworks can address how the current study will fill gaps in the research, resolve contradictions in existing literature, or suggest a new area of study. While a literature review describes what is known and not known about the phenomenon, the conceptual framework leverages these gaps in describing the current study ( Maxwell, 2012 ). In the example of Sabel et al. (2017) , the authors indicated there was a gap in the literature regarding how scaffolds engage students in metacognition to promote learning in large classes. Their study helps fill that gap by describing how scaffolds can support students in the three dimensions of metacognition: intelligibility, plausibility, and wide applicability. In another example, Lane (2016) integrated research from science identity, the ethic of care, the sense of belonging, and an expertise model of student success to form a conceptual framework that addressed the critiques of other frameworks. In a more recent example, Sbeglia et al. (2021) illustrated how a conceptual framework influences the methodological choices and inferences in studies by educational researchers.

Sometimes researchers draw upon the conceptual frameworks of other researchers. When a researcher’s conceptual framework closely aligns with an existing framework, the discussion may be brief. For example, Ghee et al. (2016) referred to portions of SCCT as their conceptual framework to explain the significance of their work on students’ self-efficacy and career interests. Because the authors’ conceptualization of this phenomenon aligned with a previously described framework, they briefly mentioned the conceptual framework and provided additional citations that provided more detail for the readers.

Within both the BER and the broader DBER communities, conceptual frameworks have been used to describe different constructs. For example, some researchers have used the term “conceptual framework” to describe students’ conceptual understandings of a biological phenomenon. This is distinct from a researcher’s conceptual framework of the educational phenomenon under investigation, which may also need to be explicitly described in the article. Other studies have presented a research logic model or flowchart of the research design as a conceptual framework. These constructions can be quite valuable in helping readers understand the data-collection and analysis process. However, a model depicting the study design does not serve the same role as a conceptual framework. Researchers need to avoid conflating these constructs by differentiating the researchers’ conceptual framework that guides the study from the research design, when applicable.

Explicitly describing conceptual frameworks is essential in depicting the focus of the study. We have found that being explicit in a conceptual framework means using accepted terminology, referencing prior work, and clearly noting connections between terms. This description can also highlight gaps in the literature or suggest potential contributions to the field of study. A well-elucidated conceptual framework can suggest additional studies that may be warranted. This can also spur other researchers to consider how they would approach the examination of a phenomenon and could result in a revised conceptual framework.

It can be challenging to create conceptual frameworks, but they are important. Below are two resources that could be helpful in constructing and presenting conceptual frameworks in educational research:

  • Maxwell, J. A. (2012). Qualitative research design: An interactive approach (3rd ed.). Los Angeles, CA: Sage. Chapter 3 in this book describes how to construct conceptual frameworks.
  • Ravitch, S. M., & Riggan, M. (2016). Reason & rigor: How conceptual frameworks guide research . Los Angeles, CA: Sage. This book explains how conceptual frameworks guide the research questions, data collection, data analyses, and interpretation of results.

CONCLUDING THOUGHTS

Literature reviews, theoretical frameworks, and conceptual frameworks are all important in DBER and BER. Robust literature reviews reinforce the importance of a study. Theoretical frameworks connect the study to the base of knowledge in educational theory and specify the researcher’s assumptions. Conceptual frameworks allow researchers to explicitly describe their conceptualization of the relationships among the components of the phenomenon under study. Table 1 provides a general overview of these components in order to assist biology education researchers in thinking about these elements.

It is important to emphasize that these different elements are intertwined. When these elements are aligned and complement one another, the study is coherent, and the study findings contribute to knowledge in the field. When literature reviews, theoretical frameworks, and conceptual frameworks are disconnected from one another, the study suffers. The point of the study is lost, suggested findings are unsupported, or important conclusions are invisible to the researcher. In addition, this misalignment may be costly in terms of time and money.

Conducting a literature review, selecting a theoretical framework, and building a conceptual framework are some of the most difficult elements of a research study. It takes time to understand the relevant research, identify a theoretical framework that provides important insights into the study, and formulate a conceptual framework that organizes the finding. In the research process, there is often a constant back and forth among these elements as the study evolves. With an ongoing refinement of the review of literature, clarification of the theoretical framework, and articulation of a conceptual framework, a sound study can emerge that makes a contribution to the field. This is the goal of BER and education research.

Supplementary Material

  • Allee, V. (2000). Knowledge networks and communities of learning . OD Practitioner , 32 ( 4 ), 4–13. [ Google Scholar ]
  • Allen, M. (2017). The Sage encyclopedia of communication research methods (Vols. 1–4 ). Los Angeles, CA: Sage. 10.4135/9781483381411 [ CrossRef ] [ Google Scholar ]
  • American Association for the Advancement of Science. (2011). Vision and change in undergraduate biology education: A call to action . Washington, DC. [ Google Scholar ]
  • Anfara, V. A., Mertz, N. T. (2014). Setting the stage . In Anfara, V. A., Mertz, N. T. (eds.), Theoretical frameworks in qualitative research (pp. 1–22). Sage. [ Google Scholar ]
  • Barnes, M. E., Brownell, S. E. (2016). Practices and perspectives of college instructors on addressing religious beliefs when teaching evolution . CBE—Life Sciences Education , 15 ( 2 ), ar18. https://doi.org/10.1187/cbe.15-11-0243 [ PMC free article ] [ PubMed ] [ Google Scholar ]
  • Boote, D. N., Beile, P. (2005). Scholars before researchers: On the centrality of the dissertation literature review in research preparation . Educational Researcher , 34 ( 6 ), 3–15. 10.3102/0013189x034006003 [ CrossRef ] [ Google Scholar ]
  • Booth, A., Sutton, A., Papaioannou, D. (2016a). Systemic approaches to a successful literature review (2nd ed.). Los Angeles, CA: Sage. [ Google Scholar ]
  • Booth, W. C., Colomb, G. G., Williams, J. M., Bizup, J., Fitzgerald, W. T. (2016b). The craft of research (4th ed.). Chicago, IL: University of Chicago Press. [ Google Scholar ]
  • Brownell, S. E., Kloser, M. J. (2015). Toward a conceptual framework for measuring the effectiveness of course-based undergraduate research experiences in undergraduate biology . Studies in Higher Education , 40 ( 3 ), 525–544. https://doi.org/10.1080/03075079.2015.1004234 [ Google Scholar ]
  • Connolly, M. R., Lee, Y. G., Savoy, J. N. (2018). The effects of doctoral teaching development on early-career STEM scholars’ college teaching self-efficacy . CBE—Life Sciences Education , 17 ( 1 ), ar14. https://doi.org/10.1187/cbe.17-02-0039 [ PMC free article ] [ PubMed ] [ Google Scholar ]
  • Cooper, K. M., Blattman, J. N., Hendrix, T., Brownell, S. E. (2019). The impact of broadly relevant novel discoveries on student project ownership in a traditional lab course turned CURE . CBE—Life Sciences Education , 18 ( 4 ), ar57. https://doi.org/10.1187/cbe.19-06-0113 [ PMC free article ] [ PubMed ] [ Google Scholar ]
  • Creswell, J. W. (2018). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (5th ed.). Los Angeles, CA: Sage. [ Google Scholar ]
  • DeHaan, R. L. (2011). Education research in the biological sciences: A nine decade review (Paper commissioned by the NAS/NRC Committee on the Status, Contributions, and Future Directions of Discipline Based Education Research) . Washington, DC: National Academies Press. Retrieved May 20, 2022, from www7.nationalacademies.org/bose/DBER_Mee ting2_commissioned_papers_page.html [ Google Scholar ]
  • Ding, L. (2019). Theoretical perspectives of quantitative physics education research . Physical Review Physics Education Research , 15 ( 2 ), 020101. [ Google Scholar ]
  • Dirks, C. (2011). The current status and future direction of biology education research . Paper presented at: Second Committee Meeting on the Status, Contributions, and Future Directions of Discipline-Based Education Research, 18–19 October (Washington, DC). Retrieved May 20, 2022, from http://sites.nationalacademies.org/DBASSE/BOSE/DBASSE_071087 [ Google Scholar ]
  • Duran, R. P., Eisenhart, M. A., Erickson, F. D., Grant, C. A., Green, J. L., Hedges, L. V., Schneider, B. L. (2006). Standards for reporting on empirical social science research in AERA publications: American Educational Research Association . Educational Researcher , 35 ( 6 ), 33–40. [ Google Scholar ]
  • Ebert-May, D., Derting, T. L., Henkel, T. P., Middlemis Maher, J., Momsen, J. L., Arnold, B., Passmore, H. A. (2015). Breaking the cycle: Future faculty begin teaching with learner-centered strategies after professional development . CBE—Life Sciences Education , 14 ( 2 ), ar22. https://doi.org/10.1187/cbe.14-12-0222 [ PMC free article ] [ PubMed ] [ Google Scholar ]
  • Galvan, J. L., Galvan, M. C. (2017). Writing literature reviews: A guide for students of the social and behavioral sciences (7th ed.). New York, NY: Routledge. https://doi.org/10.4324/9781315229386 [ Google Scholar ]
  • Gehrke, S., Kezar, A. (2017). The roles of STEM faculty communities of practice in institutional and departmental reform in higher education . American Educational Research Journal , 54 ( 5 ), 803–833. https://doi.org/10.3102/0002831217706736 [ Google Scholar ]
  • Ghee, M., Keels, M., Collins, D., Neal-Spence, C., Baker, E. (2016). Fine-tuning summer research programs to promote underrepresented students’ persistence in the STEM pathway . CBE—Life Sciences Education , 15 ( 3 ), ar28. https://doi.org/10.1187/cbe.16-01-0046 [ PMC free article ] [ PubMed ] [ Google Scholar ]
  • Institute of Education Sciences & National Science Foundation. (2013). Common guidelines for education research and development . Retrieved May 20, 2022, from www.nsf.gov/pubs/2013/nsf13126/nsf13126.pdf
  • Jensen, J. L., Lawson, A. (2011). Effects of collaborative group composition and inquiry instruction on reasoning gains and achievement in undergraduate biology . CBE—Life Sciences Education , 10 ( 1 ), 64–73. https://doi.org/10.1187/cbe.19-05-0098 [ PMC free article ] [ PubMed ] [ Google Scholar ]
  • Kolpikova, E. P., Chen, D. C., Doherty, J. H. (2019). Does the format of preclass reading quizzes matter? An evaluation of traditional and gamified, adaptive preclass reading quizzes . CBE—Life Sciences Education , 18 ( 4 ), ar52. https://doi.org/10.1187/cbe.19-05-0098 [ PMC free article ] [ PubMed ] [ Google Scholar ]
  • Labov, J. B., Reid, A. H., Yamamoto, K. R. (2010). Integrated biology and undergraduate science education: A new biology education for the twenty-first century? CBE—Life Sciences Education , 9 ( 1 ), 10–16. https://doi.org/10.1187/cbe.09-12-0092 [ PMC free article ] [ PubMed ] [ Google Scholar ]
  • Lane, T. B. (2016). Beyond academic and social integration: Understanding the impact of a STEM enrichment program on the retention and degree attainment of underrepresented students . CBE—Life Sciences Education , 15 ( 3 ), ar39. https://doi.org/10.1187/cbe.16-01-0070 [ PMC free article ] [ PubMed ] [ Google Scholar ]
  • Lave, J. (1988). Cognition in practice: Mind, mathematics and culture in everyday life . New York, NY: Cambridge University Press. [ Google Scholar ]
  • Lo, S. M., Gardner, G. E., Reid, J., Napoleon-Fanis, V., Carroll, P., Smith, E., Sato, B. K. (2019). Prevailing questions and methodologies in biology education research: A longitudinal analysis of research in CBE — Life Sciences Education and at the Society for the Advancement of Biology Education Research . CBE—Life Sciences Education , 18 ( 1 ), ar9. https://doi.org/10.1187/cbe.18-08-0164 [ PMC free article ] [ PubMed ] [ Google Scholar ]
  • Lysaght, Z. (2011). Epistemological and paradigmatic ecumenism in “Pasteur’s quadrant:” Tales from doctoral research . In Official Conference Proceedings of the Third Asian Conference on Education in Osaka, Japan . Retrieved May 20, 2022, from http://iafor.org/ace2011_offprint/ACE2011_offprint_0254.pdf
  • Maxwell, J. A. (2012). Qualitative research design: An interactive approach (3rd ed.). Los Angeles, CA: Sage. [ Google Scholar ]
  • Miles, M. B., Huberman, A. M., Saldaña, J. (2014). Qualitative data analysis (3rd ed.). Los Angeles, CA: Sage. [ Google Scholar ]
  • Nehm, R. (2019). Biology education research: Building integrative frameworks for teaching and learning about living systems . Disciplinary and Interdisciplinary Science Education Research , 1 , ar15. https://doi.org/10.1186/s43031-019-0017-6 [ Google Scholar ]
  • Patton, M. Q. (2015). Qualitative research & evaluation methods: Integrating theory and practice . Los Angeles, CA: Sage. [ Google Scholar ]
  • Perry, J., Meir, E., Herron, J. C., Maruca, S., Stal, D. (2008). Evaluating two approaches to helping college students understand evolutionary trees through diagramming tasks . CBE—Life Sciences Education , 7 ( 2 ), 193–201. https://doi.org/10.1187/cbe.07-01-0007 [ PMC free article ] [ PubMed ] [ Google Scholar ]
  • Posner, G. J., Strike, K. A., Hewson, P. W., Gertzog, W. A. (1982). Accommodation of a scientific conception: Toward a theory of conceptual change . Science Education , 66 ( 2 ), 211–227. [ Google Scholar ]
  • Ravitch, S. M., Riggan, M. (2016). Reason & rigor: How conceptual frameworks guide research . Los Angeles, CA: Sage. [ Google Scholar ]
  • Reeves, T. D., Marbach-Ad, G., Miller, K. R., Ridgway, J., Gardner, G. E., Schussler, E. E., Wischusen, E. W. (2016). A conceptual framework for graduate teaching assistant professional development evaluation and research . CBE—Life Sciences Education , 15 ( 2 ), es2. https://doi.org/10.1187/cbe.15-10-0225 [ PMC free article ] [ PubMed ] [ Google Scholar ]
  • Reynolds, J. A., Thaiss, C., Katkin, W., Thompson, R. J. Jr. (2012). Writing-to-learn in undergraduate science education: A community-based, conceptually driven approach . CBE—Life Sciences Education , 11 ( 1 ), 17–25. https://doi.org/10.1187/cbe.11-08-0064 [ PMC free article ] [ PubMed ] [ Google Scholar ]
  • Rocco, T. S., Plakhotnik, M. S. (2009). Literature reviews, conceptual frameworks, and theoretical frameworks: Terms, functions, and distinctions . Human Resource Development Review , 8 ( 1 ), 120–130. https://doi.org/10.1177/1534484309332617 [ Google Scholar ]
  • Rodrigo-Peiris, T., Xiang, L., Cassone, V. M. (2018). A low-intensity, hybrid design between a “traditional” and a “course-based” research experience yields positive outcomes for science undergraduate freshmen and shows potential for large-scale application . CBE—Life Sciences Education , 17 ( 4 ), ar53. https://doi.org/10.1187/cbe.17-11-0248 [ PMC free article ] [ PubMed ] [ Google Scholar ]
  • Sabel, J. L., Dauer, J. T., Forbes, C. T. (2017). Introductory biology students’ use of enhanced answer keys and reflection questions to engage in metacognition and enhance understanding . CBE—Life Sciences Education , 16 ( 3 ), ar40. https://doi.org/10.1187/cbe.16-10-0298 [ PMC free article ] [ PubMed ] [ Google Scholar ]
  • Sbeglia, G. C., Goodridge, J. A., Gordon, L. H., Nehm, R. H. (2021). Are faculty changing? How reform frameworks, sampling intensities, and instrument measures impact inferences about student-centered teaching practices . CBE—Life Sciences Education , 20 ( 3 ), ar39. https://doi.org/10.1187/cbe.20-11-0259 [ PMC free article ] [ PubMed ] [ Google Scholar ]
  • Schwandt, T. A. (2000). Three epistemological stances for qualitative inquiry: Interpretivism, hermeneutics, and social constructionism . In Denzin, N. K., Lincoln, Y. S. (Eds.), Handbook of qualitative research (2nd ed., pp. 189–213). Los Angeles, CA: Sage. [ Google Scholar ]
  • Sickel, A. J., Friedrichsen, P. (2013). Examining the evolution education literature with a focus on teachers: Major findings, goals for teacher preparation, and directions for future research . Evolution: Education and Outreach , 6 ( 1 ), 23. https://doi.org/10.1186/1936-6434-6-23 [ Google Scholar ]
  • Singer, S. R., Nielsen, N. R., Schweingruber, H. A. (2012). Discipline-based education research: Understanding and improving learning in undergraduate science and engineering . Washington, DC: National Academies Press. [ Google Scholar ]
  • Todd, A., Romine, W. L., Correa-Menendez, J. (2019). Modeling the transition from a phenotypic to genotypic conceptualization of genetics in a university-level introductory biology context . Research in Science Education , 49 ( 2 ), 569–589. https://doi.org/10.1007/s11165-017-9626-2 [ Google Scholar ]
  • Vygotsky, L. S. (1978). Mind in society: The development of higher psychological processes . Cambridge, MA: Harvard University Press. [ Google Scholar ]
  • Wenger, E. (1998). Communities of practice: Learning as a social system . Systems Thinker , 9 ( 5 ), 2–3. [ Google Scholar ]
  • Ziadie, M. A., Andrews, T. C. (2018). Moving evolution education forward: A systematic analysis of literature to identify gaps in collective knowledge for teaching . CBE—Life Sciences Education , 17 ( 1 ), ar11. https://doi.org/10.1187/cbe.17-08-0190 [ PMC free article ] [ PubMed ] [ Google Scholar ]

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to  upgrade your browser .

Enter the email address you signed up with and we'll email you a reset link.

  • We're Hiring!
  • Help Center

paper cover thumbnail

Systematic Literature Review (SLR): Implementasi Pembelajaran menggunakan Pendekatan Understanding by Design (UBD)

Profile image of Nina Nur Halimah

caXra: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar

This study aims to identify and describe the Implementation of Learning using the Understanding by Design (UBD) Approach. This study aims to obtain a literature review on the effectiveness of Learning Design with the Understanding by Design (UbD) approach. The method used in this study is the Systematic Literature Review method. From the results of the strategy search, 70 articles were found from 2010 to 2022. Then they were gradually and systematically selected into 6 articles that were relevant to the topic of Learning. The results of this study indicate that there is an effect of the Implementation of Learning using the Understanding by Design (UBD) Approach. being more active during class, (2) Increasing the six aspects of understanding, explanation, interpretation, application, perspective, empathy, and self-knowledge, aspects of self-knowledge.

Related Papers

Septriyanti Sianturi

septriyanti sianturi

Understanding by Design (UbD) merupakan pendekatan pembelajaran yang menitikberatkan pada tujuan pembelajaran dan menitikberatkan pada pembelajaran dan pemahaman siswa. UbD ini merupakan model pengembangan kurikulum yang memiliki alur backward design (alur mundur). Metode penelitian ini menggunakan study literatur dengan mencari informasi yang berkaitan dengan topik pembahasan melalui jurnal, berita, dokumen dan sebagainya. Informasi yang telah didapatkan yang kemudian dikaji. Pengamatan dilakukan berdasarkan studi literatur terhadap : 1) bagaimana implementasi UbD dalam pembelajaran; 2) analisis penerapan UbD pada pembelajaran yang berpihak pada peserta didik. Hasil dari studi literatur yang dilakukan bahwa Implementasi UbD pada pembelajaran memiliki hasil yang sangat efektif, sedangkan pada pembelajaran berpihak pada peserta didik memiliki hasil yang baik, yaitu dapat memotivasi peserta didik dan pembelajaran juga lebih berdiferensiasi.

kerangka literature review

RUTH TRIAS KRISTINAWATI

KAZANAH PENDIDIKAN

Dwitya Sobat Ady Dharma

We often encounter lesson plans that do not accommodate student differences, use of media that is not accessible to all, lesson plans that are less contextual, do not support all learners, and lack collaboration. Related to the various facts above, the problem of teacher performance, especially in making lesson plans becomes interesting to discuss because the success or failure of inclusive learning depends on the quality of the lesson plans. This research uses content analysis method with mixed method. The approach used is a case study approach, because what is studied is a number of subjects that have specificities, events, actual conditions of circumstances or situations. The data used are four lesson plans written by Tumbuh High School (THS) teachers who study History, Geography, Social Sciences, and Civics. The lesson plan is analyzed to determine the quality in terms of the completeness of the lesson plan components, the compatibility between the lesson plan components, the feasibility of learning objectives, the formulation of learning objectives, the selection and organization of teaching materials, the feasibility of learning activities, the selection of learning resources, the feasibility of evaluating learning outcomes. Data collection techniques used are documentation and interviews. Based on the results of the study, the quality of RPP 1 was classified as good with a score of 71.15%, the quality of RPP 2 was classified as very good with a score of 86.61%, the quality of RPP 3 was classified as very good with a score of 96.15%, and the quality of RPP 4 was also classified as very good with a total score of 76.92%. These four RPPs generally conform to and follow the rules of the UDL principle, which is to consider representation, action & expression, and engagement.

ikip budi utomo malang

This study aims to improve the understanding of the concept of Educational Evaluation through the implementation of PBL (Problem-based learning),. This type of research is a classroom action research that includes 4 steps of activities in 1 cycle of planning, action, observation and reflection. The research subjects are and lecturers in the fourth semester of academic year 2016/2017. All are given action using PBL (Problem-based learning). Data collection techniques used were interviews, observations, and tests. The results of this study indicate that the use of PBL (Problem-based learning) can improve the understanding of the concept of PJKR IKIP Budi Utomo Malang up to very good criteria in cycle III. Aspects of student concept comprehension increase from the average pre-action score of 56 to 84.

Kaka QueridaSetya'z

Beny Hari Firmansyah

ABSTRAK Kunci utama suatu bangsa agar mampu tetap survive mengahadapi persaingan di kancah internasional yaitu adalah pendidikan. Semakin berkembangnya jaman yang diwarnai oleh globalisasi maka pendidikan juga harus mampu mengimbanginya dan mengembangkan mutu serta kualitasnya agar dapat bertahan dari terpaan globalisasi. Lulusan pendidikan di Indonesia masih memiliki daya saing yang rendah sehingga tidak mampu memanfaatkan SDA yang melimpah di Indonesia. Perlu mengadakan pembaharuan dalam proses belajar mengajar agar berhasil mencetak SDM yang berkualitas. Banyaknya kegagalan peserta didik di Indonesia dalam menerima dan mengolah informasi karena ketidaksesuaian gaya mengajar pendidik dengan gaya belajar peserta didik. Salah satu cara untuk mengatasi gaya belajar peserta didik yang beragam yaitu menggunakan Universal Design for Learning. UDL adalah perencanaan pembelajaran dan kerangka penyamapaian yang dimaksudkan untuk meningkatkan akses bermakna dan mengurangi hambatan belajar bagi siswa dengan kebutuhan belajar yang beragam. UDL mengambil keuntungan dari teknologi inovatif untuk mengakomodasi perbedaan peserta didik. Universal Design for Learning merupakan cara yang tepat untuk mengatasi kegagalan peserta didik dalam belajar. UDL mampu mengatasi keragaman semua peserta didik dan menciptakan kurikulum yang fleksibel untuk mendukung akses, partisipasi, dan kemajuan bagi semua peserta didik. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk memilih metode yang paling tepat untuk mengakses informasi sementara guru memantau proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang diberikan oleh pendidik akan disesuaikan dengan peserta didik agar proses belajar mengajar menjadi lebih mudah. Peserta didik akan belajar dengan lebih bersemangat dan senang dengan penerapan proses pembelajaran Universal Design for Learning. Kata Kunci: Universal Design for Learning, Gaya Belajar. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kunci utama suatu bangsa agar mampu tetap survive menghadapi persaingan di kancah internasional. Ali Idrus (2009) mengemukakan bahwa dunia internasional sekarang diwarnai oleh globalisasi. Semakin menyempitnya dunia akibat perkembangan teknologi, telekomunikasi, dan transportasi memunculkan sistem sosial yang melewati bahkan menghapus batas negara. Begitu juga dengan pendidikan, semakin berkembangnya jaman yang diwarnai oleh globalisasi maka pendidikan juga harus mampu mengimbanginya dan mengembangkan mutu serta kualitas dalam bidang

Dewi Setiyana

Ernayanti Lubis

Design Research from the Learning Design Perspective (DESAIN RISET DARI PERSPEKTIF DESAIN PEMBELAJARAN) TERJEMAHAN DARI PLOMP A

Khazanah Pendidikan Islam

Ardian Asyhari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep fisika pada materi besaran fisika dan pengukurannya. Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X. Penelitian dilakukan di SMAN 1 Tegineneng tahun pelajaran 2018/2019, menggunakan dua kelas, yaitu kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen I dengan menggunakan pembelajaran dan pembelajaran PDEODE kelas X MIPA 2 sebagai kelas eksperimen II. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes berupa soal pilihan jamak beralasan (four tier diagnostic test) untuk pemahaman konsep dan LKPD sebagai pendukung untuk keterlaksanaan model pembelajaran. Analisis data menggunakan SPSS 23.0. Untuk analisa data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan Anava dua jalan untuk menguji hipotesisnya terhadap data posttest. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pemahaman konsep ek...

EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru

Andi Suhandi

RELATED PAPERS

Adolf (Avraham) Neubauer ז״ל

Isabel Lustosa

Prince Morrison

AIDS Research and Human Retroviruses

Aboubacar boubist Camara

Indian Journal of Child Health

Muhammad Irshad

Genomics, Proteomics & Bioinformatics

ALVARO ENRIQUE CENCIA PEREZ

Fashion Batik by Rumah Jahit Azka

Journal of Non-Crystalline Solids

Monica Bionducci

2020 IEEE Aerospace Conference

Jesus Martinez-Frias

Chemical Engineering Transactions

Brunno Silva Santos

Periodica Mathematica Hungarica

Javier Bracho

Applied Radiation and Isotopes

salma jivan

Lecture Notes in Computer Science

Keith Decker

Gilang Ramadhan XMIPA 7

Frontiers in Psychology

Theresi Sibanda

Advanced Synthesis & Catalysis

Open Chemistry

Nusret Kaya

Farhan Munir

American Journal of Obstetrics and Gynecology

bas van rijn

Science of The Total Environment

Juan Carlos Nóvoa Muñoz

Marcel Broersma

Frontiers in remote sensing

Nienke Van Geel

U of T多伦多大学毕业证书办理成绩单购买 办毕业证多伦多大学文凭学位证书在读证明

Adam Jauregui

  •   We're Hiring!
  •   Help Center
  • Find new research papers in:
  • Health Sciences
  • Earth Sciences
  • Cognitive Science
  • Mathematics
  • Computer Science
  • Academia ©2024

Cart

  • SUGGESTED TOPICS
  • The Magazine
  • Newsletters
  • Managing Yourself
  • Managing Teams
  • Work-life Balance
  • The Big Idea
  • Data & Visuals
  • Reading Lists
  • Case Selections
  • HBR Learning
  • Topic Feeds
  • Account Settings
  • Email Preferences

Life’s Work: An Interview with Hernan Diaz

  • Alison Beard

kerangka literature review

The Pulitzer Prize–winning author reflects on how literature shapes us and more.

In his novel Trust, which won the 2023 Pulitzer Prize, Diaz offered four contrasting perspectives on early-20th-century U.S. capitalism—a treatment that modern-day readers found deeply resonant. The author, who was born in Argentina, raised in Sweden, and now lives in the United States, says he likes to experiment with different voices and “mess with” American mythology. A longtime professor and academic editor, he published his first novel, In the Distance , a Pulitzer finalist, at age 44. Trust was his second.

  • Alison Beard is an executive editor at Harvard Business Review and previously worked as a reporter and editor at the Financial Times. A mom of two, she tries—and sometimes succeeds—to apply management best practices to her household. alisonwbeard

Partner Center

IMAGES

  1. The Critical Literature Review

    kerangka literature review

  2. (PDF) Systematic Literature Review Implementasi Service Operation Dalam

    kerangka literature review

  3. Kerangka Proposal Tesis

    kerangka literature review

  4. Cara Membuat Literature Review dan Contohnya

    kerangka literature review

  5. kerangka literature review

    kerangka literature review

  6. Contoh Kerangka Sample Penelitian Kuantitatif Deskriptif

    kerangka literature review

VIDEO

  1. Layangan naga 40 keping #layangan #layangannaga #naga #layanglayangan #review #kerangka #tutorial

  2. MELIHAT KERANGKA #movies #trendingshorts #alurflim #shortyoutube

  3. Kerangka💀

  4. Kerangka Langit by KAESAR ROCK BAND cover San Daun

  5. Kerangka Langit by KAESAR ROCK BAND cover San Daun

  6. REVIEW KERANGKA BARONGSAI TERBARU

COMMENTS

  1. Literature Review: Format, Contoh, dan Cara Membuatnya

    2.4: Menyusun Kerangka Kerja Literature Review. Sebelum mulai menulis, buatlah kerangka kerja untuk literature review Anda. Kerangka kerja ini akan membantu Anda mengorganisir ide dan informasi dari sumber-sumber yang telah Anda kumpulkan. Beberapa langkah dalam menyusun kerangka kerja meliputi:

  2. Literature Review : Pengertian, Metode, Manfaat, dan Cara Membuat

    Membuat Kerangka Literature Review. Sebelum membuat langsung literature review, sebaiknya buatlah kerangka literature review terlebih dahulu. Dengan membuat kerangka literature review, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki dan ditambahkan dalam membuat literature review. Dengan begitu, dapat mengurangi kesalahan dalam ...

  3. Literature Review: Pengertian, Metode dan Cara Membuat

    Adanya kerangka membantu menyusun literature review yang sistematis sehingga mudah dipahami dan tentunya enak dibaca. Sekaligus mencegah keluar dari topik karena membahas suatu hal yang ternyata tidak relevan dengan topik penelitian yang diusung. 5. Mulai Menyusun Literature Review. Tahap terakhir adalah mulai menyusun literature review itu ...

  4. Literature Review : Pengertian, Contoh, Cara Membuat, Manfaat, PDF

    Membangun Kerangka Konseptual. Literature review membantu Anda dalam membangun kerangka konseptual untuk penelitian Anda. Anda dapat mengidentifikasi teori-teori yang relevan, konsep-konsep kunci, dan variabel-variabel yang perlu diperhatikan.

  5. How to Write a Literature Review

    Examples of literature reviews. Step 1 - Search for relevant literature. Step 2 - Evaluate and select sources. Step 3 - Identify themes, debates, and gaps. Step 4 - Outline your literature review's structure. Step 5 - Write your literature review.

  6. PDF Pedoman Penulisan Skripsi Literature Review Fakultas Kedokteran Gigi

    Skripsi Literature Review 03 Kerangka sistematika penulisan skripsi literature review Secara berurutan kerangka proposal dan skripsi terdiri dari tiga bagian seperti di bawah ini : A. BAGIAN AWAL Bagian awal skripsi terdiri atas 1. Halaman sampul luar 2. Halaman sampul dalam 3. Halaman pengesahan 4. Halaman penetapan panitia penguji 5.

  7. Cara Menulis Literature Review yang Baik dan Benar

    Melalui pembuatan kerangka literature review, maka kamu sebagai peneliti akan mengetahui hal-hal yang perlu kamu tambah atau perbaiki. 5. Mulai menulis literature review. Setelah kamu siap dengan kerangka yang telah disusun, waktunya untuk kamu mulai menulis. Pastikan kamu menggunakan sumber datamu dengan baik selama menulis.Itulah penjelasan ...

  8. (PDF) Menulis Kajian Literatur

    Desember 2016. 27. Menulis Kajian Literatur. Amri Marzali. Universitas Muhammadiyah Prof. DR.HAMKA. [email protected]. Abstract. This article is part of lecture notes presented in the course ...

  9. 9 Manfaat dan Cara Melakukan Literature Review Sebelum Meneliti

    Membangun Kerangka Konseptual . Literature review juga bermanfaat untuk membantu membangun kerangka konseptual dalam penelitian. Lewat kerangka konseptual inilah dosen dan peneliti bisa menghubungkan seluruh variabel penelitian dengan teliti dan lebih mudah. 8. Menentukan Metode Penelitian yang Paling Tepat

  10. PDF Panduan Skripsi Literature Review

    Literatur Review. Panduan Penulisan Skripsi Literatur Review berisikan pengertian, tahapan dalam penulisan literatur review, dan tata cara penulisan tugas akhir skripsi berupa ... 2.1 Kerangka Tugas Akhir/Skripsi Pada umumnya tugas akhir/skripsi dibagi menjadi tiga bagian : a. Bagian Awal b. Bagian Utama c. Bagian Akhir

  11. PEDOMAN PENYUSUNAN SYSTEMATIC REVIEW

    Literature review adalah uraian tentang teori, temuan dan artikel penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Literature review bisa digunakan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti.

  12. Cara Membuat Literature Review dan Contohnya

    Kerangka Literature Review. Kerangka literature review (Img: Gettyimages) Pada bahasan sebelumnya mengenai tahapan cara membuat literature review, Anda bisa menemukan poin penyusunan kerangka. Ini menjadi bagian krusial yang membantu Anda menyusun penulisan dengan arah yang tepat, tidak melebar, dan sesuai topik.

  13. Literature Review

    Pengertian Literature Review Menurut Hasibuan, Zainal A. (2007), Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan ...

  14. 5 Cara Menulis Literature Review untuk Karya Ilmiah

    Berikut cara menulis literature review: 1. Menentukan Topik. Langkah pertama menulis literature review adalah menentukan topik. Pemilihan topik ini penting untuk menulis karya ilmiah sesuai bidang. Pilihlah topik yang tidak terlalu luas supaya anda bisa mengerti tema yang dipilih. Gunakan topik sempit untuk mendukung ulasan anda.

  15. Contoh Literature Review dan Cara Membuatnya

    Contoh Literature Review. Untuk mempermudah Anda dan juga sebagai model ideal dalam proses penulisan literature review, berikut ini merupakan salah satu contoh hasil review yang sesuai dengan standar di atas. Mallett, S. (2004). Understanding home: A critical review of the literature. The Sociological Review, 52(1): 62-89.

  16. 5 Langkah Literature Review, Tips dan Trik

    5 Langkah Sederhana Melakukan Literature Review. 1. Mencari Litetature yang Relevan. Langkah 1, cari literatur yang relevan dengan topik Anda Dalam konteks ini, literatur berarti sumber akademis seperti buku atau artikel jurnal tentang topik Anda. Pertama, Anda perlu mencari di database ilmiah yang benar, seperti google scholar, JSTOR, science ...

  17. Literature Review: Pengertian, Contoh, Format dan Cara Membuatnya

    Dalam literature review biasanya disertakan dalam makalah penelitian, disertasi, dan dokumen akademik lainnya. Tujuan dari tinjauan pustaka adalah untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang pengetahuan saat ini dari suatu topik, mengidentifikasi kesenjangan dalam penelitian yang ada, dan menyarankan area untuk studi lebih lanjut.

  18. Literature Review: Pengertian, Fungsi, dan Cara Membuatnya

    Literature review harus mencakup pendahuluan yang memperkenalkan topik dan tujuan literature review. Bagian utama akan berisi ringkasan dan sintesis dari sumber-sumber yang kita baca, diorganisir sesuai dengan kerangka kerja yang telah kita buat.

  19. Systematic Literature Review: Pengantar, Tahapan dan Studi Kasus

    Systematic literature review atau sering disingkat SLR atau dalam bahasa indonesia disebut tinjauan pustaka sistematis adalah metode literature review yang mengidentifikasi, menilai, dan menginterpretasi seluruh temuan-temuan pada suatu topik penelitian, untuk menjawab pertanyaan penelitian (research question) yang telah ditetapkan sebelumnya (Kitchenham & Charters, 2007).

  20. Literature Review (Jarot S. Suroso)

    Tujuan dari literature review adalah : • Untuk mendapatkan landasan teori yang bias mendukung pemecahan masalah yang sedang diteliti. • Teori yang didapatkan merupakan langkah awal agar peneliti dapat lebih memahami permasalahan yang sedang diteliti dengan benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah. • untuk mendapatkan gambaran yang ...

  21. Literature review II (Jarot S. Suroso)

    Literature review yang baik adalah yang melakukan evaluasi terhadap kualitas dan temuan baru dari suatu paper ilmiah. Perlu dipahami bahwa yang disebut dengan literatur ilmiah dapat berupa: • Paper dari Journal Ilmiah. • Paper dari Conference (Proceedings) • Thesis dan Disertasi. • Report (Laporan) dari Organisasi yang Terpercaya.

  22. Literature Reviews, Theoretical Frameworks, and Conceptual Frameworks

    A literature review examines current and relevant research associated with the study question. It is comprehensive, critical, and purposeful. A theoretical framework illuminates the phenomenon of study and the corresponding assumptions adopted by the researcher. Frameworks can take on different orientations.

  23. Systematic Literature Review (SLR): Implementasi Pembelajaran

    This study aims to obtain a literature review on the effectiveness of Learning Design with the Understanding by Design (UbD) approach. The method used in this study is the Systematic Literature Review method. From the results of the strategy search, 70 articles were found from 2010 to 2022.

  24. Life's Work: An Interview with Hernan Diaz

    The Pulitzer Prize-winning author reflects on how literature shapes us and more. The Pulitzer Prize-winning author reflects on how literature shapes us and more. In his novel Trust, which won ...

  25. Applied Sciences

    Aseptic loosening is the most common failure mode for total hip arthroplasty, and the design of the implant plays a significant role in influencing the longevity and stability of the implant. Finite Element (FE) models have been demonstrated to be powerful numerical tools that allow for generating information supporting the device's safety and/or efficacy during pre-clinical assessment.